Standard Post with Image
wonosobo terkini

Wonosobo Menghadapi Pemadaman Listrik Selama Empat Hari ke Depan

Wonosobonews.com - PLN ULP Wonosobo mengumumkan pemadaman listrik yang akan berlangsung selama empat hari, hingga 2 November 2024. Akibatnya, belasan desa akan terdampak. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @pln_wonosobo, menyebutkan bahwa pemadaman akan dilakukan setiap hari dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.

Untuk hari ini, Selasa 29 Oktober 2024, pemadaman direncanakan di Desa Garung (sebagian) dan Desa Sandangsari Garung. Alasan pemadaman ini adalah dua hal: 

”Pemadaman dilakukan karena upgrading jaringan 1 fasa ke 3 fasa serta pemeliharaan jaringan,” tulis PLN Wonosobo.

Keesokan harinya, Rabu 30 Oktober 2024, pemadaman akan terjadi di Desa Pawuhan, Desa Karangtengah, Desa Kepakisan (sebagian), Desa Pranten, serta Desa Sembungan, Desa Karangsaro, dan Dieng Wetan, dengan waktu yang sama.

Pemadaman ini juga disebabkan oleh pemeliharaan jaringan dan pemangkasan pohon di sekitar jaringan.  

Pada Kamis 31 Oktober 2024, pemadaman akan dilanjutkan di Desa Garung (sebagian) dan Desa Sendangsari Garung, dengan waktu yang sama. 

Terakhir, pada Sabtu 2 November 2024, pemadaman akan berlangsung dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB, yang akan memengaruhi sebagian Stopan-Selomerto, Polsek, Puskesmas Selomerto, serta sebagian Dusun Banaran Kalierang dan sekitarnya.

PLN ULP Wonosobo meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan mengingatkan bahwa waktu pemadaman dapat berubah tergantung pada kondisi di lapangan. Masyarakat diharapkan untuk mempersiapkan diri agar dampak pemadaman dapat diminimalisir.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kasus Guru SD Wonosobo, Tuduhan Kekerasan dan Upaya Mediasi yang Tak Berujung

Wonosobonews.com - Sebuah kasus dugaan kekerasan melibatkan seorang guru di Sekolah Dasar Negeri Wonosobo, Jawa Tengah, saat ini menjadi sorotan publik. Guru S dituduh melakukan kekerasan fisik terhadap salah satu muridnya yang berinisial A. Tuduhan ini memicu perdebatan sengit di masyarakat dan mendorong pihak kepolisian untuk melakukan mediasi.

Insiden yang menjadi pemicu kasus ini terjadi saat jam pelajaran olahraga, ketika terjadi perkelahian antara siswa. Guru S, yang berusaha melerai perkelahian tersebut, diduga melakukan tindakan fisik terhadap siswa A. Meskipun pihak sekolah dan kepolisian sudah melakukan mediasi, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

Mediasi yang difasilitasi oleh Polres Wonosobo bertujuan mencari solusi damai untuk kasus ini. Namun, setelah beberapa kali pertemuan, kedua pihak masih belum mencapai kesepakatan. Keluarga siswa A tetap menuntut pertanggungjawaban atas tindakan yang diduga dilakukan oleh Guru S, termasuk tuntutan ganti rugi.

Saat ini, kepolisian telah melakukan penyelidikan mendalam. Mereka memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman sekelas siswa A, serta menganalisis rekaman CCTV jika ada. Hasil visum medis terhadap siswa A juga akan menjadi bukti penting dalam mengungkap kebenaran kasus ini.

Selain dampak hukum, kasus ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai dampak psikologis yang dialami oleh siswa A. Meskipun tidak ada luka fisik yang serius, tindakan kekerasan dapat meninggalkan trauma mendalam pada anak. Oleh karena itu, penting bagi pihak terkait untuk memberikan dukungan psikologis kepada siswa A agar dapat pulih.

Hingga saat ini, kasus dugaan kekerasan di SD Negeri Wonosobo masih terus bergulir. Publik menantikan hasil akhir dari penyelidikan kepolisian dan proses hukum yang akan diambil. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan sekolah.

Insiden perkelahian bermula ketika Pak Marsono, guru olahraga, berusaha melerai perkelahian siswa, tetapi pada akhirnya ia dituduh melakukan kekerasan oleh salah satu siswa yang terlibat. Tuduhan ini muncul setelah siswa tersebut melaporkan kepada orang tuanya bahwa ia telah dipukul oleh guru. Meskipun hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan luka fisik, orang tua siswa tetap bersikeras untuk melaporkan kejadian ini ke pihak sekolah.

Konflik ini semakin memanas ketika orang tua siswa melontarkan kata-kata kasar kepada guru yang dituduh. Kejadian ini menunjukkan betapa sensitifnya isu kekerasan di lingkungan sekolah dan bagaimana peristiwa kecil dapat memicu perdebatan yang panjang.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemuda Pancasila Wonosobo Dukung Afif dan Husein di Pilbup 2024

Wonosobonews.com - Dalam rangkaian peringatan "Hari Jadi Pemuda Pancasila Ke-65," para pengurus dan anggota Pemuda Pancasila (PP) Wonosobo secara resmi mendeklarasikan dukungannya bagi pasangan calon Afif-Husein untuk Pilkada Bupati Wonosobo 2024. Deklarasi ini digelar dalam sebuah apel yang berlangsung di halaman Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo pada Senin, 28 Oktober 2024. Ketua MPC Pemuda Pancasila Wonosobo, Eka Gunadi, menyampaikan bahwa seluruh jajaran Pemuda Pancasila siap bergerak untuk memenangkan Afif-Husein. “Berdasarkan instruksi pengurus pusat Pemuda Pancasila, jika ada kader internal yang maju Pilkada di daerahnya, maka wajib hukumnya didukung dan dimenangkan. Karena itu, kami siap siaga untuk mendukung paslon Afif-Husein di Pilkada Wonosobo,” ujar Eka.

Lebih lanjut, Eka menjelaskan bahwa dukungan tersebut didasarkan pada kesamaan visi dan misi antara PP dan pasangan Afif-Husein, terutama dalam aspek pemberdayaan kepemudaan. "Melihat visi dan misi Afif-Husein, ada substansi yang menurut kami secara keorganisasian ada kesamaan dan kecocokan. Itulah kenapa kemudian kami memutuskan untuk mendukung pasangan Afif-Husein menjadi Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo periode 2024-2029," terangnya pada media. Eka menilai tantangan masa depan yang semakin dinamis membutuhkan sosok pemimpin berintegritas, yang dekat dengan masyarakat. Deklarasi ini diharapkan dapat mendukung upaya pasangan Afif-Husein dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif sebagai bagian dari visi mereka untuk Wonosobo.

Eka juga menyerukan kepada sekitar 2.700 kader PP dari 15 Pengurus Anak Cabang (PAC) di Wonosobo untuk menyatukan visi dan memperkuat gerakan mendukung kemajuan Wonosobo.

Di kesempatan yang sama, calon Bupati Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa dukungan dari PP menjadi dorongan moral yang kuat bagi pasangan nomor urut 1 ini. Afif pun mengimbau anggota PP untuk terus menggalang dukungan dari masyarakat dengan mengajak keluarga dan tetangga memberikan suaranya pada Pilkada November mendatang. “Dukungan dari PP ini tidak lepas kecocokan dari visi dan misi pasangan Paslon Afif-Husein karena ini menang sebuah amanah bagi kami untuk membawa Wonosobo ke depan yang lebih baik,” ujarnya.

Afif menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pengurus dan anggota Pemuda Pancasila yang telah memberikan dukungan ikhlas dan sukarela. “Semua pihak harus seiyeg saeko proyo. Maju serentak untuk memenangi medan pertempuran Pilkada pada 27 November 2024 mendatang. Seluruh elemen masyarakat akan bersatu dalam satu rampak barisan untuk datang ke TPS memberi dukungan suara dengan memilih paslon no urut 1 Afif-Husein,” harapnya. Afif mengaku terharu atas dukungan dari berbagai komunitas, khususnya Pemuda Pancasila, yang siap bergerak dalam satu suara, satu tekad, satu barisan, dan satu komando demi kemenangan Afif-Husein. “Pengurus dan anggota Pemuda Pancasila dalam menentukan pilihan tentu sudah melihat dan mengkaji. Pilihan pada paslon Afif-Husein tiada lain harus menang. Karena itu merupakan sebuah amanah dari rakyat yang harus dijaga dan dimenangkan,” pungkasnya.

Standard Post with Image
ekonomi

Inovasi Pangan, Tim PDP LPPM Unsoed dan UD. Podang Mas Luncurkan Produk Diversifikasi Berbasis Buah Carica

Wonosobonews.com - Buah carica (Carica pubescens Lenne & K. Koch) telah diakui sebagai komoditas unggulan dan produk indikasi geografis Dieng. Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, tekstur kenyal, serta senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, buah ini semakin menarik perhatian dalam dunia kuliner.

Sayangnya, carica hanya dapat dinikmati setelah melalui proses pengolahan, yang sebagian besar berupa koktail. Namun, pengolahan tersebut menghasilkan berbagai limbah seperti pulp, biji, dan kulit yang rentan membusuk.

Sejak tahun 2017, tim inovator dari Pusat Inovasi dan Hilirisasi LPPM Universitas Jenderal Soedirman yang dipimpin oleh Santi Dwi Astuti telah melakukan riset untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah carica dengan pendekatan zero waste (proses produksi tanpa limbah). Berbagai produk diversifikasi carica yang telah terdaftar dan mendapatkan paten telah berhasil mereka ciptakan.

Salah satu UMKM di Wonosobo, UD. Podang Mas, telah memproduksi dan memasarkan koktail carica sejak tahun 1982. Namun, hingga kini, mereka belum mengembangkan produk lain karena keterbatasan teknologi dan peralatan. Penjualan yang menurun serta terbatasnya area pemasaran, terutama sejak pandemi Covid-19, semakin memperburuk kondisi.

Menurut Santi, Program Dana Padanan (PDP) – Kedaireka dari KEMENDIKBUDRISTEK Tahun 2024 dengan Skema A1 melibatkan 10 orang tim inovator UNSOED dan 10 mahasiswa dalam kegiatan MBKM magang dan riset. Kerja sama ini dengan UD. Podang Mas Wonosobo bertujuan untuk melakukan hilirisasi inovasi hasil riset untuk tujuan komersialisasi, khususnya produk diversifikasi carica berbasis zero waste.

Kegiatan utama dalam program ini adalah pembuatan produk diversifikasi carica dalam skala terbatas, serta kegiatan pendukung seperti studi kelayakan bisnis, branding, dan pemasaran online produk baru carica.

Dari program ini, telah dihasilkan prototipe produk carica yang meliputi koktail premium yang menggunakan gula rendah kalori, squash atau konsentrat buah, selai, serta ready-to-drink (RTD) carica yang dikombinasikan dengan teh tambi khas Dieng. Selain itu, terdapat juga produk dari biji carica berupa serbuk minuman fungsional dengan dua varian: satu dengan penambahan teh tambi dan satu lagi dengan campuran kopi arabica dan robusta khas Dieng, serta rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, sereh, cengkeh, kayu manis, dan pekak. Semua produk yang dihasilkan telah dilengkapi dengan spesifikasi dan informasi gizi serta umur simpan.

Pada bulan Oktober 2024, launching produk diversifikasi carica dilaksanakan di Hotel Surya Asia Wonosobo. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua LPPM UNSOED, Dekan Fakultas Pertanian UNSOED, Koordinasi Pusat PUI dan Kedaireka LPPM, serta pejabat pemerintah daerah Wonosobo, termasuk Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Hadir juga Ketua Kadin dan Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Carica Dieng.

Dalam kesempatan ini, UNSOED dan seluruh pemangku kepentingan terkait pengembangan carica sepakat untuk melestarikan tanaman carica, yang hanya dapat tumbuh baik di wilayah Dieng. Mereka juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi berkelanjutan dalam pengembangan carica dari hulu ke hilir, dimulai dari pengembangan teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman carica, hingga pengoptimalan pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah carica bagi petani dan pelaku usaha.

Prototipe produk diversifikasi carica diuji oleh 100 responden yang berasal dari petani dan pelaku usaha UMKM/UKM carica, asosiasi, paguyuban, kelompok masyarakat, dan kolega lainnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua produk prototipe carica disukai dan diterima baik oleh responden, berdasarkan karakteristik visual, tekstur, aroma, cita rasa, kemasan, label, dan harga.

Ke depan, UD. Podang Mas bertekad untuk memproduksi dan memasarkan secara masif delapan produk diversifikasi carica ini dalam skala yang lebih besar, dengan dukungan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk PT. Tambi yang akan berkontribusi pada branding dan pemasaran produk RTD carica-teh dan serbuk minuman fungsional tinggi antioksidan dari biji carica yang dikombinasikan dengan teh tambi.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

RSUD Setjonegoro Wonosobo Tingkatkan Proses Sterilisasi Demi 'Safe Surgery, Save Life'

Wonosobonews.com - Setahun setelah menerima penghargaan Hero Award 2023, RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo terus berupaya meningkatkan kualitas layanan melalui standar sterilisasi yang ketat di Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD). Komitmen ini mencerminkan tekad rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien di setiap prosedur bedah.

Menurut Kepala CSSD, Liza Suryanti, prosedur sterilisasi yang ketat merupakan aspek krusial untuk menjamin keamanan bagi setiap pasien. "Kami berkomitmen memastikan setiap alat yang digunakan steril dan sesuai standar," ujar Liza. Setelah melalui pelatihan di Bali, CSSD RSUD KRT. Setjonegoro menerapkan metode "Care Maintenance" untuk perawatan instrumen bedah, memperkuat misi utama mereka, yakni "Safe Surgery, Save Life."

Proses sterilisasi di RSUD KRT. Setjonegoro kini mencakup berbagai langkah ketat, mulai dari pengecekan visual, uji aroma, hingga uji ATF (Adenosin Trifosfat) guna memastikan tidak ada sisa protein pada alat-alat bedah.

Sebagai bagian dari inovasi dan transparansi, RSUD KRT. Setjonegoro merilis video edukatif yang menampilkan proses sterilisasi di CSSD, dengan Kepala Bidang Penunjang RSUD, Handoko Sulistyo, sebagai fasilitatornya. Liza mengungkapkan bahwa video tersebut diproduksi tidak hanya untuk edukasi tetapi juga sebagai inspirasi bagi rumah sakit lain. "Kami ingin mengedukasi masyarakat dan memberikan inspirasi bagi rumah sakit lain. Semoga video ini bisa menjadi acuan standar," ungkapnya.

Video ini diikutsertakan dalam Lomba Video Kreatif yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Praktisi Sterilisasi Sentral Indonesia (PPSSI) pada Pekan Sterilisasi Internasional di Bandung, Oktober 2024. Dari 175 peserta, video RSUD KRT. Setjonegoro berhasil meraih Juara 3, di bawah RSUD Bangil Jawa Timur sebagai Juara 1 dan RSUD Jember sebagai Juara 2.

Menariknya, video tersebut juga dilengkapi dengan penerjemah bahasa isyarat berkat kerja sama dengan Dena Upakara Wonosobo, sebuah upaya agar informasi ini dapat diakses oleh penyandang disabilitas. "Kami berharap video ini juga bermanfaat bagi penyandang disabilitas, sehingga informasi ini dapat menjangkau semua kalangan," tambah Liza.

Melalui inovasi berkelanjutan dan standar tinggi dalam sterilisasi, RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo bertekad menjadi contoh pelayanan CSSD yang berkualitas di Indonesia. "Semoga rumah sakit lain dapat mengambil inspirasi dari langkah-langkah yang kami terapkan," tutup Liza.