Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Beri Kejutan Spesial di HUT TNI ke 79, Perkuat Solidaritas dengan Kodim 0707

Wonosobonews.com - Polres Wonosobo memberikan kejutan istimewa kepada Kodim 0707/Wonosobo dalam rangka peringatan HUT TNI ke-79 pada Jumat, 4 Oktober 2024. Dipimpin langsung oleh Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, rombongan Polres datang membawa kue ulang tahun dan tumpeng, disambut dengan penuh kehangatan oleh Komandan Kodim, Letkol Inf Helmy, beserta jajaran.

Suasana akrab menyelimuti momen tersebut, di mana rombongan Polres menyanyikan lagu ulang tahun sambil membawa kue dan tumpeng saat memasuki markas Kodim. AKBP Donny menyatakan bahwa kejutan ini menjadi simbol kuat dari sinergi yang terjalin antara TNI dan Polri di Wonosobo. "Kami berharap persahabatan ini akan terus terjaga, baik dalam tugas maupun di luar, demi menjaga keamanan dan keutuhan NKRI," ungkapnya.

Sambutan dari Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Helmy, bersama Ketua Persit Cabang XXVII, Sovy Helmy, mempertegas keharmonisan hubungan kedua institusi. Letkol Helmy menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Polres Wonosobo. "Ini membuktikan bahwa kekompakan TNI dan Polri di Wonosobo selalu terjaga. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut demi menjaga stabilitas dan keamanan wilayah," jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue, yang diiringi suasana penuh keakraban di antara anggota TNI dan Polri. Tawa, canda, dan momen kebersamaan menggambarkan hubungan erat antara kedua lembaga yang berperan penting dalam menjaga keamanan negara.

Tak hanya bersifat seremonial, momen ini juga memperkuat sinergi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan keamanan, terutama menjelang Pilkada. Kolaborasi erat antara TNI dan Polri akan menjadi faktor penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama masa-masa krusial tersebut. Hubungan harmonis ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga stabilitas dan kedamaian.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Allure Square Rayakan HUT ke 14 dengan Tema "Tetaplah Kreatif, Teruslah Aktif"

Wonosobonews.com - Merayakan ulang tahunnya yang ke-14, Allure Square menyelenggarakan serangkaian acara dengan tema "Tetaplah Kreatif, Teruslah Aktif." Perayaan ini berlangsung selama empat hari, dimulai pada Senin, 7 Oktober 2024, hingga mencapai puncaknya pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Hari pertama dibuka dengan Lomba Kreasi Bekal yang melibatkan para orang tua dan anak-anak jenjang TK. Antusiasme tinggi terlihat dari partisipasi yang ramai, di mana para peserta kompak menciptakan kreasi bekal unik yang penuh warna. “Saya senang bisa ikut lomba ini. Selain seru, saya jadi lebih bersemangat menyiapkan bekal sehat untuk anak saya setiap hari,” ujar Maya, salah satu peserta.

Selain ajang kompetisi, acara ini juga menjadi media untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Setelah lomba, penampilan Marching Band dari MI Ma'arif Kliwonan menutup kegiatan siang hari, menghibur para pengunjung dengan alunan musik meriah. Bambang, salah satu penonton, mengungkapkan kekagumannya, “Anak-anak sangat berbakat, semoga ke depannya bisa tampil di lebih banyak acara.”

Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan Pentas Seni yang menampilkan berbagai kesenian tradisional dan keagamaan oleh siswa MI Ma’arif Kliwonan. Faiqoh Ulwi, Wakil Kepala MI Ma'arif Kliwonan, merasa bangga atas partisipasi sekolah dalam acara ini. "Kami sangat bergembira dan sangat senang sekali diberi kesempatan untuk memeriahkan acara ulang tahun Allure Square ini. Dengan anak-anak tampil disini, kami sangat berbahagia, sangat senang, anak-anak semangat, bapak ibu guru sangat semangat. Semoga itu menjadi ajang untuk anak-anak berkreasi, anak-anak bisa tampil dan meningkatkan rasa perrcaya diri juga," katanya.

Siswa-siswa MI Ma'arif Kliwonan menampilkan Marching Band, Rebana, Calung, Solo Vokal lagu religi, dan seni bela diri Pagar Nusa. Persiapan mereka selama dua minggu terbayar dengan sambutan meriah dari para penonton. Siti, salah satu wali murid, menambahkan, “Kegiatan ekstrakurikuler seperti ini sangat membantu perkembangan anak-anak, terutama dalam mengasah keterampilan di luar akademik.”

Faiqoh Ulwi juga menyampaikan harapannya untuk Allure Square yang merayakan ulang tahunnya ke-14. “Untuk Allure, kami dari keluarga besar MI Ma’arif Kliwonan mengucapkan selamat ulang tahun untuk Allure Square yang ke 14. Semoga kedepan semakin jaya, semakin sukses, semakin besar dan bisa memberi warna untuk kota Wonosobo,” pungkasnya.

Rangkaian acara Anniversary ke-14 Allure Square masih terus berlanjut hingga Kamis, 10 Oktober 2024, dengan berbagai kegiatan menarik seperti lomba K-POP dance, fotografi, band performance, dan banyak lagi.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Musim Kemarau Picu Penurunan Debit Mata Air di Wonosobo, Perumda Tirta Aji Siapkan Langkah Antisipasi

Wonosobonews.com - Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada penurunan debit mata air di Kabupaten Wonosobo. Dari puluhan sumber mata air yang dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo, beberapa di antaranya mengalami penurunan debit, terutama di wilayah yang terdampak aktivitas galian C ilegal. Salah satu wilayah yang paling terpengaruh adalah Kecamatan Wadaslintang.

Direktur Utama Perumda Tirta Aji Wonosobo, Muchammad Sjahid, mengungkapkan bahwa beberapa cabang distribusi seperti Wadaslintang dan Kertek mencatat penurunan debit yang signifikan selama musim kemarau. “Di Wonosobo kota, kondisi masih relatif aman. Namun, beberapa cabang seperti Wadaslintang, Kertek memang mengalami penurunan debit. Di titik-titik tertentu, seperti mata air Kali Yogo dan Sibendo. Kami juga mencatat adanya penurunan debit yang cukup signifikan,” jelasnya.

Perumda Tirta Aji Wonosobo mengelola 34 mata air di berbagai wilayah, namun beberapa mata air mengalami penurunan debit yang cukup parah, terutama di kawasan Wonosari. Daerah ini terdampak serius akibat aktivitas tambang galian C ilegal yang merusak ekosistem mata air. “Kondisi di Wonosari sangat terdampak. Bahkan di sumber awal sempat hilang dan berpindah ke lokasi lain,” tambah Sjahid.

Meski demikian, masih ada beberapa sumber mata air yang tetap stabil meskipun musim kemarau berlangsung. Sumber mata air Mangli, misalnya, masih mampu mempertahankan debit airnya tanpa perubahan berarti.

Dalam menghadapi tantangan ini, Perumda Tirta Aji Wonosobo telah mengambil beberapa langkah antisipatif. Mereka sedang memperkuat jaringan distribusi air dengan membangun reservoir baru di Sarioso dan Sambon. Reservoir ini diharapkan dapat menyimpan cadangan air lebih lama, terutama untuk menghadapi musim kemarau. “Kami telah membangun reservoir baru di Sarioso dan Sambon yang akan segera difungsikan. Harapannya, penambahan ini bisa menahan cadangan air lebih lama, khususnya di musim kemarau,” ujar Sjahid.

Selain itu, perbaikan infrastruktur distribusi seperti pipa air juga menjadi prioritas untuk memastikan pelayanan tetap berjalan dengan baik, khususnya di wilayah-wilayah yang mengalami penurunan debit paling parah. Perumda Tirta Aji juga berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam manajemen air bersih.

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam manajemen air bersih. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, kami optimis bisa menjaga pasokan air untuk masyarakat,” tutup Sjahid.

 

Standard Post with Image
ukm

Gus Yasin Dorong Pengolahan Limbah Tahu Menjadi Biogas di Wonosobo

Wonosobonews.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dalam rangkaian kunjungannya ke berbagai daerah, sering singgah ke rumah-rumah warga untuk berbincang dan mendengar aspirasi. Salah satu kunjungannya adalah di kampung penghasil tahu di daerah Balekambang, Sumbersari, Selo Merto, Wonosobo, pada Minggu, 6 Oktober 2024.

Saat melintas di kampung tersebut, Gus Yasin tiba-tiba menghentikan timnya setelah melihat deretan keranjang tahu di depan salah satu rumah yang ternyata adalah pabrik tahu rumahan milik Emi. Gus Yasin, tertarik menggali informasi lebih dalam, menanyakan jumlah pabrik tahu di kampung tersebut. Emi menjelaskan bahwa ada sekitar 12 rumah tangga di kampung itu yang telah memproduksi tahu selama puluhan tahun.

Gus Yasin kemudian menanyakan tentang pengelolaan limbah tahu. Emi menjawab bahwa limbah tahu selama ini digunakan untuk pakan ternak dan ikan. Menurut Gus Yasin, meskipun penggunaan limbah sebagai pakan ternak bermanfaat, ada potensi lebih besar jika limbah tersebut diolah menjadi biogas. Dia menjelaskan bahwa di Purworejo, limbah tahu bisa diubah menjadi biogas yang dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan gas rumah tangga. Dengan hanya membayar sekitar Rp 10 ribu per bulan, warga di sana tidak perlu lagi membeli gas pabrik yang lebih mahal.

Gus Yasin menambahkan bahwa di Purworejo, hanya dengan memanfaatkan limbah dari tiga pabrik tahu, biogas yang dihasilkan sudah mampu mengaliri sekitar 200 rumah. Jika di kampung Wonosobo ini, dengan 12 pabrik tahu, potensi biogasnya bisa mencukupi kebutuhan gas sekitar 800 rumah.

Teknologi pengolahan biogas dari limbah tahu ini juga cukup sederhana, mirip dengan teknologi biogas dari kotoran sapi atau manusia. Limbah tahu dimasukkan ke dalam bunker khusus yang kemudian menghasilkan gas untuk disalurkan ke rumah-rumah warga. Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan dengan tabung gas 3 Kg yang kini dijual seharga Rp 22 ribu.

Emi dan warga sekitar menyambut baik ide ini. Mereka siap jika limbah tahu di kampung mereka diolah menjadi biogas, karena tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga bisa menghemat biaya. "Monggo kita manut yang di atas mawon. Kami siap, apalagi harga gas makin mahal, sementara kalau untuk pakan ikan hasilnya hanya untuk konsumsi sendiri," ungkap Emi.

Gus Yasin yang berpasangan dengan calon gubernur Ahmad Luthfi dalam pemilihan gubernur Jateng 2024, mendapat dukungan dari 16 partai besar dengan 70 persen kursi DPRD Jateng. Berdasarkan survei, pasangan Luthfi-Yasin unggul dengan perolehan 54 persen dibandingkan pesaingnya Andika-Hendi yang mendapat 32 persen dukungan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bencana Angin Kencang Merusak Rumah Warga dan Pohon Tumbang di Desa Tambi

Wonosobonews.com - Pada Senin, 7 Oktober 2024, bencana angin kencang melanda Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Angin kencang yang menerjang di pagi hari mengakibatkan sejumlah kerusakan, termasuk atap rumah warga yang beterbangan dan beberapa pohon tumbang. Meski kerusakan cukup signifikan, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Dudy Wardoyo, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Hanya saja memang ada pohon yang tumbang dan atap rumah warga rusak," ungkap Dudy saat memberikan keterangan terkait bencana tersebut.

Kejadian angin kencang ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, saat warga mulai menyadari bahwa angin yang sangat kuat menyapu desa mereka. Atap-atap rumah beterbangan dan pohon-pohon besar di sekitar desa mulai tumbang, menciptakan kekhawatiran di tengah masyarakat. Meski demikian, warga segera melakukan upaya perlindungan, dan beruntung tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Menindaklanjuti kejadian ini, BPBD Wonosobo bergerak cepat untuk melakukan penilaian kerusakan. Sekitar pukul 11.30 WIB, tim BPBD melakukan assessment di lokasi terdampak untuk mengevaluasi kondisi kerusakan serta kebutuhan darurat yang diperlukan warga. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, diketahui bahwa kebutuhan mendesak untuk penanganan bencana meliputi bahan-bahan bangunan seperti semen dan seng untuk memperbaiki atap rumah yang rusak.

Dudy juga menambahkan bahwa dalam penanganan bencana ini, BPBD bekerja sama dengan warga setempat melalui kegiatan gotong royong untuk memperbaiki kerusakan. "Kami bersama masyarakat langsung turun tangan untuk memperbaiki kerusakan yang ada. Gotong royong ini sangat membantu dalam mempercepat proses pemulihan setelah bencana," jelasnya.

Kejadian ini mengingatkan kembali akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di daerah rawan seperti Wonosobo yang sering mengalami perubahan cuaca ekstrem. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan cukup besar, dan warga desa Tambi diharapkan bisa segera bangkit dari dampak bencana ini dengan bantuan dari pemerintah dan masyarakat sekitar.