Standard Post with Image
Wisata

5 Tempat Wisata Wonosobo cocok untuk liburan akhir tahun, dengan tiket murah

Wonosobonews.com - Saat libur akhir tahun tiba, banyak yang berburu destinasi wisata menarik untuk mengisi waktu luang bersama keluarga atau teman. Tak perlu jauh-jauh mencari ke luar negeri, Wonosobo di Jawa Tengah menawarkan keindahan alam yang mempesona dan pengalaman wisata autentik yang berkesan.

Dikenal dengan udara sejuknya, kota ini layak dijadikan tujuan pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Apalagi, dengan harga tiket masuk yang terjangkau, Wonosobo menjadi surga bagi para pelancong yang ingin berhemat tanpa mengurangi esensi dari pengalaman wisatanya.

Wisata Wonosobo Murah untuk Libur Akhir Tahun

1.Bukit Seroja

Bukit Seroja terletak tepat di atas wisata Telaga Warna. Untuk masuk, cukup membayar biaya tiket sebanyak Rp10.000 saja. Dari Bukit Seroja nantinya akan bisa melihat pemandangan menarik berupa pegunungan hingga danau.

2.Kebun Teh Tambi

Kebun Teh Tambi merupakan wisata yang cukup terkenal. Dengan ketinggian 1400 mdpl, kebun teh ini bisa dipastikan sejuk dan indah.

Akses jalan mudah dilalui dan sudah beraspal. Wisata yang satu ini dapat dikunjungi secara gratis karena tidak ada tiket masuk.

3.Bukit Sikunir

Bukit Sikunir menjadi spot yang bagus bagi Anda yang ingin menonton sunrise berwarna kuning cerah. Bagi yang ingin masuk hanya perlu membayar tiket Rp12.000 saja.

4.Padang Savana Dieng

Padang Savana Dieng sangat indah bila dijadikan tempat berfoto yang instagrammable. Oleh sebab itu banyak dikunjungi terutama oleh anak-anak muda.

Padang Savana Dieng tidak jauh dari Komplek Wisata Dieng dan tiketnya hanya dibanderol Rp10.000 saja.

5.Kawah Sikidang

Kawah Sikidang menjadi salah satu icon wisata Wonosobo. Tiket masuknya hanya Rp15.000 saja. Pemandangan di ketinggian dengan hawa dingin ini masih satu kompleks dengan Candi Arjuna.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

BNN Bekerjasama Dengan Pemkab Wonosobo untuk jalani tes Narkoba Melibatkan 110 ASN Wonosobo

Wonosobonews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah berinisiatif dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk memperkuat upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tidak hanya sebatas kampanye dan edukasi, sinergi ini telah membuahkan tindakan nyata dengan dilaksanakannya tes urine yang melibatkan 110 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Wonosobo.

Kegiatan ini bukan hanya sekedar pengecekan rutin, melainkan langkah strategis dalam mendeteksi dini serta mencegah penyebaran narkoba di lingkungan pemerintah, sekaligus mengirimkan pesan kuat tentang komitmen bersama dalam memerangi narkoba di Jawa Tengah.

Dalam usaha gigih untuk memerangi penyebaran narkotika dan upaya pencegahannya, pemerintah Indonesia melanjutkan langkah tegas sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020.

Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) kini semakin konkret dengan pelaksanaan tindakan preventif di berbagai instansi pemerintahan.

Sejalan dengan hal tersebut, sebuah langkah  dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, dimana selepas Pengarahan Pembinaan Pegawai oleh Bupati Afif Nurhidayat pada Senin, 11 Desember 2023, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Wonosobo, dilakukan tes urine kepada pegawai sebagai bentuk komitmen terhadap P4GN.

ASN tersebut, diminta secara bergiliran untuk melakukan tes urine.

"Hasil tes pendeteksi dini urine dari seluruh ASN di lingkungan Pemkab Wonosobo alhamdulillah negatif semua," ucap Ketua Tim Kerja Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Jateng Ginung Yudianto saat ditemui di sela-sela kegiatan tes urine. Ginung mengungkapkan bahwa, dalam pengujian urine itu menggunakan alat tes tujuh parameter untuk mendeteksi amphetamine (AMP), methamphetamine (MET), morphine (MOP), THC/marijuana, cocain (COC), benzoidazepin (BZO), dan carisoprodol (SOMA).

 "Karena ada beberapa kategori obat untuk mengobati penyakit tertentu bisa memunculkan hasil positif, maka apabila para peserta tes urine bebas narkoba akan ditanya terlebih dahulu soal obat yang diminum selama sepekan terakhir," ujar Ginung

"Apabila ada yang terindikasi positif, kedepannya akan kita rehabilitasi, akan tetapi, dari semua ASN yang menjalani tes urine hasilnya negatif semua," tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat ditemani Wakil Bupati, Muhammad Albar pun juga mengikuti test urine selepas Pengarahan Pembinaan Pegawai di aula Bappeda Wonosobo, Senin, 11 Desember 2023.

"Alhamdulillah saya bersama Wakil Bupati, dan Setda hasilnya negatif," ucapnya. 

Afif mengatakan, bahwa test urine secara mendadak ini adalah merupakan wujud komitmen serta keseriusannya dalam memerangi narkoba di wilayah Kabupaten Wonosobo.

"Dengan adanya kegiatan ini menjadi komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan BNN untuk membentengi diri di seluruh lingkungan tempat kerja agar dapat terhindar dari penggunaan narkoba,” jelas Afif.

Afif berharap ditahun depan dapat bersinergi bersama BNN agar dapat bersama-sama memerangi Narkoba.

"Semoga ditahun depan dapat berkolaborasi bersama BNN dengan RSUD dan Dinas Kesehatan untuk memerangi narkoba di wilayah Wonosobo," pungkasnya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kades di Wonosobo Dapat 257 Motor Trail Honda CRF dan Yamaha NMAX

Wonosobonews.com  - Di tengah hiruk-pikuk kesibukan pengurus desa dan kelurahan, angin segar berhembus di kawasan Kabupaten Wonosobo. Kabar gembira menyapa 257 pemimpin pemerintahan terkecil ini Kepala Desa (Kades) dan Lurah yang tersebar di 15 Kecamatan, mengundang tawa lepas dan aura suka cita ,

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo, dalam sebuah langkah pemberdayaan dan penunjang kinerja, telah secara resmi memberikan fasilitas dinas berupa sepeda motor baru. Dua tipe kendaraan yang menjadi ikon mobilitas dan efisiensi ini adalah Honda CRF yang tangguh untuk medan berat dan Yamaha NMAX yang nyaman untuk perjalanan urban.

Penyerahan dilakukan Bupati Wonosobo pada Minggu, 3 Desember 2023.

Ia berharap kendaraan dinas itu bisa bermanfaat untuk para kades.

"Semoga bisa bermanfaat," katanya, mengutip IG terangmedia.

Dalam tayangan video yang diunggah, tampak ratusan motor terparkir rapi menunggu untuk dipinang pada Kades.

Beberapa yang sudah kebagian, turut berpose di atas motor dengan sumringah.

Dikabarkan setelah proses serah terima, pada Kades dan Lurah yang mendapat kendaraan baru langsung konvoi berkeliling di jalan.

Motor-motor yang didapatkan para Kades memiliki warna identik.

Motor tersebut sudah terpasang plat nomor berwarna merah, tanda motor dinas.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Memetik Harapan di Wonosobo: Strategi Audit Kasus Stunting demi Capai Target Nasional

Wonosobonews.com - Dengan garis finish yang terbentang di tahun 2024, Kabupaten Wonosobo semakin memperkuat langkahnya dalam upaya menekan angka stunting hingga mencapai target nasional yang ditetapkan yaitu 14 persen.

Dinamika perjuangan ini semakin serius dengan adopsi strategi Audit Kasus Stunting, sebuah pendekatan inovatif yang berjanji menjangkau setiap sudut kecamatan di daerah tersebut. Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menegaskan komitmen ini dalam sebuah rapat koordinasi yang penting, tidak hanya sebagai sebuah bentuk deklarasi politik tetapi juga sebagai panggilan aksi nyata bagi seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan.

Acara yang diadakan di ruang Mangoenkoesoemo pada hari Kamis, 7 Desember 2023, itu bukan hanya menandai sebuah pertemuan, melainkan simbol dari sebuah gerakan kolektif yang menggugah kesadaran akan pentingnya menangani stunting untuk masa depan generasi penerus bangsa.

Wakil Bupati (Wabup) menyampaikan optimisme bahwa audit yang terintegrasi bisa menjadi katalisator yang mendorong Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) untuk berkomitmen penuh dalam usaha mempercepat penanganan stunting

Dengan kerja keras dan dedikasi, diharapkan upaya konvergensi dalam penanganan stunting dapat terlaksana secara efektif sehingga menghasilkan kemajuan nyata dalam memerangi tantangan yang memengaruhi generasi masa depan bangsa. Keberhasilan ini tidak hanya patut diukur dari kemajuan statistik kesehatan tetapi juga dari kualitas dan kesinambungan program yang dijalankan.

“Upaya penurunan stunting di Wonosobo mulai membuahkan hasil, sebagaimana hasil penimbangan serentak pada bulan Agustus 2023 yang menunjukkan prevalensi sebesar 15,2 persen. Hal ini harus kita jadikan sebagai motivasi dan dorongan semangat untuk lebih gencar mengupayakan penurunannya,” jelas Albar.

Ketika Albar, menginstruksikan Tim Pakar dan Tim Teknis untuk bekerja dalam koridor kewenangan mereka, ia menegaskan bukan hanya pentingnya kerja sama lintas sektor, tetapi juga pentingnya penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

Berjalannya kebijakan satu dengan yang lain, hendaknya dapat saling mendorong efektivitas dan keberhasilan penanganan stunting, maka penting untuk memastikan seluruh program percepatan penanganan stunting berjalan secara berkesinambungan.

“Audit Kasus Stunting saya harap mampu menggali akar permasalahan yang menyebabkan penanganan stunting kurang efektif, sehingga hasil audit dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi yang lebih tepat, sekaligus mengeliminasi potensi terjadinya stunting pada kelompok sasaran,” pintanya.

Senada dengan Gus Albar, Kabid Pembangunan Keluarga dan Advokasi DPPKBPPPA Wonosobo, Roro Farighoh menyampaikan, setelah Audit Kasus Stunting (AKS) Tingkat Kecamatan, selanjutnya dilakukan pembahasan tingkat kabupaten melalui Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten.

“Desiminasi audit kasus stunting merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya mengidentifikasi faktor risiko dan faktor penyebab stunting secara lebih mendalam. Yang diharapkan mampu menggali akar permasalahan penyebab penanganan stunting kurang efektif pada sasaran, sehingga hasil audit dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi yang lebih tepat, sekaligus mengeliminasi potensi terjadinya stunting pada kelompok sasaran,” jelasnya.

 Roro, menyoroti empat bidang penting untuk penyelidikan mendalam lokasi yang dipilih Desa Ngalian dan Besuki di Kecamatan Wadaslintang, Kelurahan Jaraksari di Kecamatan Wonosobo, dan Desa Pagerejo di Kecamatan Kertek telah dipilih dengan cermat berdasarkan kriteria tertentu. Daerah-daerah ini, yang mewakili berbagai aspek di wilayah ini, memegang kunci untuk memahami penyebab utama terjadinya stunting di Kabupaten Wonosobo. Saat kami mempelajari setiap komunitas unik.

“Kegiatan Audit dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, diseminasi kasus stunting semester 1 dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2023, dan semester 2 pada 7 Desember 2023 ini. Dari pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di desa, dan pelaksanaan rangkaian Audit Kasus Stunting hingga diseminasi kasus stunting, disimpulkan bahwa terdapat ciri kasus yang mirip dari sasaran yang sama, seperti anak usia bawah dua tahun (baduta)/balita, ibu hamil, ibu nifas, maupun calon pengantin,” pungkas Roro.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023 di Wonosobo Terima Bantuan Alat bantu Kaki

Wonosobonews.com - Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023 di Kabupaten Wonosobo tergelar dengan kesederhanaan yang menyimpan kedalaman arti di tengah hijau perbukitan yang menjadi karakteristik kawasan ini, Allure Square Wonosobo berubah menjadi sebuah panggung penghargaan atas keragaman dan kekuatan semangat tanpa batas pada Jumat, 8 November 2023.

Memancarkan tema ‘Akses Tanpa Batas’, rangkaian acara yang dipersiapkan tidak hanya sekadar perayaan, melainkan juga sebuah gerakan simbolis yang menunjukkan komitmen terhadap inklusivitas dan kesetaraan dengan pertunjukan seni yang menampilkan bakat luar biasa dari para penyandang disabilitas, pentas musik yang menyejukkan hati, dan pantomim yang menyentuh jiwa, malam itu di Wonosobo menjadi saksi bisu bahwa keindahan dan kekuatan bisa datang dalam beragam bentuk.

Selain itu juga ada penyerahan alat kaki bantu dari para donatur di Kabupaten Wonosobo sejumlah 12 buah yang diberikan kepada para penyandang disabilitas.

Ketua Ikatan Disabilitas Wonosobo (IDW) Saifurohman mengatakan, tujuan dari peringatan Hari Disabilitas Internasional ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas agar memperoleh hak yang sama.

"Karena disabilitas tidak hanya terpaku kepada pemberian bantuan sosial saja. Tetapi juga dalam hal pemberdayaan. Bagaimana kesetaraan benar-benar ada. Sehingga sama-sama berpeluang dan berkontribusi penting dalam pembangunan,” jelas pria yang akrab disapa Ipong tersebut.

Menurut pernyataan Ipong diperkirakan terdapat 4.800 penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah wonosobo, yang masing-masing memiliki tantangan dan kebutuhan uniknya sendiri

Untuk itu dia menyerukan kepada otoritas pemerintah untuk mempertajam fokus mereka pada pengumpulan data yang cermat dan penuh empati. Data yang tepat bukan hanya sekedar kebutuhan birokrasi; hal ini merupakan landasan dalam menciptakan kebijakan dan program yang benar-benar memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas.

"Pendataan yang baik akan menjadi tolak ukur bagi pemerintah bagaimana mengakomodir mereka,” tegas Ipong.

Dia berharap, Peringatan Hari Disabilitas Internasional kali ini menjadi momentum pemenuhan hak-hak disabilitas secara menyeluruh.

"Harapan kami Wonosobo menjadi kota yang lebih inklusif bagi semua, sehingga mereka tidak ada batasan dan hambatan dalam beraktivitas, termasuk memperoleh hak-hak mereka dalam hal pekerjaan, pendidikan maupun kesehatan,” tandasnya.

Salah satu perwakilan donatur Chandra Salim menyebut, bantuan yang diberikan kali Ini merupakan bentuk perhatian masyarakat kepada penyandang disabilitas.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat,"  kata Chandra. 

Sementara itu, CEO PT Zona Media Network Sumali Ibnu Chamid mengaku, sebagai media rujukan bagi masyarakat, WonosoboZone siap membantu menyuarakan aspirasi para penyandang disabilitas. 

"Karena melalui media, apa yang menjadi harapan dan aspirasi mereka diharapkan bisa tersampaikan ke khalayak yang lebih luas," katanya.