Standard Post with Image
wonosobo terkini

Layanan Paspor Kantor Imigrasi Wonosobo Hadir di Purworejo Expo 2024

Bprnews.id - Dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-193, Pemerintah Kabupaten Purworejo menggelar Purworejo Expo 2024 yang berlangsung di Pendopo Bupati dan Art Center. Pameran tersebut menjadi ajang untuk memamerkan berbagai karya kreatif, kuliner, dan produk UMKM dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD, serta pelaku UMKM di Purworejo.

Salah satu partisipan yang turut berkontribusi dalam pameran ini adalah Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo. Mereka membuka stand pelayanan paspor sekaligus menyelenggarakan sosialisasi aplikasi M-Paspor, E-Paspor, dan layanan Eazy Paspor. Pelayanan paspor ini dapat diakses langsung melalui sistem walk-in tanpa perlu mengantri secara online, dengan kuota 30 pemohon per hari dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, KA Halim, menjelaskan bahwa masyarakat Purworejo yang berminat untuk membuat atau mengganti paspor dapat memanfaatkan kesempatan ini. "Bagi masyarakat Purworejo yang berminat untuk melakukan permohonan paspor baru maupun penggantian habis berlaku dan halaman penuh dapat memanfaatkan kesempatan langka ini di Purworejo Expo 2024,” ujarnya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Melonjaknya Harga Beras: Kepala Desa di Wonosobo Bagikan Beras Gratis sebagai Upaya Meringankan Beban Warga

Bprnews.id - Sejak awal tahun 2024, harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan yang signifikan.

Bahkan, pada Senin, 19 Februari 2024, harga beras melonjak drastis di Pasar Induk Wonosobo.

Beras medium yang biasanya dijual seharga Rp 12 ribu kini naik menjadi Rp 16 ribu, sedangkan beras premium yang semula Rp 16 ribu kini mencapai Rp 18 ribu per kilogramnya.

Dalam menghadapi situasi ini, sejumlah pihak berupaya meringankan beban warga yang kesulitan membeli beras.

Salah satunya adalah Badarudin, Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Prihatin dengan kondisi harga beras yang terus merangkak naik, Badarudin memutuskan untuk turun tangan dengan membagikan beras hasil panen dari tanah bengkok desa yang diolahnya sendiri.

 

"Saat ini harga beras mencapai 16 ribu rupiah sehingga masyarakat merasa terbebani. Dengan adanya bantuan beras dari hasil panen tanah bengkok desa kami, kami berharap dapat meringankan beban masyarakat," ungkap Badarudin, saat dihubungi WonosoboZone, Minggu, 25 Februari 2024.

Badarudin dan sejumlah pemuda Karang Taruna Desa Talunombo melakukan pembagian beras secara door-to-door ke rumah-rumah warga kurang mampu.

Sebanyak lima puluh paket beras dengan berat lima kilogram setiap paketnya dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab Badarudin sebagai kepala desa untuk membantu warganya dalam menghadapi kenaikan harga beras yang signifikan.

Meskipun tidak menggunakan anggaran pemerintah, Badarudin tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembagian beras gratis sampai harga beras kembali stabil dan terjangkau oleh masyarakat.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Selesai Rekapitulasi Suara, Logistik Pemilu Kembali ke Gudang KPU Wonosobo

Bprnews.id - Proses rekapitulasi hasil pemungutan suara Pemilu 2024 tingkat Kecamatan di Kabupaten Wonosobo telah sukses dilakukan pada Sabtu (24/2/2024). Setelah selesai, kotak dan surat suara pemilu dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) kini telah dikembalikan ke gudang Logistik KPU Wonosobo.

Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo, Sarwanto Prihadi, menyatakan bahwa pengawalan dan pengawasan dilakukan bersama Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Wonosobo. "Kami saat ini melakukan dua pengawasan, yaitu pengawasan dan pengawalan pengembalian kotak suara serta pengawasan melekat proses rekapitulasi di kecamatan,” ujar Sarwanto pada Minggu (25/2/2024).

Bawaslu tidak hanya memantau proses pendistribusian logistik Pemilu 2024, tetapi juga mengecek kelengkapan logistik untuk memastikan sesuai dan tidak ada kekurangan. "Harapan kita dalam proses pendistribusian pengembalian logistik kotak suara dari tingkat kecamatan hingga ke gudang logistik KPU Kabupaten Wonosobo berjalan lancar dan aman tanpa adanya kendala-kendala," tambahnya.

Tidak hanya Bawaslu, kepolisian juga turut serta dalam pengawalan proses pengembalian logistik. Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, menyatakan bahwa pengawalan ini adalah bentuk komitmen Polres dalam mendukung pelaksanaan Pemilu yang aman dan transparan. “Kami hadir untuk memberikan rasa aman dan mendukung kelancaran setiap tahapan Pemilu. Pengawalan ini merupakan upaya kita untuk menjaga integritas dan keamanan kotak suara dalam proses perpindahannya ke Gudang Logistik Pemilu,” ujarnya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Andi Wonosobo Dibekuk Polisi: DPO Kasus Penganiayaan di Tempat Hiburan Malam

Bprnews.id - Anggota Polres Sikka berhasil menangkap Yoseph Calanzansius Grandi Wonasoba alias Andi (34), tersangka kasus penganiayaan di salah satu tempat hiburan malam di Kota Maumere. Penangkapan terjadi pada Senin, 26 Februari 2024, sekitar pukul 02:00 dini hari di wilayah Kota Maumere.

AKP Susanto, Kasie Humas Polres Sikka, mengkonfirmasi bahwa Yoseph Calanzansius Grandi Wonasoba alias Andi (34) telah diamankan di Polres Sikka. Sebelumnya, Andi ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) berdasarkan surat DPO/02/II/2024/Res. Sikka yang dirilis pada 1 Februari 2024.

Tersangka, yang juga dinyatakan sebagai DPO kasus tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP, tidak memenuhi panggilan polisi saat akan dilimpahkan ke jaksa bersama dengan barang bukti. Penetapan DPO terhadap Andi dilakukan setelah berkas perkaranya dinyatakan P21 atau lengkap oleh Jaksa Kejari Sikka.

Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan penindakan terhadap pelanggaran di tempat hiburan malam, serta kerjasama antara kepolisian dan jaksa untuk memastikan proses hukum berjalan dengan baik. 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Penarikan Mahasiswa KKN UMP di Wilayah Wonosobo

Wonosobonews.com - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) resmi menyelesaikan proses penarikan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di beberapa desa di wilayah Kecamatan Garung, Mojotengah, dan Watumalang, Kabupaten Wonosobo.

Acara penarikan di Lapangan Seroja, Desa Tlogo, Kecamatan Mojotengah, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Wonosobo, Wakil Rektor IV UMP, para camat, kepala desa, panitia, dan mahasiswa peserta KKN.

Proses penarikan menjadi penutup bagi perjalanan mahasiswa selama 32 hari dalam menjalankan kegiatan KKN. Setelah prosesi penarikan, kegiatan dilanjutkan dengan ekspo untuk memamerkan hasil kreativitas mahasiswa selama berada di desa.

Koordinator Kabupaten Israf menyampaikan bahwa selama KKN, berhasil dianggarkan dana sebesar Rp560 juta untuk berbagai kegiatan, berasal dari swadaya masyarakat, sumbangan mahasiswa peserta KKN, dan bantuan yang diterima.

Wakil Rektor IV UMP Bidang Riset, Inovasi, dan Publikasi Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, Ph.D., memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo atas penerimaan 320 mahasiswa UMP yang terlibat dalam KKN. Ia menyoroti banyaknya program dan inisiatif mahasiswa yang memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk kontribusi dalam sektor ekonomi melalui program pelatihan ecoprint dan produksi lilin aromaterapi dari bahan daur ulang.

Wakil Bupati Wonosobo Drs. H. Muhammad Albar, M.M. menyampaikan terima kasih kepada UMP atas kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan KKN. Ia menekankan pentingnya publikasi hasil KKN dalam jurnal sebagai upaya meningkatkan citra dan promosi Wonosobo serta berharap inovasi mahasiswa dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM di desa.

Kegiatan ekspo pasca penarikan mahasiswa KKN menampilkan stan dari setiap desa yang menjadi lokasi KKN. Mahasiswa memamerkan hasil inovasi mereka, mulai dari makanan hingga produk kerajinan, termasuk makanan khas dan produk lokal desa.

Hal menarik dalam ekspo tersebut, transaksi jual beli menggunakan alat penukar uang dari potongan bambu berlabel Rp5.000, menciptakan nuansa perdagangan klasik yang memikat, mengingatkan pada zaman sebelum adanya uang rupiah. Dengan demikian, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi momentum berbagi hasil karya, tetapi juga merangsang kreativitas dan mengenang tradisi perdagangan masa lampau yang kental dengan nilai-nilai lokal.