Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Tradisi Balon Udara Meriahkan Hari Raya Idul Fitri di Wonosobo

WonosoboNews.com - Tradisi balon udara Wonosobo yang rutin digelar setiap tahun saat Hari Raya Idul Fitri akan kembali memeriahkan perayaan Idul Fitri 1445 H tahun ini. "Kalau tahun sebelumnya hanya sekitar 6-7 hari saja. Tapi tahun ini kita gelar 10 hari," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo.

Menurutnya, festival balon udara tahun ini akan melibatkan penambahan peserta balon udara dan akan digelar di berbagai wilayah di Wonosobo selama 10 hari, mulai tanggal 11 hingga 21 April 2024. Puncak acaranya akan berlangsung di alun-alun.

Tradisi balon udara ini menjadi momen yang dinantikan masyarakat Wonosobo dan telah menjadi bagian dari tradisi sejak lama. Selain memberikan hiburan kepada para pemudik dan wisatawan, acara ini juga menjadi wadah bagi seniman balon udara di Wonosobo untuk menampilkan karya-karyanya.

"Event ini juga penting untuk meminimalisir masyarakat menerbangkan balon udara secara bebas yang bisa membahayakan jalur penerbangan pesawat," jelas Agus.

Diharapkan, event ini juga akan turut meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

 

Standard Post with Image
Wisata

Menikmati Keindahan Wisata Pemandian Air Hangat di Kabupaten Wonosobo

WonosoboNews.com - Kabupaten Wonosobo, salah satu destinasi wisata di Provinsi Jawa Tengah, terkenal dengan keindahan alamnya, termasuk wisata pemandian sumber air panas. Wisata pemandian air hangat di sini tidak hanya menawarkan kesegaran dan relaksasi, tetapi juga dianggap memiliki manfaat kesehatan.

"Berendam air hangat merupakan cara yang tepat untuk melepas penat setelah seharian beraktivitas. Tidak hanya membuat badan rileks, berendam di air dengan kadar panas tertentu juga dinilai memberikan dampak positif bagi kesehatan," ungkap seorang wisatawan.

Ada beberapa tempat pemandian air hangat yang patut dikunjungi di Kabupaten Wonosobo:

1. Pemandian Air Hangat Tegalsari: Terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, pemandian ini menawarkan fasilitas lengkap seperti kamar mandi, pemandian khusus laki-laki dan perempuan, serta area parkir yang luas. Waktu tempuh dari pusat kota hanya sekitar 30 menit.

2. Pemandian Air Hangat Manggisan: Berlokasi dekat dengan kompleks perumahan Manggisan Baru, tidak jauh dari Taman Wisata Kalianget. Tempat ini menyediakan kolam pemandian khusus wanita dan fasilitas parkir yang memadai.

3. Pemandian Air Hangat Serayu Kalibeber: Terletak di sebelah barat Desa Kalibeber Mojotengah, pemandian ini memungkinkan pengunjung untuk merasakan air panas alami yang berasal dari sungai Serayu.

4. Pemandian Air Hangat Genggong, Kebrengan: Terletak di Desa Kebrengan, Kecamatan Mojotengah, pemandian ini menawarkan kolam dengan suhu air yang bervariasi, cocok untuk pengunjung yang ingin merasakan sensasi air hangat yang lebih panas.

5. Pemandian Air Hangat di Masjid Kalianget: Masjid ini terletak di Kelurahan Kalianget dan menawarkan fasilitas air wudhu dengan air hangat serta pemandian air hangat yang juga dapat digunakan untuk terapi kesehatan. Sumber air hangatnya berasal dari Dusun Manggisan Desa Mudal Mojotengah.

Dengan keindahan alamnya dan beragam pilihan tempat pemandian air hangat, Kabupaten Wonosobo menawarkan pengalaman wisata yang menyegarkan bagi pengunjungnya.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Masyarakat Wonosobo Diimbau Waspada, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Terus Meningkat

WonosoboNews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran demam berdarah dengue atau DBD. Hal ini dilakukan menyusul peningkatan jumlah kasus DBD dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinkes Kabupaten Wonosobo, Jaelan, menyatakan bahwa sejumlah daerah, termasuk Wonosobo, telah mengalami peningkatan kasus DBD sejak awal tahun.

"Sejak Januari-Februari ini puncaknya hujan, curah hujannya cukup tinggi di beberapa tempat dan ini sedang puncak-puncaknya kasus DBD," ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Magelang pada Minggu (17/3/2024).

Menurut catatan Dinkes Wonosobo, sejak awal tahun ini telah tercatat sebanyak 64 kasus DBD di Wonosobo. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 40-an kasus.

Jaelan juga mengungkapkan bahwa di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Wonosobo dan Mojotengah, telah terjadi penularan setempat. Faktor-faktor seperti iklim dan perubahan pola hidup nyamuk menjadi perhatian serius.

"Masyarakat yang baru saja berpergian dari luar kota dan mengalami gejala-gejala DBD diminta untuk segera mendapatkan pertolongan medis," tambahnya.

Upaya pencegahan juga dilakukan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menggunakan pendekatan 3M: menguras, menutup, dan mengubur. Selain itu, fogging telah dilakukan di beberapa titik di Wonosobo yang terdapat kasus DBD, seperti Kelurahan Kejiwan, Leksono, dan Kaliwiro.

"Walaupun fogging dilakukan secara selektif untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan, namun jika diperlukan, Dinkes siap melakukan fogging," tegasnya.

Dengan adanya imbauan dan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan dan masyarakat dapat terhindar dari risiko penyakit yang membahayakan ini.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Dinkes Wonosobo Intensifkan Pengawasan Pujasera Selama Ramadan

WonosoboNews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo akan mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran makanan dan minuman di sejumlah pusat jajaran ramadan (Pujasera) selama bulan Ramadan. Kepala Dinkes Wonosobo, Jaelan, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin setiap tahunnya guna memastikan keamanan konsumsi masyarakat.

"Kita melakukan operasi pasar atau tempat-tempat Pujasera di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo. Nanti bersama-sama melibatkan perangkat daerah terkait lainnya juga," ungkapnya kepada tribunjateng.com pada Minggu (17/3/2024).

Pengawasan ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan keamanan, tetapi juga sebagai dorongan bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.

"Ini juga untuk mendorong teman-teman produsen agar produknya bagus dan nilai gizinya berkualitas. Dari segi keamanan dan keselamatan juga terjamin pasti itu akan dicari oleh konsumen," tambahnya.

Jaelan juga menyebutkan bahwa hasil pengawasan akan dishare kepada masyarakat untuk memberikan informasi mengenai kandungan-kandungan yang berbahaya dari makanan dan minuman yang diuji.

"Selama ini yang banyak ditemukan kandungan yang berbahaya seperti pengawet dan pewarna. Selain itu, konsumen juga harus selektif dalam melihat tanggal kadaluwarsa dalam membeli makanan," imbuhnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman tanpa khawatir akan masalah kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak layak.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pelaku Pencurian Alat Sedot Air Diamankan oleh Warga Desa Wonosobo

WonosoboNews.com - Seorang pelaku pencurian nyaris berakhir tragis di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, pada Kamis malam lalu setelah tertangkap mencuri alat sedot air atau water pump. Beruntungnya, pelaku diamankan oleh warga yang merasa iba dan diserahkan ke pihak kepolisian Polsek Srono untuk diproses secara hukum pada tanggal 15 Maret 2024.

"Kami berhasil mengamankan pelaku pencurian yang telah meresahkan warga kami," ungkap Kapolsek Srono, AKP Hendri Cristianto.

Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan momen saat pelaku ditangkap oleh warga serta saat evakuasi oleh pihak kepolisian dan pemerintah Desa Wonosobo dari masyarakat yang geram dengan ulahnya yang kerap kali mencuri di wilayah tersebut.

Salah satu warga yang berhasil menangkap pelaku, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa awalnya ada kecurigaan di kebun papayanya yang tidak jauh dari rumah. "Kami bersepakat untuk menjaga lingkungan bersama," kata Budi.

Setelah berpencar selama satu jam, warga menemukan pelaku sedang duduk di salah satu gubuk di tengah persawahan. Saat diperiksa, ternyata pelaku sedang mencari bekicot, namun saat diperiksa karung bawaannya ada sebuah water pump yang kemudian di teriaki maling.

"Pelaku berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap oleh warga dan diamankan di salah satu rumah warga," tambah Budi.

Kapolsek Srono menjelaskan bahwa pelaku ada dua orang, namun satu orang berhasil melarikan diri. "Pelaku dan rekannya yang melarikan diri masih ada ikatan keluarga. Dari hasil penyelidikan, pelaku tidak hanya satu kali melakukan pencurian. Setidaknya, pelaku sudah beraksi di 6 tempat yang berbeda," ungkap AKP Hendri Cristianto.

Pelaku yang melarikan diri saat ini sedang dalam pengejaran pihak kepolisian, dan identitasnya sudah dikantongi. Tindakan sigap warga Desa Wonosobo dalam menangkap pelaku mencuri mendapat apresiasi dari berbagai pihak.