Standard Post with Image
wonosobo terkini

toleransi beragama di Klenteng Hok Hoo Bio di Wonosobo

Wonosobonews.com - Indahnya toleransi beragama terlihat nyata di Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo, menjadi cerminan Bhinneka Tunggal Ika. Klenteng ini menjadi tempat ibadah untuk umat Konghucu, Tao, dan Buddha, dan sering digunakan sebagai tempat kegiatan bersama antarumat beragama di Wonosobo.

Klenteng Hok Hoo Bio merupakan salah satu klenteng tertua yang terletak di pusat wilayah Kabupaten Wonosobo. Tempat ibadah ini menjadi tempat kegiatan berbagai elemen masyarakat.

Klenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga mencerminkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Bahkan, setiap hari klenteng ini dijaga oleh seorang warga beragama Muslim, menunjukkan wujud toleransi yang sangat indah

Aksi saling bantu-membantu antarumat beragama, termasuk dalam perayaan keagamaan, menjadi bukti konkret kerukunan di Wonosobo dan mendapat apresiasi khusus dari Kementerian Agama.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

10 rekomendasi tempat wisata di Wonosobo yang dapat menjadi pilihan terbaik untuk liburan akhir tahun

Wonosobonews.com - Menjelang liburan akhir tahun, Wonosobo menawarkan sejumlah tempat wisata menarik yang dapat dinikmati bersama keluarga. Berikut adalah 10 rekomendasi tempat wisata di Wonosobo yang dapat menjadi pilihan terbaik untuk liburan akhir tahun:

  1. Petak 9 Dieng: Menawarkan pemandangan Telaga Warna dengan gradasi warna yang menakjubkan dan udara yang sejuk.
  2. Kebun Teh Tambi: Sebuah kebun teh hijau dengan pemandangan gunung di sekitarnya, dilengkapi dengan proses pembuatan teh yang bisa disaksikan oleh pengunjung.
  3. Curug Winong: Air terjun di pegunungan dengan suasana pedesaan yang khas dan batu-batu besar di sekitarnya.
  4. Embung Kledung: Menawarkan panorama Gunung Sindoro dan Sumbing, cocok untuk berkemah atau berswafoto menunggu sunrise dan sunset.
  5. Curug Sigludug: Air terjun dengan dua mata air, memberikan pengalaman unik dengan air yang terasa hangat dan dingin.
  6. Waduk Wadaslintang: Waduk tertinggi di Indonesia dengan pemandangan alam yang indah, cocok untuk kegiatan memancing.
  7. Lubang Sewu: Bukit batu kapur dengan bentuk unik, terutama menarik saat air waduk surut dengan cahaya temaram di antara bebatuan kapur.
  8. Bukit Mbeser: Menawarkan pemandangan Kota Wonosobo dari ketinggian, termasuk spot matahari terbit, area camping, dan tempat bersantai.
  9. Alun-alun Wonosobo: Alun-alun Kota Wonosobo dengan air mancur, playground, jalur jogging, dan pedagang kaki lima untuk kulineran.
  10. Pemandian Air Panas Kalianget: Kolam pemandian dengan kadar belerang tinggi yang baik untuk penyembuhan kulit, dilengkapi dengan kolam air dingin untuk anak-anak dan orang dewasa.

Dengan beragam pilihan wisata ini, liburan akhir tahun di Wonosobo dijamin akan menjadi pengalaman yang mengesankan.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

peringatan Hari Bela Negara ke 75 yang diadakan di Wonosobo

wonosobonews.com - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menekankan pentingnya semangat bela negara dalam sebuah upacara peringatan Hari Bela Negara ke-75 di halaman Pendopo Bupati pada tanggal 19 Desember 2023. Dalam pidatonya, Bupati menyampaikan bahwa semangat bela negara tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

"Semangat bela negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Hal ini merupakan tugas bersama dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI," ucapnya.

Menurut Bupati, tantangan ke depan semakin tidak terduga, tidak hanya dalam menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman yang tidak kasat mata. Oleh karena itu, memiliki jiwa bela negara dianggap sebagai pilar utama untuk menjadikan masyarakat tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.

“Setiap tindakan, sekecil apapun, yang dilandasi cinta kepada bangsa dan negara, cinta kepada pancasila dan NKRI adalah wujud konkrit bela negara. Sesuai Semangat Hari Bela Negara Ke-75, kobarkan bela negara untuk Indonesia maju," ungkap Afif.

Bupati Afif Nurhidayat mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memiliki semangat bela negara, yang mencakup segala sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam konteks ini, Bupati menekankan bahwa menjelang Pemilu 2024, masyarakat seharusnya menghadapinya dengan semangat bela negara, termasuk dalam menunaikan hak pilih untuk menentukan masa depan bangsa.

“Termasuk dalam menyambut Pemilu 2024 mendatang, yang sudah sepatutnya kita sikapi dengan semangat Bela Negara, menunaikan hak pilih kita dalam menentukan masa depan bangsa,” jelas Afif.

Melalui semangat bela negara, Bupati mengajak mari semua elemen dalam mengentaskan berbagai permasalahan di Wonosobo, seperti kemiskinan, stunting, anak tidak sekolah, perkawinan usia anak, dan sebagainya. 

Afif Nurhidayat juga menyampaikan bahwa semangat bela negara dapat diwujudkan melalui kontribusi aktif dalam menanggulangi berbagai permasalahan di Wonosobo, seperti kemiskinan, stunting, anak tidak sekolah, perkawinan usia anak, dan lain sebagainya. Dengan langkah serempak dan partisipasi aktif semua elemen masyarakat, Bupati berharap dapat mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Desa Kaliputih Kabupaten Wonosobo, memperlihatkan contoh nyata praktik moderasi beragama yang kental dan harmoni antar-umat beragama

Wonosobonews.com - Desa Kaliputih di Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, merupakan contoh nyata praktik moderasi beragama yang kental. Dalam desa ini, terdapat tiga agama utama, yaitu Islam, Kristen, dan Buddha, yang hidup berdampingan dan saling menghormati.

Keberagaman agama di Desa Kaliputih tercermin melalui keberadaan empat masjid, dua gereja, dan satu wihara di tengah-tengah permukiman warga. Bahkan, rumah ibadah dari ketiga agama tersebut berdiri berdekatan, menunjukkan tingkat toleransi dan kerukunan antar-umat beragama.

Sebagai contoh, Gereja GKJ di Dusun Banjaran berdiri di tengah-tengah rumah warga mayoritas Islam. Menariknya, warga sekitar, termasuk yang beragama Islam, menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh toleransi. Mereka saling membantu dan menghadiri acara keagamaan satu sama lain tanpa masalah.

Di Dusun Kaliputih, Masjid Al-Hikmah dan Gereja Pantekosta Kaliputih berdiri berdekatan, dengan persentase penganut agama Islam dan Kristen yang hampir seimbang. Imam Masjid Al-Hikmah, Hatomas Musyafa, mengungkapkan bahwa nilai-nilai toleransi telah ditanamkan sejak dini di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an) Al-Hikmah di dusun tersebut.

Kisah keharmonisan juga datang dari Maryam Sumartinah, seorang pendatang asal Gunung Kidul Yogyakarta yang beragama Kristen. Meskipun berasal dari latar belakang agama yang berbeda, Maryam merasa nyaman tinggal di Desa Kaliputih selama 37 tahun. Usahanya dalam mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Putih berhasil membawa bersama anggota beragama Kristen, Islam, dan Buddha untuk mengangkat sektor pertanian.

Kebersamaan di Desa Kaliputih tidak hanya terbatas pada aktivitas keagamaan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat berbaur satu sama lain tanpa memandang latar belakang agama, bahkan beberapa keluarga di desa ini memiliki anggota keluarga dengan keyakinan yang berbeda.

Di samping itu, desa ini hanya memiliki satu pemakaman yang digunakan oleh seluruh masyarakat, tanpa memandang agama. Pada hari-hari besar keagamaan, warga bergantian membantu dalam keamanan selama peribadatan.

Tradisi budaya seperti Grebeg Sura dan perayaan Agustusan juga menjadi ajang perekat antar-umat beragama di Desa Kaliputih. Pemerintah desa secara aktif terlibat dalam menjaga kerukunan umat beragama dengan menggelar acara bersama dan memberikan bantuan kepada rumah ibadah tanpa membeda-bedakan.

Keberhasilan Desa Kaliputih dalam menciptakan kerukunan antar-umat beragama menjadikannya sebagai contoh bagi daerah lain. Pemerintah desa terus menjaga dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama untuk memastikan terjaganya harmoni di tengah masyarakat yang majemuk.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Forum Wonosobo Economic Outlook yang diselenggarakan di Wonosobo

Wonosobonews.com - Forum Wonosobo Economic Outlook yang diselenggarakan di Dieng Ballroom, Hotel Dafam Wonosobo pada Selasa, 19 Desember 2023, memberikan wadah diskusi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan perekonomian untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan perekonomian di wilayah Wonosobo.

Forum tersebut menyoroti potensi pengembangan daya saing di sektor industri dan pariwisata, khususnya industri pengolahan. Hal ini menjadi ruang bagi para pemangku kepentingan untuk berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian Wonosobo.

Pada tahun 2022, kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan tren pemulihan yang solid, didukung oleh pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan serangkaian kebijakan prioritas yang menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi nasional, mencapai 5,3 persen pada tahun 2022 atau meningkat 1,6 persen dibandingkan tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi nasional ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,6 persen dibandingkan tahun 2021. dampak positif terhadap perekonomian regional.

Perekonomian Wonosobo pada tahun 2022 secara umum mengalami peningkatan sebesar 5,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,68 persen.

Muhammad Albar, Wakil Bupati Wonosobo, menyatakan forum ekonomi daerah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai gambaran perekonomian Wonosobo tahun 2023 kepada seluruh pemangku kepentingan. Forum ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk mengumpulkan wawasan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi isu-isu strategis dalam pembangunan ekonomi Wonosobo.

"Ini juga menjadi upaya pemerintah daerah dalam menjaring pemikiran dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan, untuk mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan perekonomian di Wonosobo," ungkapnya.

Beliau menekankan bahwa pembangunan ekonomi regional sangat erat kaitannya dengan kondisi perekonomian global dan nasional, dengan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional antara lain ketahanan pangan, energi, daya saing industri, pariwisata, dan pembiayaan pembangunan berkelanjutan.

Albar menyoroti potensi pertumbuhan di sektor industri dan pariwisata, khususnya industri pengolahan. Ia menekankan perlunya peningkatan produktivitas melalui diversifikasi, variasi, dan inovasi untuk meningkatkan daya saing, yang pada akhirnya menguntungkan perekonomian lokal. Pemerintah terus fokus meningkatkan sarana dan prasarana di destinasi prioritas.

Albar mengajak semua pihak yang hadir untuk berkolaborasi secara sinergis, bekerja sama merumuskan kebijakan yang benar-benar merangsang pertumbuhan ekonomi merata di seluruh kawasan.

"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh yang hadir di sini untuk bekerja sama secara sinergis, berjalan beriringan menciptakan formulasi kebijakan yang secara riil guna merangsang pertumbuhan ekonomi daerah secara merata," tandasnya.

Agus Dwi Atmojo, Sekretaris Bappeda Wonosobo, menambahkan saat ini pemerintah daerah sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2025-2045. Informasi yang dikumpulkan dari forum seperti ini sangat penting bagi pembangunan makroekonomi di tingkat nasional, regional, dan lokal. Wawasan para praktisi akan digunakan untuk merumuskan dan merencanakan kebijakan pembangunan ekonomi pemerintah untuk 20 tahun ke depan.

"Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Bappeda berinisiasi untuk mengadakan forum ekonomi daerah yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai gambaran perekonomian Kabupaten Wonosobo di tahun 2023 dan proyeksi perekonomian tahun mendatang di tengah situasi ketidakpastian terkait isu global dan nasional," jelasnya.