Standard Post with Image
wonosobo terkini

komitmen PDM Wonosobo dalam mengimplementasikan program prioritas, khususnya Baitul Arqam

Wonosobonews.com - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwiro Kabupaten Wonosobo mengadakan Baitul Arqam di Ruang Sidang Kantor Pusat Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) pada tanggal 23-24 Desember 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo, khususnya dalam mengimplementasikan program Baitul Arqam.

"Baitul Arqam ini  merupakan  salah satu dari 7 program prioritas PDM Wonosobo dan program prioritas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)  Jawa Tengah. Baitul Arqam yang dilaksanakan oleh PCM Kaliwiro merupakan Baitul Arqam pertama untuk cabang di kabupaten Wonosobo,"ucap beliau.

Drs. Bambang Wen, M.M., Ketua PDM Wonosobo, menyatakan bahwa Baitul Arqam adalah salah satu dari 7 program prioritas PDM Wonosobo dan juga merupakan program prioritas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Pelaksanaan Baitul Arqam oleh PCM Kaliwiro merupakan yang pertama kali di kabupaten Wonosobo.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua PCM Kaliwiro, Setyobudi, S.Pd.I., yang menyatakan bahwa Baitul Arqam dapat meningkatkan kualitas keilmuan tentang kemuhammadiyahan. Beliau juga memberikan pesan agar peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan maksimal.

Baitul Arqam berlangsung selama 2 hari dan diawali dengan sambutan dari Drs. Ikhsan Mujahid, M.Si., Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan UMP. Ikhsan Mujahid berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan pemahaman keagamaan sesuai dengan putusan majelis tarjih serta membantu dalam mengelola organisasi Muhammadiyah dengan baik.

"Dengan adanya Baitul Arqam ini, dapat memperoleh pemahaman keagamaan sesuai dengan putusan majelis tarjih dan bagaimana mengelola organisasi muhammadiyah dengan baik," ungkapnya.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

koleksi Museum Seni Beladiri Kungfu Wonosobo, Satu - Satunya di Indonesia

Wonosobonews.com - Di Wonosobo, Jawa Tengah, terdapat Museum Seni Beladiri Kungfu, yang merupakan satu-satunya museum Kungfu di Indonesia. Museum ini didirikan pada tahun 2004 oleh Shifu Odi Purwanto, seorang praktisi Kungfu. Pada tahun 2023, museum ini mulai dipopulerkan dan dikunjungi oleh para pecinta seni beladiri.

Museum Seni Beladiri Kungfu Wonosobo bertujuan untuk mempopulerkan dan menggelorakan Seni Beladiri Kungfu di Indonesia, serta untuk menjalin persahabatan, persaudaraan, dan persatuan antara praktisi, guru, pelatih, dan atlet beladiri di tanah air. Bangunan museum ini, yang dibangun pada tahun 1957, dianggap sangat unik, antik, eksotik, artistik, dan tradisional.

Dalam museum ini, terdapat beragam koleksi benda yang berkaitan dengan seni beladiri Kungfu. Koleksi tersebut terbagi dalam empat kelompok, meliputi aksesoris dan jenis senjata seni beladiri Kungfu, berbagai buku seni beladiri Kungfu, video seni beladiri Kungfu, serta piala, medali, sertifikat, plakat, dan dokumen penting lainnya yang berhubungan dengan seni beladiri Kungfu.

Ada empat kelompok dalam pajangan koleksi Museum Seni Beladiri Kungfu Wonosobo. Yaitu meliputi, Kelompok A: Aksesoris dan Jenis Senjata Seni Beladiri Kungfu, seperti Senjata Panjang, Senjata Pendek, Senjata Lentur, Senjata Ganda. Semuanya memiliki Bermacam Kategori dengan jumlah lebih dari 300 senjata.

Kelompok B: Berbagai Buku Seni Beladiri Kungfu termasuk buku dari Berbagai Gaya Seni Beladiri di luar Seni Beladiri Kungfu dan Sistem Tarung lainnya. Buku-buku koleksi ini berasal dari Indonesia, China, Jepang, dan Korea.

“Ditambah Buku Tenaga Dalam maupun Prana, dengan jumlah total lebih dari 900 buku,” terangnya.

Kemudian Kelompok C: Berbagai Video Seni Beladiri Kungfu dari Klasifikasi Edukasi, Hiburan, Tutorial dan Motivasional. Termasuk Video Seni Beladiri lainnya yang Non Seni Beladiri Kungfu, dengan jumlah lebih dari 900 video.

“Untuk Kelompok D: Berbagai Piala, Medali, Sertifikat, baik dari dalam maupun dari luar negeri, Plakat dan Dokumen Penting lainnya yang berhubungan dengan Seni Beladiri Kungfu. Termasuk Multi Seni Beladiri lainnya, dengan dokumen sejumlah 600 lebih,” terang Shifu Odi Purwanto.

Museum Seni Beladiri Kungfu Wonosobo menjadi bukti komitmen, dedikasi, prestasi, rasa cinta, dan keseriusan Shifu Master Satya Guru Odi Purwanto dalam mempelajari berbagai beladiri, khususnya Seni Beladiri Kungfu.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Terpantau arus lalu lintas di sekitar jalur wisata Dieng, Wonosobo Ramai Lancar

Wonosobonews.com - Arus lalu lintas di sekitar jalur wisata Dieng, Wonosobo, pada Selasa (26/12/2023), terpantau ramai lancar. Kepala Pos Pengamanan Nataru wilayah Dieng dan Kapolsek Kejajar, AKP Abror, menyatakan bahwa arus lalu lintas hari ini cenderung landai dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

"Sempat mengalami kemacetan di sepanjang jalur utama, alhamdulillah pada hari ini landai semua dari pertigaan sampai ke arah Telaga Warna, semua jalur lancar," ucapnya.

Hari sebelumnya, pada Minggu kemarin, terjadi kemacetan di sepanjang jalur utama, terutama karena penumpukan kendaraan yang menuju Sikunir untuk melihat golden sunrise. Namun, pada hari ini, situasinya telah membaik, dan semua jalur di sekitar jalur wisata Dieng dilaporkan lancar.

Rekayasa arus lalu lintas yang diterapkan saat kemacetan sebelumnya, dengan pengalihan satu arah dari pertigaan Dieng menuju Telaga Warna, Kawah Sikidang, sampai Karang Tengah, terbukti berhasil mengurai kemacetan. Pengalihan tersebut diikuti oleh jalur memutar searah jarum jam hingga kembali ke pertigaan Dieng, memungkinkan arus lalu lintas kembali menuju Kota Wonosobo.

Meskipun arus lalu lintas hari ini terpantau lancar, tim gabungan yang bertugas tetap berjaga-jaga dan siap mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan menjelang pergantian tahun baru, terutama pada akhir pekan mendatang. Masyarakat juga diimbau untuk parkir di tempat yang telah disediakan agar memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan bersama.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Informasi terkait lalu lintas di Persimpangan Pasar Kertek Wonosobo untuk mengantisipasi kemacetan selama libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2024

Wonosobonews.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonosobo melakukan rekayasa lalu lintas di Persimpangan Pasar Kertek Wonosobo dalam rangka mengantisipasi kemacetan selama masa libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.

Jalur tersebut merupakan Jalur Nasional yang menghubungkan beberapa kabupaten. Simpang Empat Pasar Kertek sering mengalami kepadatan arus lalu lintas terutama saat libur weekend, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru.

Dari sebelah utara kendaraan datang dari arah Kota Wonosobo atau dari arah Kabupaten Banjarnegara. Kemudian, dari arah timur, kendaraan datang dari Kabupaten Temanggung. Dari arah barat, kendaraan datang dari jalur lingkar melintasi Desa Semayu Kecamatan Selomerto, atau dari arah Banjarnegara.

Kemudian dari arah selatan kendaraan dari Kabupaten Purworejo melintasi Kecamatan Kalikajar. “Kami menggunakan system buka tutup arus secara bergantian yang mengakibatkan antrian kendaraan,” tulis keterangannya di akun instagram Satlantas Polres Wonosobo, Selasa (26/12/2023).

Pihaknya mengimbau, untuk kendaraan kecil dari arah Kota Wonosobo yang akan ke Kabupaten Temanggung, bisa melewati Bojasari-Prumbanan. Hal itu untuk menghindari titik kemacetan di persimpangan tersebut. “Semoga selamat dalam perjalanan,” harapnya.

Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, melalui Kasatlantas Iptu Edy Nugroho, menjelaskan bahwa kepadatan arus lalu lintas terjadi karena simpang tersebut menjadi pertemuan empat arus kendaraan dari arah Kota Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Purworejo. Pihak kepolisian menggunakan sistem buka tutup arus secara bergantian untuk mengatasi antrian kendaraan.

Pengendara dari Kota Wonosobo yang menuju Kabupaten Temanggung disarankan untuk melewati jalur alternatif Bojasari-Prumbanan untuk menghindari kemacetan di simpang tersebut. Selain itu, para pengendara diimbau untuk berhati-hati karena jalur tersebut disebut sebagai jalur tengkorak atau jalur rawan kecelakaan, terutama karena adanya turunan panjang di antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalur ini disebabkan oleh rem blong akibat panas berlebih saat melaju di jalur menurun.

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonosobo melakukan rekayasa lalu lintas di Persimpangan Pasar Kertek Wonosobo dalam rangka mengantisipasi kemacetan selama masa libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.

Jalur tersebut merupakan Jalur Nasional yang menghubungkan beberapa kabupaten. Simpang Empat Pasar Kertek sering mengalami kepadatan arus lalu lintas terutama saat libur weekend, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru.

Dari sebelah utara kendaraan datang dari arah Kota Wonosobo atau dari arah Kabupaten Banjarnegara. Kemudian, dari arah timur, kendaraan datang dari Kabupaten Temanggung. Dari arah barat, kendaraan datang dari jalur lingkar melintasi Desa Semayu Kecamatan Selomerto, atau dari arah Banjarnegara.

Kemudian dari arah selatan kendaraan dari Kabupaten Purworejo melintasi Kecamatan Kalikajar. “Kami menggunakan system buka tutup arus secara bergantian yang mengakibatkan antrian kendaraan,” tulis keterangannya di akun instagram Satlantas Polres Wonosobo, Selasa (26/12/2023).

Pihaknya mengimbau, untuk kendaraan kecil dari arah Kota Wonosobo yang akan ke Kabupaten Temanggung, bisa melewati Bojasari-Prumbanan. Hal itu untuk menghindari titik kemacetan di persimpangan tersebut. “Semoga selamat dalam perjalanan,” harapnya.

Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, melalui Kasatlantas Iptu Edy Nugroho, menjelaskan bahwa kepadatan arus lalu lintas terjadi karena simpang tersebut menjadi pertemuan empat arus kendaraan dari arah Kota Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Purworejo. Pihak kepolisian menggunakan sistem buka tutup arus secara bergantian untuk mengatasi antrian kendaraan.

Pengendara dari Kota Wonosobo yang menuju Kabupaten Temanggung disarankan untuk melewati jalur alternatif Bojasari-Prumbanan untuk menghindari kemacetan di simpang tersebut. Selain itu, para pengendara diimbau untuk berhati-hati karena jalur tersebut disebut sebagai jalur tengkorak atau jalur rawan kecelakaan, terutama karena adanya turunan panjang di antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalur ini disebabkan oleh rem blong akibat panas berlebih saat melaju di jalur menurun.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

penerbitan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo pada tahun 2023 merupakan suatu pencapaian yang patut dicatat

Wonosobonews.com - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo mencatat peningkatan penerbitan paspor sebesar 10,968 persen pada tahun 2023. Sebanyak 50.566 paspor telah diterbitkan, dibandingkan dengan 45.568 paspor pada tahun sebelumnya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, K. A. Halim mengungkapkan, dari puluhan ribu paspor yang telah diterbitkan, sebanyak 4.336 paspor diterbitkan melalui 53 kegiatan eazy passport yang merupakan inovasi turunan Direktorat Jenderal Imigrasi.

“Pada tahun ini ada sebanyak 142 orang, terdiri 89 laki-laki dan 53 perempuan yang mengalami penundaan penerbitan paspor RI di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo dan UKK Magelang karena diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural," tuturnya.

Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo, K. A. Halim, juga menyoroti penundaan penerbitan paspor bagi sejumlah individu yang diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural. Tindakan ini diambil sebagai langkah kehati-hatian untuk mengurangi potensi terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Lebih lanjut, kantor tersebut juga melibatkan kegiatan operasi gabungan dan menjalankan prosedur hukum keimigrasian, termasuk deportasi terhadap beberapa Warga Negara Asing (WNA) dan kasus Pro Justitia terhadap warga negara Kamboja yang sedang dalam proses penyidikan.

Untuk pencegahan TPPO, Kantor Imigrasi Wonosobo melakukan sosialisasi dan membentuk Desa Binaan Imigrasi di Desa Kuripan, Kecamatan Watumalang.