Wonosobonews.com - Buah carica (Carica pubescens Lenne & K. Koch) telah diakui sebagai komoditas unggulan dan produk indikasi geografis Dieng. Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, tekstur kenyal, serta senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, buah ini semakin menarik perhatian dalam dunia kuliner.
Sayangnya, carica hanya dapat dinikmati setelah melalui proses pengolahan, yang sebagian besar berupa koktail. Namun, pengolahan tersebut menghasilkan berbagai limbah seperti pulp, biji, dan kulit yang rentan membusuk.
Sejak tahun 2017, tim inovator dari Pusat Inovasi dan Hilirisasi LPPM Universitas Jenderal Soedirman yang dipimpin oleh Santi Dwi Astuti telah melakukan riset untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah carica dengan pendekatan zero waste (proses produksi tanpa limbah). Berbagai produk diversifikasi carica yang telah terdaftar dan mendapatkan paten telah berhasil mereka ciptakan.
Salah satu UMKM di Wonosobo, UD. Podang Mas, telah memproduksi dan memasarkan koktail carica sejak tahun 1982. Namun, hingga kini, mereka belum mengembangkan produk lain karena keterbatasan teknologi dan peralatan. Penjualan yang menurun serta terbatasnya area pemasaran, terutama sejak pandemi Covid-19, semakin memperburuk kondisi.
Menurut Santi, Program Dana Padanan (PDP) – Kedaireka dari KEMENDIKBUDRISTEK Tahun 2024 dengan Skema A1 melibatkan 10 orang tim inovator UNSOED dan 10 mahasiswa dalam kegiatan MBKM magang dan riset. Kerja sama ini dengan UD. Podang Mas Wonosobo bertujuan untuk melakukan hilirisasi inovasi hasil riset untuk tujuan komersialisasi, khususnya produk diversifikasi carica berbasis zero waste.
Kegiatan utama dalam program ini adalah pembuatan produk diversifikasi carica dalam skala terbatas, serta kegiatan pendukung seperti studi kelayakan bisnis, branding, dan pemasaran online produk baru carica.
Dari program ini, telah dihasilkan prototipe produk carica yang meliputi koktail premium yang menggunakan gula rendah kalori, squash atau konsentrat buah, selai, serta ready-to-drink (RTD) carica yang dikombinasikan dengan teh tambi khas Dieng. Selain itu, terdapat juga produk dari biji carica berupa serbuk minuman fungsional dengan dua varian: satu dengan penambahan teh tambi dan satu lagi dengan campuran kopi arabica dan robusta khas Dieng, serta rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, sereh, cengkeh, kayu manis, dan pekak. Semua produk yang dihasilkan telah dilengkapi dengan spesifikasi dan informasi gizi serta umur simpan.
Pada bulan Oktober 2024, launching produk diversifikasi carica dilaksanakan di Hotel Surya Asia Wonosobo. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua LPPM UNSOED, Dekan Fakultas Pertanian UNSOED, Koordinasi Pusat PUI dan Kedaireka LPPM, serta pejabat pemerintah daerah Wonosobo, termasuk Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Hadir juga Ketua Kadin dan Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Carica Dieng.
Dalam kesempatan ini, UNSOED dan seluruh pemangku kepentingan terkait pengembangan carica sepakat untuk melestarikan tanaman carica, yang hanya dapat tumbuh baik di wilayah Dieng. Mereka juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi berkelanjutan dalam pengembangan carica dari hulu ke hilir, dimulai dari pengembangan teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman carica, hingga pengoptimalan pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah carica bagi petani dan pelaku usaha.
Prototipe produk diversifikasi carica diuji oleh 100 responden yang berasal dari petani dan pelaku usaha UMKM/UKM carica, asosiasi, paguyuban, kelompok masyarakat, dan kolega lainnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua produk prototipe carica disukai dan diterima baik oleh responden, berdasarkan karakteristik visual, tekstur, aroma, cita rasa, kemasan, label, dan harga.
Ke depan, UD. Podang Mas bertekad untuk memproduksi dan memasarkan secara masif delapan produk diversifikasi carica ini dalam skala yang lebih besar, dengan dukungan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk PT. Tambi yang akan berkontribusi pada branding dan pemasaran produk RTD carica-teh dan serbuk minuman fungsional tinggi antioksidan dari biji carica yang dikombinasikan dengan teh tambi.