Standard Post with Image
kuliner

Soto Ayam Semarang Pak Lis Kini Hadir di Lokasi Baru, Lebih Nyaman di Bugangan Wonosobo

Wonosobonews.com - Kabar baik untuk para pencinta kuliner, terutama penggemar Soto Ayam Semarang Pak Lis! Kini, Soto Ayam Semarang Pak Lis telah pindah ke lokasi baru yang lebih luas dan nyaman di Bugangan, Wonosobo. Berjarak sekitar 200 meter dari lokasi sebelumnya di dekat bundaran Bugangan, Kalianget, Wonosobo, tempat ini menawarkan suasana yang lebih lega bagi para pelanggan.

Keunggulan utama lokasi baru ini adalah area parkir yang lebih luas dan mudah diakses, sehingga pengunjung yang datang, baik sendiri maupun berkelompok, bisa merasa lebih nyaman. Sebagai salah satu kuliner favorit di Wonosobo, Soto Ayam Semarang Pak Lis kini semakin memperhatikan kenyamanan pelanggannya.

Meski berpindah lokasi, Soto Ayam Semarang Pak Lis tetap mempertahankan cita rasa khas yang terkenal gurih dan segar. Soto ini disajikan dengan kuah bening yang kaya rasa, potongan ayam empuk, serta taburan bawang goreng dan seledri yang membuat aromanya semakin menggoda. Pelanggan juga dapat menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera, menjadikan soto ini cocok bagi pencinta pedas maupun yang suka rasa ringan.

Soto Ayam Semarang Pak Lis pas dinikmati sebagai sarapan pagi atau makan siang. Hidangan lezat ini tak hanya mengenyangkan, tetapi juga menawarkan kesegaran dan kenikmatan yang sempurna untuk dinikmati bersama keluarga atau teman.  

Kini, saatnya Anda mengunjungi lokasi baru Soto Ayam Semarang Pak Lis di Bugangan, Wonosobo. Jangan lewatkan kesempatan mencicipi kembali kelezatan soto favorit yang kini hadir di tempat lebih nyaman dan strategis ini. Mari dukung kuliner lokal yang terus berkembang dan nikmati sensasi soto ayam yang tak ada duanya!

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polemik Pemanfaatan Lahan Sempadan Sungai di Wonosobo, Antara Aturan dan Kepentingan Warga

Wonosobonews.com - Di Kelurahan Kalianget, Wonosobo, polemik seputar pemanfaatan lahan di sempadan Sungai Wangan Aji mencuat di tengah masyarakat. Sejumlah warga mulai mendirikan bangunan di area yang telah dinyatakan sebagai zona terlarang oleh pemerintah.

Melihat situasi ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, meninjau langsung lokasi bangunan liar tersebut. Ia menyayangkan ketidakpahaman warga mengenai pentingnya sempadan sungai sebagai pengaman jalur air dan penunjang infrastruktur jalan.

"Saya sedih karena banyak yang belum memahami bahwa kawasan ini vital sebagai sempadan sungai, pengaman jalan, dan jalur saluran air," kata Andang. Ia juga mengingatkan bahwa bangunan di area ini meningkatkan risiko banjir akibat penyumbatan sampah.

Sejak awal, pemerintah tidak pernah memberikan izin pembangunan di sempadan sungai, karena melanggar peraturan tata ruang. "Ini termasuk zona terlarang. Kami tidak mungkin mengeluarkan izin di area sempadan sungai untuk pendirian bangunan semacam ini," tambahnya. Andang menegaskan, jika bangunan-bangunan liar ini terus berdiri, pemerintah mungkin akan mengambil tindakan tegas berupa pembongkaran tanpa kompensasi.

Satpol PP sebelumnya juga telah memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada warga, dengan harapan mereka menyadari pentingnya menjaga kelestarian sungai demi mencegah bencana.

Namun, di sisi lain, warga seperti Usman Latif merasa area di atas Sungai Wangan Aji dapat dimanfaatkan untuk usaha kecil, seperti warung kopi. Menurutnya, inisiatif ini muncul sebagai upaya warga menghidupkan lahan mati menjadi sumber pendapatan. "Kami hanya ingin memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk mencari nafkah, menambah ekonomi bagi keluarga," jelas Usman. Ia mengakui bahwa area ini termasuk zona larangan, tetapi keputusan membangun ini disepakati oleh warga setempat.

Usman juga berpendapat bahwa keberanian warga terinspirasi dari sebuah jembatan di area tersebut yang pernah diprotes namun tetap dibiarkan berdiri. "Dulu jembatan itu diprotes warga dan pihak kepolisian, tapi akhirnya tetap ada dan bisa digunakan. Hal itu yang memotivasi warga berani membangun di sempadan Wangan Aji," jelasnya. Ia pun menegaskan bahwa warga siap dengan konsekuensi, termasuk pembongkaran, asalkan dilakukan adil dan tidak tebang pilih.

Saat ini, sudah ada puluhan bangunan permanen di area sempadan Sungai Wangan Aji, yang seluruhnya dapat dipastikan ilegal. Bahkan, ada rencana beberapa warga untuk membangun kembali di area dekat Taman Wisata Rekreasi Kalianget, dengan perkiraan harga mencapai puluhan juta rupiah per bangunan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bencana Tanah Longsor di Kalibawang Wonosobo dan Upaya Cepat Penanganannya

Wonosobonews.com - Memasuki musim hujan, Kecamatan Kalibawang di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mulai mengalami bencana tanah longsor. Pada Rabu petang, 6 November 2024, senderan Jalan Kepil-Kalikarung longsor, menyebabkan jalan di Dusun Pucunggajih, Desa Kalikarung tertutup tanah.

Polsek Sapuran dan Polsubsektor Kalibawang segera turun tangan bersama tim gabungan BPBD Wonosobo untuk mengevakuasi material longsor yang menutupi jalan desa. Kapolsek Sapuran, AKP Suryanto, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

"Personel Polsubsektor langsung terjun ke lokasi setelah mendapatkan laporan dari warga. Mereka mengamankan area sekitar longsor untuk memastikan tidak ada korban jiwa atau kendaraan yang terjebak,” kata AKP Suryanto.

Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, mengakibatkan tanah dan batu dari tebing runtuh ke jalan. Meski dengan alat terbatas, evakuasi berjalan lancar untuk mempercepat proses pembersihan jalan.

“Seluruh tim bergerak cepat demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan lokasi ini aman dari longsor susulan,” tambah Kapolsek Sapuran.

Kepala BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo, mengimbau warga di daerah rawan longsor untuk tetap waspada, terutama di sekitar tebing saat hujan deras.

“Penanganan bencana ini diharapkan dapat segera memulihkan kembali akses jalan bagi warga yang mengandalkan jalur tersebut untuk kegiatan sehari-hari,” harap Dudy.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Plt Bupati Albar Lepas Kontingen MAPSI SD Wonosobo ke Provinsi, Kompetisi dan Nilai Religius

Wonosobonews.com - Sebanyak 34 pelajar dari Kabupaten Wonosobo akan mewakili daerah dalam lomba Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) SD tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024. Mereka akan berlaga dalam 23 cabang lomba pada ajang yang berlangsung di Kabupaten Kudus mulai 8 hingga 10 November 2024. Pelepasan kontingen ini dilakukan langsung oleh Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, di Pendopo Kabupaten pada Rabu (6/11/2024). Dalam sambutannya, Albar mengingatkan bahwa partisipasi dalam lomba MAPSI ini tidak hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan di antara daerah-daerah se-Jawa Tengah. "Semoga mereka bisa memberikan performa terbaik. Membawa pulang kebanggaan bagi diri sendiri, orang tua, sekolah, dan tentunya Kabupaten Wonosobo," harapnya.

Lebih lanjut, Albar mengajak para peserta untuk melihat kompetisi ini sebagai kesempatan berharga untuk mendalami ilmu agama dan seni islami. "Melalui lomba ini, kami berharap anak-anak kita bisa memahami lebih dalam nilai-nilai agama, mengembangkan keterampilan hidup, dan memperkuat kecintaan terhadap seni islami," tambahnya. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa pengalaman ini akan memperkaya kehidupan sehari-hari mereka dengan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Panut, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi para peserta yang telah mempersiapkan diri dalam bidang agama dan seni islami. Menurutnya, lomba MAPSI tidak hanya menitikberatkan pada kompetisi, tetapi juga menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk membangun keberanian, kepercayaan diri, dan keterampilan mereka di bidang agama dan seni. "Lomba ini menjadi sarana untuk menempa keberanian, kepercayaan diri, serta keterampilan anak-anak kita. Saya yakin melalui ajang ini, mereka akan mendapatkan banyak hikmah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Panut juga menegaskan pentingnya menjaga kesehatan dan semangat selama kompetisi, mengingat target prestasi yang cukup tinggi. “Kami berharap anak-anak kita bisa meraih prestasi maksimal, dan kembali dengan membawa juara umum seperti yang pernah diraih pada tahun 2022,” katanya, menyemangati para peserta.

Lomba MAPSI ini tidak hanya menjadi ajang pengembangan bakat tetapi juga pembentukan karakter anak-anak, yang diperkaya dengan nilai-nilai islami dan seni budaya. Pengalaman ini berperan penting dalam menyiapkan mereka menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berlandaskan nilai agama yang kuat. Acara pelepasan ini juga semakin meriah dengan doa bersama dan pesan-pesan motivasi dari para pendamping, yang berharap agar semangat religius dan kecintaan pada seni Islami terus ditanamkan dan diaplikasikan dalam kehidupan para peserta. Dengan tekad tinggi dan dukungan masyarakat, Wonosobo berharap mampu membawa pulang kembali gelar juara, sekaligus memberikan kebanggaan bagi daerah di tingkat provinsi.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Komisi Informasi Jateng Apresiasi Keterbukaan Informasi di Wonosobo

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama, One Andang Wardoyo, menyambut tim Visitasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) keterbukaan informasi publik yang dilakukan oleh Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Tengah. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Bupati Wonosobo pada Rabu, 6 Oktober 2024. Dalam sambutannya, Andang menyampaikan bahwa Pemkab Wonosobo selalu mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sebagai pedoman utama dalam menjalankan pemerintahan yang terbuka. "Pemkab Wonosobo selalu berkomitmen menjalankan pemerintahan secara terbuka dan menjadikan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam setiap kebijakan yang diambil. Komitmen perubahan kami bukan hanya berupaya menjadi daerah yang terbuka dan inklusif. Namun Wonosobo juga berkomitmen mewujudkan keterbukaan informasi publik yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat inklusif," ungkapnya.

Menurut Andang, Pemkab Wonosobo berhasil mempertahankan predikat sebagai Kabupaten Informatif selama dua tahun berturut-turut. Tahun ini, pada penilaian tahap pertama (website dan media) dan tahap kedua (pengisian self-assessment questionnaire/SAQ), Wonosobo mencatatkan skor sempurna, yaitu 100. Hal ini dimaknai sebagai momentum refleksi untuk mengevaluasi dan memperbaiki berbagai layanan publik yang ada, serta menguatkan komitmen Pemkab dalam mengedepankan inovasi melalui digitalisasi dan layanan yang inklusif. "Pemerintah Kabupaten Wonosobo selalu berkomitmen menjalankan pemerintahan secara terbuka, dan menjadikan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam setiap kebijakan yang diambil. Predikat Kabupaten Informatif yang telah kami sandang selama dua tahun berturut-turut tentunya terus kami upayakan agar dapat terus bertahan, sehingga pada muaranya dapat terwujud penyelenggaraan keterbukaan informasi publik yang semakin baik," jelas Andang.

Komisioner KIP Jawa Tengah, Moh Asropi, menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk memperkuat keterbukaan informasi. Ia mengapresiasi kinerja Pemkab Wonosobo dan mitra terkait yang telah bekerja keras, sehingga akses informasi kini semakin mudah diakses oleh masyarakat. "Pemkab Wonosobo bersama stakholder lainya sudah bekerja keras dan sudah sadar dengan keterbukaan informasi, maka masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi, selain itu etalase potensi daerah juga mudah diakses sehingga membuka peluang-peluang ke depannya," tambah Setiadi.

Pada tahun ini, Wonosobo berhasil melangkah ke tahap keempat dalam proses Monev KIP, yaitu uji publik yang akan diselenggarakan di Semarang. Dengan berhasilnya mencapai tahap ini, Wonosobo berpotensi menjadi role model keterbukaan informasi publik bagi daerah lain di Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi pendorong bagi Pemkab Wonosobo untuk terus meningkatkan kualitas informasi publik demi kesejahteraan masyarakat.

Prestasi yang diraih Kabupaten Wonosobo dalam keterbukaan informasi publik tidak hanya memperkuat reputasi daerah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kini lebih mudah mendapatkan akses informasi. Dengan keterbukaan ini, peluang promosi potensi daerah seperti pariwisata dan investasi menjadi semakin besar, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Jika berhasil mempertahankan prestasi sebagai Kabupaten Informatif, Wonosobo dapat menginspirasi daerah lain dan menjadi contoh dalam mengimplementasikan pemerintahan yang transparan dan responsif terhadap kebutuhan informasi masyarakat.