Standard Post with Image
wonosobo terkini

Menginap di Sikembang Glamping Wonosobo, Sensasi Kembali ke Alam

Wonosobonews.com - Bagi para pencinta alam dan pegunungan, Sikembang Glamping di Kabupaten Wonosobo menjadi pilihan menginap yang menawarkan sensasi kembali ke alam.

Terletak di Dusun Kaliurip, Desa Damarkasiyan, Kecamatan Kertek, Sikembang Glamping menawarkan suasana sejuk khas pegunungan dengan panorama indah Gunung Kembang dan kebun teh yang subur.

Penginapan glamping ini menjadi opsi ideal bagi wisatawan yang hendak menjelajahi keindahan Dieng Plateau, dengan lokasinya yang strategis di wilayah perbukitan. Berikut adalah informasi mengenai tipe kamar dan fasilitas yang ditawarkan oleh Sikembang Glamping:

  • Tipe Kamar:
    • Tenda Safary Double: Cocok untuk dua orang, dengan tarif Rp 300.000 per malam dan Rp 400.000 untuk akhir pekan.
    • Tenda Safary Triple: Untuk tiga orang, biaya menginap Rp 350.000 per malam dan Rp 450.000 saat weekend.
    • Tenda Safary Quad: Dapat menampung empat orang, dengan harga Rp 400.000 hingga Rp 500.000 saat akhir pekan.
  • Fasilitas:
  •  
    • Semua tipe kamar sudah termasuk sarapan untuk dua hingga empat orang.
    • Kamar mandi sharing dilengkapi dengan water heater.
    • Tersedia pilihan kamar mandi dalam dengan harga mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 700.000.

Sikembang Glamping memberikan pengalaman menginap yang unik dan menyatu dengan alam sekitar. Wisatawan dapat menikmati udara segar pegunungan, keindahan Gunung Kembang, dan kehijauan kebun teh yang memanjakan mata. Harga yang terjangkau dan beragam tipe kamar membuat Sikembang Glamping menjadi destinasi menginap yang menarik bagi para pelancong yang ingin merasakan keindahan alam Wonosobo.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Berikan Himbauan ke Bengkel-bengkel, Basmi Knalpot Brong

Wonosobonews.com - Polres Wonosobo terus mengintensifkan sosialisasi terkait larangan penggunaan knalpot brong di bengkel-bengkel sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat akan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan ketentraman.

Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, menyampaikan bahwa kebijakan ini diambil untuk mengurangi polusi suara yang dihasilkan oleh knalpot brong, yang seringkali mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

"Knalpot brong seringkali menghasilkan suara bising yang melampaui batas toleransi, sehingga mengganggu lingkungan sekitar dan dapat menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat," ungkap Kapolres.

Sosialisasi larangan ini akan dilakukan melalui berbagai kegiatan, termasuk pertemuan dengan pemilik bengkel, penyuluhan di sekolah-sekolah, serta pemasangan spanduk larangan di tempat-tempat strategis.

Kapolres menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga kenyamanan bersama dan lingkungan yang sehat.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah proaktif Polres Wonosobo dalam membasmi penggunaan knalpot brong demi menciptakan kamseltibcar lantas.

Masyarakat diharapkan turut mendukung langkah ini guna menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan kondusif.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kapolres Wonosobo Pimpin Upacara Hari Kesadaran Nasional

Wonosobonews.com - Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, memimpin upacara Hari Kesadaran Nasional di halaman Mapolres setempat pada Rabu (17/1) pagi. Upacara dihadiri oleh PJU Polres Wonosobo, para Kasat, para Perwira, anggota, dan ASN Polres Wonosobo.

Dalam amanat Kapolda Jateng yang dibacakan oleh Kapolres, disampaikan bahwa upacara ini merupakan bentuk motivasi bagi seluruh personel Polri untuk melaksanakan tugas pokok Polri dengan profesional dan ikhlas bertanggung jawab.

 "Semangat pengabdian kita harus dilandasi oleh Tribrata dan Catur Prasetya, yang merupakan satu kesatuan utuh yang harus dipedomani oleh seluruh insan Bhayangkara," ujar Kapolres.

Kapolres juga memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah melaksanakan tugas dengan baik, ditandai dengan dedikasi dan loyalitas tinggi. Situasi kamtibmas di wilayah Wonosobo hingga saat ini dianggap aman dan kondusif berkat kerja keras anggota.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres mengingatkan anggota untuk meningkatkan kewaspadaan terkait tahapan Pemilu 2024, permasalahan kriminalitas, penyalahgunaan narkotika, dinamika lalu lintas, potensi konflik, upaya penanganan bencana alam, serta ancaman radikalisme dan terorisme.

Jelang tahapan kampanye terbuka, Kapolres menekankan pentingnya menjaga netralitas Polri dan sikap tampang anggota agar tidak menimbulkan isu bahwa Polri tidak netral dalam pemilu 2024.

"Jaga kesehatan fisik dan psikis karena saat ini kita sudah memasuki tahapan kampanye terbuka. Lakukan mapping wilayah, galang dukungan tokoh-tokoh, terutama tokoh partai politik, dan berikan pesan kamtibmas untuk pelaksanaan kampanye terutama pelanggaran penggunaan knalpot brong," tambahnya.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

320 Mahasiswa KKN UMP Dikerahkan ke 25 Desa di Wonosobo dengan Program Unggulan

Wonosobonews.com - Sebanyak 320 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersiap memulai Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 di Kabupaten Wonosobo. Acara pelepasan peserta KKN digelar di Lapangan Mas Mansyur UMP pada Rabu, 17 Januari 2024.

Edi Joko Setyadi MSi Ak CA, Ketua Panitia KKN, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan melibatkan tiga kecamatan dan 25 desa di Kabupaten Wonosobo.

KKN resmi dimulai pada tanggal 19 Januari hingga 24 Februari 2024, dengan fokus pada program pengentasan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, dan penanganan anak tidak sekolah.

Peserta KKN ditarik sementara pada 12-16 Januari untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa melaksanakan hak pilih mereka dalam suasana pesta demokrasi Pemilu Pilpres dan pileg.

Ketua LPPM UMP, Prof Dr Sri Wahyuni SE MSi QIA, berharap agar program KKN dapat terintegrasi dengan program pemerintah daerah dan mendapatkan dukungan dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat.

Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso, memberikan arahan kepada peserta KKN untuk memberikan yang terbaik selama berada di Kabupaten Wonosobo.

Ia mendorong peserta KKN untuk membawa manfaat kepada masyarakat setempat, menanamkan kesan yang baik, dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat yang dilayani.

"Inilah saatnya anda datang ke masyarakat, tunjukkan kepada mereka bahwa sepenggal pengetahuan yang anda miliki itu bisa bermanfaat bagi mereka. Sisanya adalah ambil ilmu dari masyarakat, mudah-mudahan akan bermanfaat untuk kehidupan mereka dan kehidupan kalian," ungkap Rektor Suroso.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kelompok Tani Tembakau di Wonosobo Diversifikasi Produk dengan Menghadirkan Tembakau Lembutan

Wonosobonews.com  - Kelompok tani tembakau di Wonosobo mulai mengambil inisiatif untuk meningkatkan harga jual tembakau dengan memproduksi tembakau lembutan.

Acara Linting Bareng dan Mini Expo Kertek, yang dibuka oleh Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menjadi panggung bagi para petani tembakau untuk memperkenalkan produk terbarunya.

Afriawan, Ketua Panitia Acara, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya para petani tembakau untuk mencari solusi terhadap rendahnya harga jual tembakau selama empat tahun terakhir.

Dengan fokus pada produksi tembakau lembutan, diharapkan para petani dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Sebanyak 15 kelompok tani di wilayah Kertek Wonosobo sudah memulai pengolahan tembakau lembutan.

Desa Kapencar, Reco, Purbosono, Candiyasan, dan Madukara menjadi sumber tembakau yang diolah. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang pemasaran yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk tembakau lokal.

Dwiyama SB, Kepala Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, menyatakan bahwa Kertek Wonosobo memiliki potensi yang cukup besar untuk pertanian tembakau.

Dengan luasan tanah mencapai 1.219,5 hektar, produksi tembakau mencapai sekitar 865,85 ton per tahun. Terdapat delapan desa di wilayah Kertek yang menjadi sentra tembakau, menciptakan kesempatan untuk pengembangan lebih lanjut.

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, mendorong petani tembakau untuk terus berinovasi. Meskipun proses pertanian tembakau di Wonosobo terkadang terkendala oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung, Albar berharap agar kelompok tani tembakau terus berkreasi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas tembakau khas Wonosobo.

"Tembakau sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat di Wonosobo, dan kita perlu menjaganya. Dengan terus mengembangkan produk tembakau, kita berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat dan Kabupaten Wonosobo," ujar Wabup Albar.