Wonosobonews.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jawa Tengah, Abdul Kholik, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong agar reaktivasi kereta api rute Purwokerto-Wonosobo menjadi prioritas pembangunan. Sebelumnya, ada tiga rute prioritas pembangunan kereta api di Jawa Tengah: Semarang-Rembang, Tuntang-Gedung Jati Ambarawa hingga Jogja, dan Purwokerto-Wonosobo.
Berdasarkan studi kelayakan (FS) 2022, rute Purwokerto-Wonosobo seharusnya menjadi prioritas pertama. Abdul Kholik menjelaskan, "Ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan akses dan mendorong ekonomi daerah di kawasan selatan sampai ke tengah, yang sangat sulit untuk bisa mendapatkan akses selain kereta api."
Kholik menilai Yogyakarta sudah memiliki akses mobilitas yang memadai melalui Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA), sementara Rembang dekat dengan akses tol dan stasiun hingga laut yang bisa digunakan. "Faktanya hari ini sebenarnya sudah ada akses yang lebih cepat, karena Jogja sudah bergeser ke YIA sebagai pintu masuknya. Yang ke Rembang juga begitu, karena sudah ada tol dan juga ada aspek laut sebenarnya bisa digunakan. Tol dan kereta jalur tengah sudah mendekati akses itu. Rembang, Blora, sudah tercakup disitu," tambahnya.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Jawa Tengah, Rudi Pitoyo, menyampaikan bahwa rute Purwokerto-Wonosobo akan memiliki panjang sekitar 92 kilometer dengan kebutuhan pembiayaan mencapai Rp 8 Triliun. "Tentunya ada perbedaan nanti ya, tadi ada data yang 91 km ada yang 89 km ada yang 92 km. Kemudian untuk kebutuhan pembiayaan secara globalnya Rp 8 Triliun, sekitar itu," jelasnya.
Rudi juga menyebut beberapa kendala yang mungkin dihadapi, termasuk topografi, kondisi lahan, dan pertimbangan gempa bumi. "Tadi kita sampaikan bahwa topografi yang di sana juga menjadi tantangan kami, terus kondisi lahan, terus kondisi gempa bumi juga menjadi pertimbangan-pertimbangan," ungkapnya.
Kepala Balai Trans Jateng dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Joko Setyawan, menyatakan dukungan terhadap reaktivasi rute kereta api Purwokerto-Wonosobo. "Sehingga prioritasnya kalau kita ngomong tentang kemanfaatan bisa bergeser ke arah selatan gitu. Sehingga ini bisa diajukan untuk menjadi percepatan supaya pembangunan ini bisa lebih cepat dari yang sudah direncanakan," ucapnya.
Hasil dari diskusi kelompok terfokus (FGD) ini akan disampaikan oleh DPD RI Jawa Tengah kepada pemerintah pusat dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) untuk pertimbangan lebih lanjut.