Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Menelusuri Keajaiban Tuk Bima Lukar di Dieng, Wonosobo

Wonosobonews.com - Bagi Anda yang pernah mengunjungi Dieng, Tuk Bima Lukar pasti sudah dikenal. Terletak di Jalan Dieng, Sidorejo, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, objek wisata ini mudah dijangkau. Dari arah Wonosobo, Tuk Bima Lukar berada di sebelah kanan gapura selamat datang di Dieng.

Tuk Bima Lukar menawarkan pengalaman wisata sejarah yang menarik. Meskipun wisata sejarah terkadang dianggap kurang diminati, tempat ini kini dilengkapi dengan fasilitas menarik, seperti spot foto yang menarik perhatian pengunjung. Dikenal dengan mata air sakralnya, Tuk Bima Lukar memiliki air yang terus mengalir tanpa mengenal musim, menjadikannya salah satu sumber aliran Sungai Serayu.

Air mancur di Tuk Bima Lukar berasal dari batuan kuno dan memiliki legenda yang menarik. Menurut cerita, mata air ini berkaitan dengan sosok Bima, salah satu anggota Pandawa Lima. Nama Bima Lukar sendiri berasal dari kisah Bimasena yang melepas sembilan jenis pakaian untuk disucikan di mata air ini sebelum menghadap Dewa Ruci.

Legenda mengatakan, Bima bersaing dengan Kurawa dalam menciptakan sungai. Dalam mimpinya, ia mendapatkan petunjuk untuk melepaskan pakaiannya sebelum menggali. Dengan cara itu, Bima akhirnya berhasil.

Tuk Bima Lukar menjadi hulu Sungai Serayu, yang namanya diambil dari ucapan Bima yang terpesona oleh kecantikan seorang gadis yang mandi di sungai hasil karyanya. Ia mengucapkan "sira ayu," yang artinya "kamu cantik," yang kemudian menjadi nama sungai tersebut.

Hingga kini, Tuk Bima Lukar dianggap sakral dan sering digunakan untuk ritual penyucian. Air dari tempat ini menjadi salah satu air suci yang diambil dari tujuh sumber di Wonosobo untuk Upacara Tradisi Birat Sengkala setiap peringatan Hari Jadi Wonosobo. Selain itu, ada tradisi lain yang memanfaatkan air Tuk Bima Lukar untuk keperluan ritual, seperti Babad Dieng.

Bangunan Tuk Bima Lukar terdiri dari tiga tingkat. Tingkat paling atas merupakan bagian suci yang digunakan untuk menaruh sesaji. Di bawahnya, terdapat kolam yang menampung air, sementara di bagian bawah ada dua pancuran. Di sinilah pengunjung bisa mencuci muka atau mandi. Mitos yang beredar menyatakan bahwa siapa pun yang membasuh muka atau badan di sini akan awet muda.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Ajang Kreativitas Anak Usia Dini 2024 Mendorong Bakat dan Minat Anak di Wonosobo

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Ajang Kreativitas Anak Usia Dini 2024 di Aula Don Bosco Wonosobo pada 10 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat serta kreativitas anak-anak di berbagai bidang, seperti seni lukis, musik, dan olahraga. Sekitar 900 siswa dan pendamping diharapkan dapat merangsang dan menyalurkan bakat serta minat mereka secara positif, yang berpengaruh baik bagi perkembangan otak pada periode golden age.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo, Musofa, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi media bagi siswa PAUD untuk menunjukkan kreativitas, sportifitas, dan kerja sama tim. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan stimulasi kecerdasan anak melalui aktivitas yang menyenangkan.  

“Terselenggaranya Ajang Kreativitas Anak Usia Dini tingkat Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 ini sebagai wujud dukungan terhadap kemajuan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, khususnya di Kabupaten Wonosobo,” ujarnya.

Bunda PAUD Wonosobo, Chusniatul Muhammad Albar, menekankan pentingnya edukasi pada awal kehidupan, ketika otak manusia sedang berkembang. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini dapat mempertajam kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestesis anak, yang diperlukan untuk keberhasilan dalam pendidikan dan kehidupan.

“Saya yakin, ajang ini mampu memberikan ruang beraktivitas yang inovatif dan kreatif, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan menumbuhkan budaya berprestasi bagi anak usia dini. Selain itu juga akan menggugah serta meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini di Kabupaten Wonosobo,” ungkapnya.

Chusniatul juga menyoroti peran orang tua dalam kegiatan ini, yang dapat memperkuat hubungan dan sinergi dalam pendidikan anak usia dini. Pelibatan orang tua diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Wonosobo, sehingga semua anak dapat terlayani sesuai kebutuhannya.

 

Standard Post with Image
ekonomi

Sukirno, Petani Kreatif Wonosobo Sukses Kembangkan Tembakau Lembutan dan Ternak Dombos

Wonosobonews.com - Seorang petani dari Dusun Garunglor, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, bernama Sukirno, telah membuktikan bahwa desa memiliki potensi besar sebagai sumber penghasilan. Berasal dari keluarga petani tembakau, pria berusia 37 tahun ini kini mengelola berbagai usaha, mulai dari produksi tembakau lembutan, grading kopi arabika, hingga peternakan kambing dombos.

Pada awal 2022, ketika harga tembakau rajangan anjlok akibat banyaknya penolakan dari pabrik, Sukirno mengambil langkah inovatif dengan memproduksi tembakau lembutan. Produk ini lebih mudah dalam proses pembuatannya dan memiliki pasar yang lebih luas. Kini, tembakau lembutan Garunglor dikenal karena kualitasnya yang unggul dan mulai merambah pasar di luar daerah.

Selain tembakau, Sukirno juga mengembangkan kopi arabika khas Gunung Sumbing, yang memiliki cita rasa unik. Kopi ini menarik perhatian pemerintah daerah karena potensinya dalam meningkatkan perekonomian lokal. Melalui kelompok tani, Sukirno turut memperkenalkan program tumpangsari yang membantu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produksi pertanian.

Tidak hanya sukses di pertanian, Sukirno juga mencetuskan program peternakan kambing dombos dengan inisiatif "Satu Rumah Satu Dombos." Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi warga melalui ternak kambing bernilai tinggi. Kini, lebih dari 1.000 kambing dombos telah dibudidayakan di Garunglor, menjadikan dusun ini sebagai pusat pengembangan kambing berkualitas di Wonosobo.

Dusun Garunglor juga memiliki potensi besar dalam bidang wisata, sebagai basecamp pendakian Gunung Sumbing, yang sering menjadi titik awal bagi pendaki dari berbagai daerah.

Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, saat mengunjungi rumah Sukirno, menyampaikan kekagumannya. “Pemuda seperti Sukirno menjadi inspirasi bagi kita semua. Di usianya yang relatif muda, dia tidak hanya membangun ekonomi keluarganya, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Inisiatifnya dalam memproduksi tembakau lembutan, membudidayakan kopi arabika, dan mengembangkan peternakan kambing dombos hingga 20 ekor, menunjukkan bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang berani berusaha,” ujarnya. Albar berharap lebih banyak pemuda Wonosobo mengikuti jejak Sukirno dalam membangun ekonomi lokal.

“Dengan semangat yang sama, saya yakin kita bisa bersama-sama membangun ekonomi yang lebih kuat,” tutup Albar.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Persit Wonosobo Gelar Pengajian, Dukung Moril Suami Bertugas di Jakarta

Wonosobonews.com - Persatuan Istri Tentara (Persit) Cabang XXVII Kodim 0707/Wonosobo mengadakan pengajian khusus pada Kamis, 10 Oktober 2024. Acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan moril bagi para suami anggota TNI yang sedang bertugas di Jakarta. Diisi dengan suasana penuh kekhidmatan, pengajian ini dihadiri oleh seluruh anggota Persit dan menampilkan ceramah inspiratif dari Hj. Noer Farida.

Dalam ceramahnya, Hj. Noer Farida menekankan pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga, terutama di tengah jarak yang memisahkan. "Komunikasi adalah kunci," tegasnya, sambil menekankan pentingnya kepercayaan dan komitmen dalam menghadapi tantangan hubungan jarak jauh. Ia juga menyampaikan bahwa peran seorang istri sangat krusial dalam memberikan dukungan emosional.

Selain menjaga komunikasi dengan suami, Hj. Noer Farida juga mengingatkan agar para istri memberi pemahaman kepada anak-anak mengenai tugas negara yang sedang dijalankan oleh ayah mereka. "Penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa ayah mereka tengah menjalankan tugas negara," ujarnya, mengajak para ibu untuk lebih kuat dan bijaksana dalam menghadapi situasi ini.

Pengajian ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana spiritual, tetapi juga menjadi momen bagi anggota Persit untuk saling mempererat silaturahmi dan kebersamaan. Dengan kegiatan positif seperti ini, para istri diharapkan tetap produktif dan mampu menjalani hari-hari meski harus berjauhan dengan suami yang sedang bertugas.

Acara ini juga ditutup dengan doa bersama, memohon keselamatan dan kelancaran tugas para suami yang berada jauh dari keluarga, memperkuat ikatan batin antara anggota keluarga yang terpisah oleh tugas negara.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pengurus Baru KONI Wonosobo Dilantik, Prioritaskan Pembinaan Atlet dan Sarana Olahraga

Wonosobonews.com - Kepengurusan baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wonosobo resmi dilantik pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Pendopo Bupati Wonosobo. Pelantikan ini dihadiri jajaran pejabat daerah serta pengurus KONI dari berbagai kabupaten, menandai komitmen baru untuk meningkatkan prestasi olahraga di wilayah tersebut.

Ketua Umum KONI Wonosobo yang baru dilantik, Drs. H. Khosin, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor demi memajukan olahraga. "Kita merangkul semua komponen Wonosobo, mulai dari akademisi, profesional, swasta, bahkan ada dari dewan dan eksekutif. Semua kita ramu agar ke depan kita berharap kolaborasi ini melahirkan kebijakan-kebijakan yang berbeda dan baru, sehingga pembinaan atlet dan KONI bisa terarah dan berhasil," ujar H. Khosin.

Sebanyak 34 orang dilantik sebagai pengurus, berasal dari berbagai latar belakang, diharapkan mampu membawa inovasi dalam pengelolaan olahraga Wonosobo. Menurut H. Khosin, periode pertama kepemimpinannya fokus pada penataan organisasi, sementara periode kedua akan lebih menitikberatkan pada pembinaan prestasi atlet. “Kita akan betul-betul menyeleksi atlet yang potensial. Saat ini kita sudah mulai mempersiapkan untuk pra-Porprov tahun depan,” tambahnya.

H. Khosin juga menyoroti perlunya peningkatan sarana olahraga. "Untuk cabang olahraga renang dan taekwondo, kita sudah memenuhi standar. Tapi cabang-cabang lain masih perlu perhatian. Target peningkatan sarpras (sarana prasarana) tahun ini, kita akan mendorong lebih masif lagi,” tegasnya. Stadion dan Gedung Olahraga (GOR) diharapkan segera bisa dimanfaatkan dengan sistem giliran untuk berbagai cabang olahraga.

KONI Wonosobo juga telah memulai program kontrak bagi atlet berpotensi, meski masih terkendala anggaran terbatas. “Dari tahun kemarin sebenarnya atlet-atlet dan pelatih sudah kita kontrak dan per bulan kita fasilitasi anggaran. Tapi karena anggaran kita sangat kecil, tahun ini hanya 700 juta untuk operasional KONI dan 38 cabang olahraga, itu masih jauh dari kebutuhan,” keluh H. Khosin. Untuk menghadapi pra-Porprov, KONI berencana mengajukan kenaikan anggaran hingga Rp 8,2 miliar guna mendukung kebutuhan sarana, pembinaan, dan kesejahteraan atlet.

Kolaborasi dengan pengusaha lokal dan anggota dewan menjadi salah satu strategi KONI untuk mengatasi tantangan finansial ini.