Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terima Dana Insentif untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menerima Dana Intensif Fiskal (DIF) sebesar Rp6.062.557.000, yang diberikan sebagai penghargaan atas kinerja baik dalam upaya mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024. Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat penyelesaian berbagai masalah di daerah, terutama terkait pembangunan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan ekstrem.

"Ini tentu harus kita syukuri bersama, seiring masih banyaknya (PR) pekerjaan rumah yang harus diperhatikan dan dituntaskan di Kabupaten Wonosobo, termasuk infrastrukur. Saya kira tidak hanya jalan-jalan yang harus mendapatkan perhatian. Jadi jalan merupakan salah satu bagian infrastruktur, yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Wonosobo," ujar Gus Albar, sapaan akrabnya.

Ia juga menambahkan bahwa pencapaian tersebut adalah hasil dari kerja keras seluruh elemen pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem di Wonosobo pada 2024, diperlukan peningkatan kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak, serta pelaksanaan program-program yang sudah disusun secara berkelanjutan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Saras Swara Indonesia Juara 1 Karawitan Jateng 2024

Wonosobonews.com - Komunitas Saras Swara Indonesia berhasil meraih juara pertama dalam ajang Lomba Karawitan Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024, mewakili Kabupaten Wonosobo. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah ini merupakan acara rutin dua tahunan yang diikuti oleh 35 peserta dari berbagai kota dan kabupaten.

Pada tahun ini, lomba dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan secara daring, di mana para peserta mengirimkan video penampilan untuk dinilai. Dari hasil seleksi tersebut, enam peserta dengan karya terbaik dipilih untuk tampil langsung di Museum Ranggawarsita, Semarang, pada 19 September 2024. Saras Swara Indonesia berhasil menembus enam besar dan akhirnya meraih juara pertama. Posisi juara kedua diraih oleh peserta dari Wonogiri, sementara Blora menduduki peringkat ketiga.

Ketua Saras Swara Indonesia, Miftah Alif Pambudi, menyatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh anggota yang berlatih intensif selama dua minggu. “Ada total 23 orang penampil yaitu sinden berikut pemain gamelan dan 5 orang tim produksi terlibat, sehingga total ada 28 orang yang bersama-sama berjuang keras sampai sejauh ini hingga kami mendapat juara 1," kata Alif.

Alif juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam kesuksesan Saras Swara Indonesia. “Selain dari kami sendiri, Saras Swara Indonesia juga dibantu dan didukung oleh berbagai pihak seperti Sekitar Kita Ekosistem, Setyo Langen Budoyo, Yatin Collection, Kampung Seni Sruni, AD Pro Studio, Bima Music, SMPN 1 Selomerto, Bos Ampuh Official, Retna Sawega, Aneka Boga, Adf Design hingga Pak Muhammad Isnaeni. Kami ucapkan terima kasih banyak kepada nama-nama tersebut,” ungkapnya.

Pada kompetisi tersebut, Saras Swara Indonesia membawakan dua repertoar gending, yaitu Ktw. Subakastawa Rinegga, Pl. Nem dan Lelagon Lumbung Desa, Sl. Sanga. Alif menekankan bahwa kompetisi ini lebih dari sekadar ajang untuk mengejar kemenangan, tetapi juga merupakan wujud pelestarian budaya.

“Saya mengajak teman-teman untuk memaknai kompetisi ini sebagai salah satu ibadah budaya, ini adalah salah satu perjuangan untuk melestarikan budaya dan kesenian tradisional Jawa,” jelasnya. Bahkan, sebelum tampil, Saras Swara Indonesia sempat berziarah ke makam Ki Narto Sabdo, seorang seniman legendaris Jawa, untuk mengenang jasa beliau.

Meski sukses meraih juara, Alif menyayangkan kurangnya keterlibatan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dewan Kesenian Daerah (DKD) dalam perjalanan mereka. "Saya bersyukur Saras Swara Indonesia bisa meraih juara 1 dan mengharumkan nama Wonosobo dengan jerih payah kami sendiri serta beberapa pihak yang mendukung. Namun saya sangat menyayangkan tidak adanya peran dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dewan Kesenian Daerah (DKD) dalam proses perjalanan panjang tersebut," ujarnya. Alif juga menambahkan bahwa peran DKD nyaris tidak terlihat, meskipun mereka bergerak dalam bidang seni dan kebudayaan yang seharusnya didukung oleh lembaga tersebut.

Di akhir wawancara, Alif mengajak seluruh seniman karawitan untuk bekerja sama dalam mengembangkan ekosistem kesenian di Wonosobo. “Mari kita berkolaborasi dan saling gotong royong dalam hal baik untuk menghasilkan karya yang baik pula. Karya-karya yang baik tentu akan turut andil dalam memperkaya khasanah budaya dan tradisi di Wonosobo yang kelak semakin memberi manfaat khususnya dibidang pariwisata dan kesenian serta pada seniman itu sendiri,” tutupnya.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Lonjakan Wisata Dieng, Pengunjung Naik 9 Kali Lipat

Wonosobonews.com - Kawasan Dieng, Jawa Tengah, mengalami lonjakan signifikan dalam kunjungan wisatawan selama long weekend Maulid Nabi pada 14-16 September 2024. Berdasarkan data dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, jumlah pengunjung meningkat hingga sembilan kali lipat dibandingkan hari biasa.

Endro Wicaksa, Kabid Pemasaran Pariwisata Disporapar Jawa Tengah, mengungkapkan pada Jumat, 20 September 2024, bahwa puncak kunjungan terjadi pada Minggu, 15 September, dengan total 13.717 wisatawan. Hari berikutnya, Senin, 16 September, mencatat kunjungan sebanyak 8.879 wisatawan, sedangkan Jumat dan Sabtu, 13-14 September, masing-masing tercatat 1.718 dan 8.250 wisatawan.

“Kalau secara keseluruhan di Jawa Tengah, estimasi kunjungan wisatawan saat long weekend itu sekitar 350.000 sampai 400.000 orang,” ujar Endro.

Endro menyatakan bahwa pada hari biasa, jumlah pengunjung di kawasan Dieng hanya berkisar antara 1.500 hingga 1.700 orang. Lonjakan ini terutama terlihat di objek wisata seperti Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Dieng Plateau Theater, dan Telaga Menjer.

Destinasi pegunungan, terutama di dataran tinggi Dieng, menjadi pilihan favorit wisatawan pada sepanjang tahun 2024. “Memang sekarang gunung itu jadi salah satu destinasi favorit masyarakat, termasuk destinasi alam. Pertama gunung, kedua pantai, destinasi alam itu jadi tren beberapa tahun terakhir. Di tahun 2024 sangat luar biasa, gunung jadi favorit masyarakat untuk berlibur,” jelas Endro. Ia juga menambahkan bahwa tren wisata alam, khususnya pegunungan, menjadi fenomena utama di tahun ini, diikuti oleh wisata pantai.

Namun, lonjakan wisatawan ini berdampak pada kemacetan parah di sepanjang jalan menuju Dieng. Menurut Endro, salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya pengunjung yang ingin menikmati momen matahari terbit dari pinggir jalan. “Kebanyakan masyarakat juga pengin lihat sunrise, sehingga itu menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Mereka kan foto dan parkir di kanan-kiri jalan. Itu mengurangi kapasitas jalan dan terjadi kemacetan,” terangnya.

Selain kemacetan, faktor cuaca yang berkabut turut mengganggu kenyamanan wisatawan. Endro menjelaskan bahwa beberapa wisatawan bahkan tidak dapat mencapai tujuan mereka karena kemacetan yang terjadi di jalanan. “Banyak dari bawah juga pengin naik gak bisa, karena kondisi di jalan macet. Kemudian yang sudah di atas juga, mungkin ada di tengah jalan mau naik juga gak bisa,” tambahnya.

Meski Disporapar sudah memetakan titik-titik potensi kepadatan di kawasan tersebut, lonjakan minat wisatawan untuk melihat matahari terbit di sepanjang jalan di luar prediksi. “Saya kira kondisi kasusnya, case yang spesifik. Itu mungkin memang ke depan, kapasitas jalannya sebenarnya kan sudah lumayan, tetapi manakala masyarakat ingin melihat sunrise di jalan itu sesuatu hal yang memang di luar prediksi kami,” tutup Endro.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kekayaan Afif Nurhidayat Naik 1 Miliar dalam Setahun

Wonosobonews.com - Afif Nurhidayat, calon petahana dalam pemilihan Bupati Wonosobo, mengalami peningkatan signifikan dalam harta kekayaannya, yakni sebesar Rp 1 miliar hanya dalam waktu satu tahun. Hal ini mencuri perhatian, mengingat Afif merupakan salah satu kandidat terkuat dalam Pilkada Wonosobo 2024 yang akan digelar pada November, berpasangan dengan Amir Husein.

Pada 28 Agustus 2024, pasangan Afif Nurhidayat dan Amir Husein secara resmi mendaftarkan diri ke KPU Wonosobo. Mereka diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari 12 partai, termasuk Partai Gerindra. Kenaikan harta kekayaan Afif ini semakin menjadi sorotan publik seiring dengan dinamika politik jelang Pilkada.

Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan oleh Afif pada 31 Desember 2023, total harta kekayaannya mencapai Rp 2.291.500.000. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 79% dibandingkan dengan tahun 2022, di mana kekayaan Afif tercatat sebesar Rp 1.278.823.093.

Rincian kekayaan Afif pada tahun 2023 adalah sebagai berikut:

  1. Tanah dan Bangunan: Rp 4.295.000.000
  2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 474.500.000
  3. Kas dan Setara Kas: Rp 1.000.000
  4. Hutang: Rp 2.479.000.000

Sehingga total kekayaan bersih Afif pada tahun 2023 menjadi Rp 2.291.500.000. Pada tahun sebelumnya, 2022, kekayaannya tercatat dengan rincian:

  1. Tanah dan Bangunan: Rp 4.295.000.000
  2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 477.500.000
  3. Kas dan Setara Kas: Rp 6.323.093
  4. Hutang: Rp 3.500.000.000

Penurunan jumlah hutang Afif dari Rp 3,5 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 2,5 miliar pada tahun 2023 menjadi salah satu faktor utama peningkatan kekayaannya, dengan penurunan sebesar 29%.

Dalam Pilkada 2024 mendatang, Afif Nurhidayat akan menghadapi lawan kuat, Khairulla Al Mujtaba, yang didukung oleh dua partai besar, yakni PPP dan PAN. Pertarungan antara Afif dan Khairulla akan menjadi salah satu kontestasi yang menarik di Pilkada Wonosobo, terutama karena pada Pilkada 2020 lalu, Afif hanya bersaing dengan kotak kosong.

Menjelang Pilkada 2024, pertanyaannya adalah apakah Afif mampu kembali merebut hati rakyat Wonosobo dan mempertahankan posisinya, atau apakah Khairulla Al Mujtaba akan berhasil merebut kursi Bupati. Mengingat Afif berhasil unggul dalam pemilu sebelumnya tanpa pesaing, kali ini, dengan kehadiran lawan yang lebih kuat, persaingan akan menjadi semakin ketat. Bagaimana peluang petahana dalam pemilu kali ini?

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemkab Wonosobo Apresiasi Enam Penggiat Lingkungan Berprestasi

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo memberikan penghargaan kepada enam penggiat lingkungan yang telah berkontribusi signifikan dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Acara penyerahan penghargaan dilakukan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, pada Kamis, 19 September 2024, di Halaman Pendopo Bupati. Para penerima apresiasi tersebut dinilai telah berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi hingga nasional.

Bupati Afif menyampaikan pesan penting dalam kesempatan tersebut, mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dalam berbagai program lingkungan hidup. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan agar pencapaian dalam bidang lingkungan dapat berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

"Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Setiap individu dan kelompok memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik," ujar Bupati Afif.

Penghargaan ini, lanjut Bupati, bukan sekadar simbol pengakuan, melainkan dorongan bagi masyarakat untuk terus melakukan inovasi dan aksi nyata dalam menjaga lingkungan. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk melangkah lebih jauh dalam menciptakan lingkungan yang lestari.

Endang Lisdiyaningsih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, menambahkan bahwa penghargaan yang diberikan kepada para pemenang baik dari pemerintah pusat maupun daerah menunjukkan apresiasi Pemkab Wonosobo atas inovasi dan capaian dalam berbagai bidang. Penghargaan ini juga mencerminkan kesuksesan kolaborasi antara berbagai pihak dalam melestarikan lingkungan.

"Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan individu atau institusi, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga lingkungan dan mendorong keberlanjutan," ungkap Endang.

Dalam penjelasannya, Endang juga menyebut bahwa enam penerima penghargaan berasal dari berbagai bidang, termasuk mereka yang terlibat dalam Program Kampung Iklim (Proklim) dan sekolah-sekolah yang menerapkan program Adiwiyata. Beberapa di antara penerima penghargaan adalah Dusun Welahan Kelurahan Wonoroto yang meraih penghargaan Proklim Lestari, serta Dusun Krinjing Desa Krinjing Kecamatan Watumalang yang mendapatkan Trophy Proklim Utama.

Selain itu, Dusun Depok Desa Krinjing Kecamatan Watumalang dan Desa Bumirejo Kecamatan Mojotengah juga mendapat penghargaan Proklim Utama. Hartoyo dari Desa Krinjing Kecamatan Watumalang dianugerahi penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi Jawa Tengah, dan MI Ma'arif Gondang terpilih sebagai Pemenang Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Endang berharap keberhasilan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan hidup. Lebih jauh, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.