Standard Post with Image
Teknologi

Pemkab Wonosobo Rilis Platform Digital AyoPromo guna Sokong UMKM

Wonosobonews.com - Afif Nurhidayat selaku Bupati Wonosobo telah merilis Platform Digital AyoPromo guna mencapai visi dan misi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2021-2026. Dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan daya saing daerah, inovasi ini telah meningkatkan kolaborasi antara perangkat daerahdan berbagai pemangku kepentingan.

Sebagaimana disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat melaunching Platform Digital AyoPromo di GOR Watu Gong Kalierang Selomerto Wonosobo, Rabu (18/10/2023).

Saya mendukung penuh gagasan perubahan kepala dinas komunikasi dan informatika kabupaten wonosobo dengan judul strategi peningkatan layanan smart economy melalui platform 'ayopromo' , ini sebagai salah satu upaya untuk membantu mempromosikan para pelaku usaha melalui platform digital di Kabupaten Wonosobo, guna meningkatkan perekonomian dan daya saing daerah,” tuturnya

Bupati Afif menerangkan bahwa saat ini sedang menyusun Kebijakan pendukung Smart City dalam dimensi Smart Economy yang sejalan dengan program Satu Data Kabupaten Wonosobo. Program ini kolaborasi dari berbagai parangkat daerah dan pemangku kepentingan non-pemerintah melalui platform digital AyoPromo.

Semoga upaya baik ini memberikan manfaat nyata dalam mendukung gerakan 'bangga bela beli' produk Wonosobo, sekaligus sebagai upaya untuk sinergi program Smart Economy,” harapnya.

AyoPromo adalah sebuah platform kolaborasi yang menghubungkan pelaku ekonomi dengan media promosi yang lebih luas melalui pemanfaatan aset digital milik Pemerintah Daerah. Platform ini mencakup pendataan pelaku usaha lintas sektor, berbagi data, dan fasilitasi etalase promosi bagi pelaku ekonomi di Kabupaten Wonosobo.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Wonosobo, Fahmi Hidayat, menambahkan bahwa berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Tim Nasional tentang pelaksanaan program Smart City Kabupaten Wonosobo selama periode 2019-2022, salah satu rekomendasi adalah perlunya inovasi di bidang Smart Economy untuk mendukung promosi dan fasilitasi UMKM serta pelaku ekonomi.

Platform Ayo Promo hadir guna peningkatan layanan Smart Economy. Selain sebagai wahana promosi, platform AyoPromo juga dibangun untuk mengumpulkan data pelaku ekonomi secara lebih komprehensif. Untuk itu Ayo Promo dibangun dengan semangat kolaboratif untuk dapat menyatukan berbagai data yang tersebar,” jelas Fahmi.

AyoPromo dimaksudkan untuk membantu UMKM dalam mempromosikan produk. Platform ini juga menghubungan pelaku ekonomi di Wonosobo dengan media promosi yang lebih luas lewat pemanfaatan aset digital milik Pemkab Wonosobo.

Standard Post with Image
ekonomi

Gibran Resmikan Posko Relawan Saat Road Show di Wonosobo, Relawan Bolone Mase Sambut Kedatangannya

Wonosobonews.com - Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka meresmikan posko relawannya, Bolone Mase. Ia menyebut agar posko tersebut dimanfaatkan untuk tempat keluh kesah warga.

Gibran Rakabuming Raka selaku Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju meresmikan posko relawannya, Bolone Mase. Berlokasi di Kampung Puntuksari, Kelurahan Wonosobo Barat, Wonosobo. Gibran menjelaskan agar posko tersebut dapat digunakan untuk tempat keluh kesah warga. Pada peresmian itu Gibran disambut oleh puluhan relawan Bolone Mase.

Gibran mengatakan, dengan adanya posko relawan Bolone Mase ini bisa digunakan sebagai wadah bagi warga Wonosobo. Ia juga mengajak warga untuk berkeluh kesah di posko tersebut.

"Semoga memberi wadah untuk warga Wonosobo, untuk berkoordinasi untuk berkeluh kesah. Jadi silakan (warga Wonosobo) silakan datang kesini," ujarnya saat ditemui di posko relawan Bolone Mase, Sabtu (28/10/2023).

Gibran mengatakan akan mendukung penuh program yang telah disampaikan, sesuai yang disampaikan saat deklarasi di Indonesia Arena, GBK, Senayan Jakarta.

"Seperti yang saya sampaikan kemarin, hal-hal untuk generasi muda, generasi Z, generasi milenial dan santri kami dukung penuh," kata dia.

Salah satunya adalah program kredit startup dan dana abadi pesantren. Program tersebut diperuntukkan untuk para generasi muda dan santri.

"Kemarin kan sudah saya sampaikan itu. Ada kredit startup. Terus santri juga ada dana abadi pesantren. Itu salah satunya," tambahnya

Standard Post with Image
ekonomi

Wonosobo Peroleh 18 Penghargaan Proklim dari KLHK RI

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo mendapatkan 18 penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Pemberian penghargaan tersebut berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023

Pemberiaan penghargaan tersebut berupa Piagam Apresiasi Pembinaan Proklim kepada Bupati Wonosobo, Trophy Proklim Lestari 2023 kepada Dusun Kalimendong Desa Kalimendong Leksono, dan Trophy Proklim Utama 2023 kepada Dusun Gondang Desa Gondang Watumalang dan 15 Piagam Proklim Utama untuk Dusun, Desa, Kelurahan dan RW.

Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa  pemberian penghargaan proklim sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah setempat  yang telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan proklim.

“Proklim merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga non-pemerintah,” jelasnya.

Afif Nur Hidayat selaku Bupati Wonosobo mengatakan bahwa, upaya dalam mengatasi perubahan iklim di Kabupaten Wonosobo merupakan tanggung jawab bersama, oleh karena itu perlu partisipasi dan kerja sama dari berbagai pihak

“Sungguh membanggakan, ada 18 penggiat lingkungan di Wonosobo mendapat penghargaan Proklim. Ini merupakan capaian kita bersama, kami sangat mengapresiasi proses perjuangan teman-teman, semoga apa yang telah diraih bisa terus ditingkatkan,” ujar Bupati.

Berdasarkan pemikirannya, partisipasi dari berbagai berbagai pihak diperlukan, guna menjaga kelestarian lingkungan hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.

“RW, desa dan kelurahan yang mendapat penghargaan Proklim harus terus bertambah, dan tentunya bukan hanya sekedar mendapat penghargaan, tetapi tujuan utamanya untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari,” tambahnya.

Endang Lisdiyaningsih selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo  menambahkan bahwa, Pemkab berupaya agar seluruh desa, dusun, maupun kelurahan dapat menjadi kampung iklim

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lingkungan yang telah mendapatkan predikat kampung iklim  memiliki  antusias yang luar biasa dalam mewujudkan adaptasi mitigasi iklim di wilayahnya masing-masing.

Lebih lanjut disampaikan Kadis Endang, dusun atau desa di Wonosobo yang telah meraih penghargaan, bisa menjadi model dan percontohan untuk desa-desa lain.

“Capaian ini tentu tidak lepas dari bimbingan semua pihak. Khususnya pada fungsi konservasi pada DAS Hulu, yang menjadi indikator target capaian pembangunan lingkungan, diantaranya Proklim yang merupakan kawasan dusun, desa, dan kelurahan yang terbiasa dalam kesehariannya beradaptasi, mitigasi terhadap lingkungan,”  jelasnya.

Dusun Kalimendong Desa Kalimendong Kecamatan Leksono, dua tahun berturut-turut di 2022 dan 2023 mendapatkan penghargaan Trophy Proklim Lestari.

Hal ini dikarenakan dengan posisi Wonosobo yang merupakan daerah tangkapan air bagi kelestarian sumber daya air kabupaten di bawahnya.

“Lingkungan terjaga ekonomi lestari dan meningkat, maka kita perlu bersama bertanggungjawab mewariskan bumi ini pada anak cucu dengan kondisi kualitas yang sama bahkan lebih baik, salam lestari,” katanya. 

Standard Post with Image
ekonomi

PEMKAB WONOSOBO MERAIH 18 PENGHARGAAN PROKLIM DARI KEMENTERIAN LHK

 

Wonosobonewws.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah meraih penghargaan sebanyak 18 dalam Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta, menandai pengakuan atas upaya konkret Pemkab Wonosobo dalam menjalankan inisiatif untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah mereka.

Penghargaan tersebut, meliputi piagam Apresiasi Pembinaan ProKlim kepada Bupati Wonosobo, tropi Proklim Lestari 2023 kepada Desa Kalimendong Leksono dan tropi Proklim Utama 2023 Desa Gondang Watumalang dan 15 Piagam Proklim Utama untuk Dusun, Desa, Kelurahan dan RW di Wonosobo.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya, dengan tulus menyampaikan penganugerahan Proklim 2023 sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Program Kampung Iklim. Penghargaan ini tidak hanya mengakui dedikasi pemerintah daerah, tetapi juga mendorong semangat untuk terus berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan melawan perubahan iklim di Indonesia.

“Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak,” ujarnya.

Program Proklim melibatkan pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan lembaga non-pemerintah. Semua pihak terlibat aktif demi menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan komitmen bersama melawan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Sementara itu, atas capaian ini Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan, bahwa upaya pengendalian perubahan iklim di Kabupaten Wonosobo terus digalakkan dengan melibatkan berbagai pihak, mengingat urusan lingkungan bukan hanya permasalahan personal, tetapi tanggungjawab bersama.

“Sungguh membagakan, ada 18 penggiat lingkungan di Wonosobo mendapat penghargaan Proklim. Ini merupakan capaian kita bersama, kami sangat mengapresiasi proses perjuangan teman-teman, semoga apa yang telah diraih bisa terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Menurut Afif, partisipasi semua pihak sangat penting dalam pengendalian perubahan iklim. Oleh karena itu, Wonosobo berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan langkah-langkah ini, Wonosobo turut aktif melindungi lingkungan hidup dan mendukung upaya global dalam melawan perubahan iklim.

 

Standard Post with Image
ekonomi

TRANSFORMASI SAMPAH PLASTIK MENJADI BBM SOLAR DI DESA TALUNOMBO, WONOSOBO

Wonosobonews.com - Permasalahan sampah merupakan tantangan serius di berbagai wilayah, khususnya di perkotaan. Selain berpotensi menyebabkan penyakit, kehadiran sampah plastik juga menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan karena sulit terdegradasi dengan cepat.

Namun di Wonosobo, Jawa Tengah, limbah atau sampah plastik yang sering diabaikan oleh masyarakat, kini dapat diubah menjadi salah satu bahan bernilai ekonomis tinggi, yakni bahan bakar minyak (BBM) yang dapat digunakan untuk menghidupkan mesin diesel.

Dalam kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, warga Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, kini merasa lega karena mereka tidak lagi kesulitan dalam mengatasi permasalahan sampah setiap harinya.

Sampah yang berasal dari rumah tangga di desa ini dipisahkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Kemudian sampah plastik disalurkan ke dalam perangkat pengolahan terbaru yang dikenal dengan nama "pyrolysis gen 5."

Menurut salah satu operator, Budi Santoso, cara kerja mesin ini adalah mengubah sampah plastik menjadi cairan BBM. Sampah plastik dikeringkan terlebih dahulu dan selanjutnya dipanaskan dalam proses pyrolysis hingga mencapai suhu 300 derajat celsius.

"Dari plastik bersih atau SOP ini dimasukkan secara bertahap hingga mencapai 50 kilogram plastik. Pertama-tama, suhu dinaikkan hingga 100 derajat sebelum memasukkan 10 kilogram pertama plastik. Setelah itu, tunggu hingga suhu naik lagi, baru 15 kilogram sampah plastik dimasukkan kembali. Selanjutnya, setelah suhu kembali dinaikkan, baru 25 kilogram sampah plastik dimasukkan lagi. Untuk mendapatkan hasil maksimal, suhu panas dari pembakaran kayu tersebut harus mencapai 200-300 derajat celsius," jelasnya, Rabu (8/11/2023).

Pembakaran sampah plastik memakan waktu sekitar 12 jam hingga cairan BBM terbentuk sepenuhnya. Namun, BBM hasil produksi tidak dapat segera digunakan untuk menjalankan mesin. Tahapan akhir melibatkan proses penyaringan yang teliti untuk memastikan BBM tersebut tidak merusak mesin diesel saat digunakan.

"Bahan bakar minyak yang telah dihasilkan masih perlu melalui beberapa tahap penyaringan. Dalam proses penyaringan, kami menambahkan dua bahan, yaitu cairan kimia dan katalis buatan dari tanah. Setiap 25 liter minyak dari mesin pyrolysis dicampur dengan 250 mililiter bahan kimia untuk bisa digunakan dalam mesin diesel. Sementara untuk menghidupkan mobil diesel, perlu tambahan campuran katalis," tambahnya.

Kepala Desa Talunombo, Badarudin, menjelaskan bahwa ide pembuatan atau pengelolaan tempat pengelolaan sampah reduce reuse recycle (TPS3R) ini muncul karena kesulitan dalam mengelola sampah plastik di desa.

"Kami mengelola TPS3R ini sebagai solusi atas kendala pengelolaan sampah plastik di desa. Dengan kolaborasi dengan pemerintah provinsi, kami berhasil menciptakan alat untuk mengubah sampah plastik, minyak goreng bekas (jelantah), dan oli bekas menjadi BBM," ungkap Badaruddin.

BBM yang dihasilkan dari sampah plastik tidak hanya mendapatkan dukungan antusias dari warga, tetapi juga menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan sampah. Sifat plastik yang sulit terurai berbeda dengan sampah organik, dan proses pengolahan ini berhasil mengurangi toksin serta sifat karsinogenik nya. Sampah plastik, yang secara alami memerlukan ratusan tahun untuk terurai, dapat diatasi melalui teknologi ini, memberikan dampak positif dalam upaya perlindungan lingkungan.

"Dari 50 kilogram sampah plastik, kami bisa menghasilkan 45 liter BBM solar. Hasil BBM ini sementara waktu digunakan untuk menghidupkan alat-alat di TPS3R dan juga oleh petani yang memiliki traktor dan fasilitas penggilingan padi," jelasnya.

BBM jenis solar ini telah diuji laboratorium dan mendapatkan sertifikat, sehingga aman untuk digunakan dalam mesin.

"Warga dapat membeli BBM ini dengan harga Rp 6.000 per liter di usaha milik desa. Harga ini lebih ekonomis dibandingkan dengan harga solar konvensional," pungkasnya.

Harapannya, pengolahan sampah plastik menjadi BBM solar diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan petani di wilayah tersebut. Selain itu, langkah ini dianggap penting dalam menanggulangi pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran tanah dan air, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.