Wonosobonews.com - Bencana tanah longsor terus melanda wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, saat musim hujan. Pada Kamis, 11 Januari 2024, tanah longsor terjadi di tiga lokasi, yakni di Desa Parikesit dan Campursari wilayah Kecamatan Kejajar, serta di Dusun Gemawang, Desa Marongsari, Kecamatan Sapuran.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyebutkan, di Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, bencana terjadi pukul 14.00 wib di Jalan Raya Dieng Kilometer 21 berupa tanah retak dan longsor, dengan panjang mencapai 20 meter dan tinggi 5 meter. Sebelumnya daerah itu diguyur hujan deras selama tiga jam.
"Langkah-langkah yang diambil secara lintas sektoral bersama Pemerintah Desa dan masyarakat setempat, kami bergotong royong membersihkan jalan dan membuat pengaman jalan. Sementara jalan bisa dilalui kendaraan roda dua empat dengan sistem buka tutup secara bergantian," terang Dudy, Jumat, 12 Januari 2024.
Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar Tanah longsor terjadi di Jalan Raya Dieng Kilometer 21, dengan panjang mencapai 20 meter dan tinggi 5 meter. Langkah-langkah penanggulangan dilakukan secara lintas sektoral bersama Pemerintah Desa dan masyarakat setempat. Meskipun jalan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua empat, diterapkan sistem buka-tutup secara bergantian.
Desa Campursari, Kecamatan Kejajar Tebing yang menyangga rumah warga mengalami longsor dengan ketinggian 5 meter dan panjang 3 meter. Kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta. Masyarakat bersama pihak berwenang telah melakukan pembersihan longsoran dan memberitahu pemilik rumah untuk mengungsi jika diperlukan.
Dusun Gemawang, Desa Marongsari, Kecamatan Sapuran: Tanah longsor terjadi di sekitar pukul 16.45 wib, merusak satu rumah dan akses jalan kampung. Lahan pertanian milik warga juga terdampak. Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp50 juta. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam semua kejadian tersebut.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyampaikan bahwa langkah-langkah penanganan telah dilakukan secara koordinatif dengan partisipasi Pemerintah Desa dan masyarakat setempat. Meskipun kerugian materiil terjadi, beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.