Mencicipi Sega Bucu Tum Tum Khas Wonosobo di Warung Tugimin

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Selain nasi megono, Wonosobo memiliki kuliner khas lain yang layak dicoba, yaitu sega bucu tum tum. Hidangan ini berbahan dasar nasi yang diisi sayuran, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus, berbeda dengan nasi megono yang biasanya disajikan langsung di piring atau beralaskan daun pisang.

Sega bucu tum tum banyak ditemui di wilayah selatan Wonosobo, seperti di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang. Salah satu tempat yang terkenal menyajikan sega bucu tum tum adalah warung sederhana milik Tugimin di Desa Panerusan, Kecamatan Wadaslintang. Tugimin sudah menjual hidangan khas ini sejak tahun 2016, dan warungnya selalu ramai dari pagi hingga malam, terutama saat akhir pekan.

“Pengunjung berbeda-beda, ada yang dari Dieng, Parakan, Temanggung. Warung ini ramai, terlebih kalau weekend atau hari Sabtu dan Minggu," ujar Tugimin.

Warung ini terletak di jalur utama menuju tempat wisata Waduk Wadaslintang, sehingga banyak wisatawan mampir untuk mencicipi sega bucu tum tum setelah berkunjung ke waduk. Suasana pedesaan yang tenang dan asri terasa kental di warung ini, dengan aliran sungai dan sawah di sekitarnya.

Sega bucu tum tum disajikan dengan pelengkap seperti sambal dan gorengan khas Wonosobo, seperti tempe goreng tepung atau tempe kemul, yang bisa langsung diambil oleh pengunjung.

Warung Tugimin di Desa Panerusan, Kecamatan Wadaslintang, menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati sega bucu tum tum khas Wonosobo.

 

Share this Post: