Standard Post with Image
Wisata

Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo Akan Menjadi Lokasi Pentas Seni Tiap Minggu

Wonosobonews.com - Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, berharap bahwa Taman Rekreasi Kalianget akan menjadi ruang pentas bagi para seniman lokal. Hal ini diungkapkan mengingat Taman Rekreasi Kalianget baru-baru ini telah menambah beberapa fasilitas penunjang, termasuk panggung hiburan.

Rencananya, pentas seni oleh pelaku kesenian di Wonosobo akan diadakan setiap hari Minggu mulai pukul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB di Taman Rekreasi Kalianget. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam mengembangkan sektor pariwisata, khususnya melalui program 5 Dieng Baru.

Wakil Bupati Albar menyatakan bahwa kegiatan seni ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemasukan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder pariwisata untuk memastikan kelancaran kegiatan di Taman Rekreasi Kalianget.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Wibowo, menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan peluang bagi para pelaku seni untuk menampilkan karyanya. Dengan adanya panggung hiburan yang baru dibangun, diharapkan Taman Rekreasi Kalianget akan menjadi daya tarik lebih bagi wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo.

"Ini merupakan embrio yang akan dikembangkan menjadi sebuah paket wisata yang menarik di Kalianget," tambahnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari para pelaku seni dan pelaku usaha lokal, yang siap berkolaborasi untuk kesuksesan setiap pelaksanaannya. Dengan adanya upaya ini, diharapkan Wonosobo akan memiliki destinasi hiburan dan kesenian yang menarik bagi wisatawan serta memberikan peluang lebih besar bagi para seniman lokal untuk berkarya.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

KNPI Wonosobo Gelar Parade Pemuda Berdaya Demi Meningkatkan Kreativitas

wonosobonews.com Dewan Pengurus Daerah (DPD) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Wonosobo menggelar "Parade Pemuda Berdaya" di Sasana Adipura Kencana pada Senin, 5 Februari 2024. Event ini akan menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi antar-komunitas, mencari kreativitas pemuda, dan memperkenalkan KNPI kepada masyarakat luas.

 

Kegiatan ini akan berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 5 hingga 10 Februari 2024, dengan menampilkan 12 acara yang akan meramaikan Sasana Adipura Kencana. Parade Pemuda Berdaya ini menampilkan beragam kegiatan yang melibatkan pemuda dalam berbagai kompetisi dan ekspresi seni, seperti bazar buku, lomba mewarnai, lomba tari, lomba otomotif, dan sejumlah acara menarik lainnya.

 

Tabah Setio Pambudi, Ketua DPD II KNPI Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa tujuan dari parade ini adalah untuk memperkuat silaturahmi antar-komunitas, mencari kreativitas pemuda, dan memperkenalkan KNPI kepada masyarakat. "Dengan event ini, harapannya masyarakat dapat lebih mengenal KNPI serta melihat beragam kreativitas para pemuda. Tidak hanya itu, pada event kali ini kami juga menggabungkan elemen-elemen budaya yang berbeda serta menciptakan inovasi bersama," ujar Tabah.

 

KNPI Wonosobo berperan sebagai wadah yang menaungi pemuda di wilayah tersebut. Menghadapi pemuda generasi Z, KNPI berusaha memberikan wajah baru dengan menonjolkan sosialisasi yang kuat. "Dengan hadirnya KNPI ini, kita ingin memberikan wajah berbeda walaupun kita generasi maju tetapi juga memiliki sosial yang kuat," tambah Tabah.

 

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut baik kegiatan ini dan berharap KNPI dapat menjadi mitra strategis yang aktif berkontribusi pada kemajuan pemuda di Wonosobo dan Provinsi Jawa Tengah. "Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kemajuan Wonosobo dan dapat melahirkan generasi yang berdaya," tutupnya.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Longsor, Akses Jalan Kejajar-Garung Wonosobo Tertutup

Wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Senin (5/2/2024), menyebabkan sejumlah titik mengalami tanah longsor. Salah satu lokasi yang terdampak adalah Jalan Kejajar-Garung, di mana material longsor menutup akses jalan warga dan mengancam beberapa rumah di Dusun Serang Gede, Desa Serang, Kecamatan Kejajar.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, mengkonfirmasi bahwa kejadian longsor terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. "Kita mendapatkan informasi awal dari warga, bahwa terjadi tanah longsor di lokasi Jalan Kabupaten yang menghubungkan Kejajar dengan Garung di Desa Serang," ujar Dudy dalam keterangannya.

 

Selain menutup akses jalan, material longsor juga menimpa beberapa rumah warga. Sebanyak tiga rumah dilaporkan tertimbun material longsoran tersebut. "Untuk membersihkan material longsor, diperlukan alat berat dan tangki. BPBD juga telah memasang BPBD line di lokasi longsor," tambah Dudy.

 

Pihak BPBD telah melakukan pengecekan lokasi longsor dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Untuk keamanan, akses jalan Kejajar-Garung ditutup sementara. Lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif, yaitu lewat Menjer, Kecamatan Garung.

 

Kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan langkah pencegahan di wilayah yang rawan bencana alam, serta perlunya koordinasi antara instansi terkait dalam penanganan darurat dalam menghadapi musibah seperti tanah longsor.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Salurkan Bantuan Beras untuk Penerima Bantuan Pangan di Kabupaten Wonosobo

Wonosobonews.com - Bantuan beras dari pemerintah untuk para Penerima Bantuan Pangan (PBP) Kabupaten Wonosobo telah mulai disalurkan. Sebanyak 800 ton lebih beras akan didistribusikan kepada puluhan ribu masyarakat dalam waktu satu bulan.

Kepala Gudang Bulog Cabang Wonosobo, Dodi Herdiansyah, menjelaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Presiden memerintahkan Menko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) sebagai pemberi data untuk penerima manfaat bantuan.

"Seluruh data dari Menko PMK akan diverifikasi dan divalidasi oleh data Bappeda masing-masing kabupaten dengan data yang ada di P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) sebagai acuan penerima bantuan," jelas Dodi.

Setelah verifikasi dan validasi data selesai, akan dilakukan kesepakatan antara regulator yang ada di tingkat kabupaten. Ini melibatkan unsur Dinas Ketahanan Pangan, Bappeda, Bulog, dan PT Pos Indonesia sebagai transporter.

"Pemberian bantuan ini langsung dari pemerintah pusat melalui Bapanas dan disimpan di Bulog. Dari sana, Bulog segera melakukan penyaluran ke desa-desa untuk menekan inflasi di masing-masing daerah," terangnya.

Untuk Kabupaten Wonosobo, pemerintah akan menyediakan 800.470 kg atau lebih dari 800 ton beras. Bantuan tersebut akan dibagikan kepada 80.074 penerima di seluruh kecamatan dari Januari hingga Maret. Jika anggaran masih tersedia, penyaluran akan berlanjut hingga Juni mendatang.

"Setiap penerima akan mendapatkan beras seberat 10 kg untuk setiap keluarga," tambahnya.

 

Standard Post with Image
Wisata

Keunikan Pasar Lawas Kumandang di Wonosobo: Nikmati Kuliner Tradisional, Transaksi Pakai Keping Bathok hingga Spot Instagramable

 

 

Wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, selalu menyimpan daya tarik tersendiri. Selain dikenal dengan destinasi wisatanya yang menarik, kini muncul keunikan lain yaitu Pasar Lawas Kumandang, sebuah pasar unik yang berlokasi di tengah hutan.

Pasar Lawas Kumandang terletak di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Keberadaannya di tengah udara yang sejuk membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati pengalaman berbelanja yang berbeda. Pasar ini hanya buka setiap hari Minggu dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.

Pengunjung yang datang ke Pasar Lawas Kumandang dapat menikmati berbagai kuliner tempo dulu seperti leye, tiwul, geblek, tempe kemul, dan sebagainya. Transaksi di pasar ini tidak menggunakan uang rupiah, melainkan keping bathok senilai Rp2.000 per keping. Pengunjung harus menukarkan uang mereka sebelumnya dengan keping bathok untuk bertransaksi di pasar ini.

Menurut informasi dari situs resmi Disparbud Wonosobo, Pasar Lawas Kumandang dirancang dengan penekanan pada unsur seni dan budaya. Suasana tradisional terasa kuat dengan para penjual mengenakan pakaian adat Jawa, seperti 'pakaian lurik'. Di sekitar pasar, terdapat berbagai wahana permainan yang cocok untuk anak-anak maupun dewasa, termasuk kolam renang anak dengan prosotan, kolam terapi ikan, dan spot-spot instagramable untuk berfoto.

Harga tiket masuknya terjangkau, hanya Rp5.000, yang memberikan akses untuk berenang dan menikmati berbagai wahana wisata yang tersedia sepuasnya. Lokasi Pasar Lawas Kumandang juga cukup strategis, hanya berjarak 8 kilometer dari pusat kota Wonosobo dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Jika Anda berencana berkunjung ke Wonosobo, pastikan untuk menyempatkan diri mampir ke Pasar Lawas Kumandang. Di sana, selain menikmati kuliner tradisional, Anda juga dapat merasakan atmosfer pasar tempo dulu yang unik dan menarik.