Standard Post with Image
wonosobo terkini

Capai 100 Persen: PTSL Wonosobo 2023 Bawa Perubahan Mendasar pada Sertifikasi Tanah

Wonosobonews.com - Kabupaten Wonosobo, 21 Januari 2024 - Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo, Agung Basuki, meraih sukses dalam pencapaian target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023.

Dengan fokus pada PTSL berbasis partisipasi masyarakat (PTSL PM), Kabupaten Wonosobo berhasil mencapai 100 persen dari target sertifikat hak atas tanah (SHAT) sebanyak 50.000.

"Target kami untuk sertifikat hak atas tanah adalah 50.000, alhamdulillah sudah tercapai 100 persen tahun 2023," ungkap Agung pada Minggu (21/1/2024).

Pencapaian tersebut mendapatkan apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) sebagai kabupaten dengan penyelesaian PTSL tercepat. Penyerahan sebagian sertifikat dilakukan oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, sementara penyerahan final oleh Presiden Joko Widodo di Alun-alun Kabupaten Wonosobo pada Senin (22/1/2024).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan 3.000 sertifikat tanah kepada masyarakat Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen, menandai penyelesaian distribusi 50.000 sertifikat tanah di Kabupaten Wonosobo.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo, Agung Basuki, menjelaskan bahwa sertifikat tanah tidak hanya diberikan kepada masyarakat, namun juga mencakup sertifikasi aset pemerintah daerah. Program BMN pensertipikatan barang milik negara perbatasan dalam negara, serta sertifikat pemerintah daerah BMD (Barang Milik Daerah), termasuk dalam pencapaian tersebut.

"Sertifikat (tanah) itu selain memberikan kepastian hak, sertifikat itu juga mempunyai fungsi ekonomi. Bisa dijadikan jaminan untuk usaha, tentunya bisa meningkatkan tingkat ekonomi," kata Agung.

Untuk tahun 2024, Kabupaten Wonosobo berkomitmen melanjutkan PTSL berbasis partisipasi masyarakat (PTSL PM), dengan menetapkan target sertifikat hak atas tanah (SHAT) sebanyak 45.000 bidang tanah untuk direalisasikan.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Optimalkan Akses Sanitasi dan Air Minum: Pemkab Wonosobo Gelar Pelatihan untuk Meningkatkan Capaian

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelar pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi. Acara yang berlangsung di Hotel Krisna pada Kamis (25/1/2023) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan akses air minum dan sanitasi yang masih berada di bawah target yang ditetapkan.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo, Wiryawan, menyampaikan bahwa akses air minum di Kabupaten Wonosobo baru mencapai 95 persen dari target 100 persen yang seharusnya sudah terpenuhi. Sementara itu, akses sanitasi layak baru tercapai sekitar 69 persen.

Dalam upaya meningkatkan capaian tersebut, Pemkab Wonosobo mengakses Dana Alokasi Khusus Sanitasi dan Hibah Air Limbah Setempat (DAK HALS) dari pemerintah pusat.

"Kegiatan ini nantinya akan bermuara pada pembangunan prasarana sanitasi dan air minum yang diharapkan bisa mendongkrak untuk mengejar ketertinggalan capaian tersebut," ungkap Wiryawan. Ia menekankan bahwa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja tidaklah memungkinkan mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Dalam pelatihan ini, fokus diberikan pada penguatan kapasitas pelaksana lapangan, khususnya tenaga fasilitator lapangan baik dari segi teknis maupun pemberdayaan.

Mereka dianggap sebagai ujung tombak pelaksana kegiatan yang akan mendampingi langsung masyarakat dari proses awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan.

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menegaskan pentingnya serius dalam mengikuti pelatihan ini. Ia berharap agar materi yang diberikan dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik. Albar juga menyoroti pentingnya profesionalisme dalam pelaksanaan program ini, meskipun menggunakan anggaran swakelola.

"Pesan saya karena ini swakelola maka harus profesional, agar tidak terjebak di dalamnya. Harus sesuai dengan aturan yang ada tapi tidak kaku terhadap masyarakat," pesan Wabup Albar. Ia menekankan bahwa sinergitas, inovasi, dan kerjasama yang baik antarinstansi menjadi kunci untuk mengejar ketertinggalan ini.

Albar juga menyoroti fleksibilitas dalam penerapan program DAK, agar dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak terjebak dalam kekakuan aturan. Dengan langkah-langkah yang terarah dan tepat, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang optimal dan dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lebih panjang.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Gelar Pembinaan Rohani dan Mental Untuk Anggota

Wonosobonews.com - Polres Wonosobo menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) di Masjid Al Mujahidin pada Jumat (25/01/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Ustadz Kamal sebagai penceramah, dan dipimpin langsung oleh Wakapolres Wonosobo, Kompol Rendi. Seluruh personel Polres turut serta dalam kegiatan yang bertujuan mempererat hubungan antarpersonel dan mengembangkan aspek spiritualitas anggota kepolisian.

Binrohtal menjadi bagian integral dari upaya Polres Wonosobo dalam memperkuat ikatan batin dan kesejahteraan mental personelnya. Ustadz Kamal, dalam perannya sebagai penceramah, menyampaikan materi yang ditujukan untuk memberikan pemahaman keagamaan dan inspirasi kepada seluruh anggota Polres.

Wakapolres Wonosobo, Kompol Rendi, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tugas profesi sebagai penegak hukum dengan kebutuhan spiritual sebagai individu.

Dalam sambutannya, Kompol Rendi menyatakan, "Kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya kita untuk memperkuat landasan moral dan rohaniah anggota Polres."

Beliau juga mengeksplisitkan harapannya agar kegiatan Binrohtal dapat membantu anggota Polres dalam menghadapi tekanan dan tuntutan tugas yang semakin kompleks.

Dengan memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan mental, diharapkan bahwa personel Polres dapat menjalankan tugasnya dengan optimal dan tetap menjaga integritas dalam penegakan hukum.

Kegiatan Binrohtal ini menjadi langkah positif dalam memperkuat aspek non-fisik dalam tubuh kepolisian, memastikan bahwa seluruh anggota tidak hanya profesional dalam tugasnya sebagai penegak hukum tetapi juga memiliki kestabilan mental yang diperlukan dalam menghadapi dinamika dan tekanan pekerjaan sehari-hari.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

LPDB-KUMKM, KSPPS Melati Wonosobo Konsisten Jaga Kualitas Layanan

Wonosobonews.com - Dalam upaya terus meningkatkan layanan dan kontribusi terhadap perekonomian di wilayah Wonosobo, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). KUMKM di Wonosobo, seperti di banyak negara termasuk Indonesia, diakui sebagai tulang punggung perekonomian, menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, pengurang kemiskinan, dan pencipta lapangan kerja.

Widodo, Ketua KSPPS Melati, menyatakan bahwa sejak tahun 2010 koperasi ini telah memanfaatkan pembiayaan dari LPDB-KUMKM sebanyak lima kali. Dalam keterangannya, ia mengungkapkan, 

"Sejak saat itu pula, koperasi kami terus bertumbuh dan usaha anggota semakin meningkat. Komitmen LPDB-KUMKM tetap sama dan konsisten dalam melayani dan mendampingi mitra koperasi sejak awal pengajuan hingga proses melengkapi dokumen persyaratan. Hal ini sangat membantu koperasi dalam meningkatkan mutu layanan dan penambahan modal kerja."

KSPPS Melati, yang telah berdiri sejak 1997, memiliki tujuh kantor cabang di wilayah Wonosobo, Kertek, Sapuran, Sedayu, Kaliwiro, Randusari, dan Banjarnegara. Transformasi digital menjadi salah satu fokus koperasi ini untuk meningkatkan kualitas layanan kepada anggotanya. Aplikasi digital seperti Islamic Micro Financing Application (IMFA) dan Rowasia telah diterapkan sejak 2015 dan 2016, berturut-turut.

"Transformasi digital kami yakini dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan pertumbuhan KUMKM di Indonesia. Demikian juga KSPPS Melati dengan LPDB-KUMKM, menjadi warna dan sinergi yang menebar banyak manfaat di tengah masyarakat khususnya bagi koperasi dan anggotanya. Dengan memaksimalkan penyaluran yang tepat sasaran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian, pembiayaan LPDB-KUMKM diharapkan dapat dinikmati dan dirasakan oleh koperasi-koperasi di tanah air," harap Widodo.

Hadirnya LPDB-KUMKM, menurut Widodo, mendorong layanan KSPPS Melati kian bertumbuh dan berkontribusi aktif dalam peningkatan ekonomi anggota dan masyarakat. Layanan LPDB-KUMKM yang prudent, prosedural, detail, dan profesional diharapkan mampu menganalisis dan memahami karakteristik mitra-mitranya, juga konsisten menjaga kualitas layanan. Hal ini diperlukan agar koperasi-koperasi potensial dan kredibel di Indonesia dapat menikmati akses pembiayaan murah dari LPDB-KUMKM.

Di sisi lain, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyatakan, "Sebagai upaya memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas koperasi dan UMKM, LPDB-KUMKM memiliki Program Inkubator Wirausaha yang telah berjalan selama tiga tahun. Program ini bertujuan untuk menginkubasi koperasi dan UMKM, serta mendorong peningkatan kewirausahaan agar lebih berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Pada Januari 2024 lalu, kami telah mengumumkan sepuluh lembaga inkubator terpilih tahun 2024."

Sepuluh inkubator wirausaha tersebut akan bekerja sama dengan LPDB-KUMKM dalam berbagai program peningkatan kewirausahaan seperti inkubasi, deal club, business matching, dan fund fest. Program Inkubator Wirausaha diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan dukungan terbaik kepada pelaku usaha koperasi dan UMKM, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemberdayaan Petani Sayur di Wonosobo Melalui Pelatihan Olahan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

Wonosobonews.com - Sebanyak 150 petani sayur di Kabupaten Wonosobo turut serta dalam Pelatihan Teknologi Olahan Sayur, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan tambahan perekonomian keluarga. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Komisi VII DPR RI.

Abdul Kadir Karding, anggota Komisi VII DPR RI, menyampaikan pembukaan kegiatan ini dengan menekankan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Wonosobo dalam pengembangan sektor pertanian sayur, terutama di wilayah dataran tinggi. Pelatihan ini dipilih karena dianggap ringan dan dapat dikembangkan oleh masyarakat, bahkan di lingkungan rumah.

Fokus pelatihan kali ini adalah pembuatan minuman dari sayur, dengan salah satu bahan utamanya adalah sayur sawi. Minuman olahan dari sayur dikenal memiliki khasiat kesehatan tertentu, dan diharapkan dapat mendorong budaya hidup sehat dengan meningkatkan konsumsi sayuran.

Usai pelatihan olahan sayur, peserta akan diberdayakan dalam pengembangan keterampilan packaging yang menarik serta mendapatkan pelatihan pemasaran produk.

Karding juga mendorong pemanfaatan media sosial sebagai alat promosi yang efektif untuk mengembangkan pemasaran produk hasil olahan sayuran.

Inovasi dalam pengolahan pangan, khususnya sayuran, dianggap sebagai kunci untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat lokal dapat memahami dan mengembangkan keterampilan baru, membuka alternatif pekerjaan selain bertani dengan menciptakan produk olahan dari sayuran.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga riset, diharapkan pelatihan ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam peningkatan ekonomi keluarga petani sayur tetapi juga dalam diversifikasi produk lokal yang lebih bermutu dan berdaya saing. 

Peningkatan keterampilan dan pengetahuan di bidang olahan sayur diharapkan mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Wonosobo.