Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Kantor Imigrasi Wonosobo Gencarkan Sosialisasi e-Paspor dan Bentuk Desa Binaan untuk Cegah TPPO

Wonosobonews.com - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo mengambil langkah proaktif dalam mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi e-paspor dan pembentukan Desa Binaan Imigrasi.

Menurut Kepala Seksi Dokumen Perjalanan dan Izin Tinggal Kantor Imigrasi Wonosobo, Faqih Ramadhani Prabowo, sosialisasi e-paspor merupakan langkah preventif untuk mencegah TPPO di wilayah Wonosobo.

"Dengan penyebaran informasi yang tepat tentang permohonan izin ke luar negeri melalui e-paspor, kami berharap dapat mencegah terjadinya TPPO di Wonosobo," ujarnya dalam siaran pers pada Jumat (8/3/2024).

Selain itu, Kantor Imigrasi juga membentuk desa binaan yang berperan sebagai agen intelijen untuk memberikan informasi tentang risiko TPPO. Prabowo menjelaskan bahwa kurangnya akses informasi terkait paspor dan keimigrasian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kasus TPPO di masa lalu.

"Melihat temuan beberapa kasus TPPO pada tahun 2022, kami melihat bahwa masyarakat kesulitan mengakses informasi terkait keimigrasian. Oleh karena itu, pada tahun 2024, kami memulai program Desa Binaan di Desa Pakuncen, Kecamatan Selomerto," tambahnya.

Prabowo juga menjelaskan tentang keunggulan e-paspor, yang memiliki chip dengan data biometrik sebagai pengaman tambahan. Dengan biaya sebesar Rp 650.000, masyarakat dapat memiliki e-paspor dengan masa aktif selama 10 tahun.

"Istimewanya, pemilik e-paspor juga mendapatkan kemudahan masuk ke beberapa negara tanpa visa, seperti Jepang dan Korea," ungkapnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kantor Imigrasi Wonosobo dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keimigrasian yang legal dan aman.

 

Standard Post with Image
ekonomi

Bulog Pasok 200 Ton Beras ke Pasar untuk Menjaga Harga Terjangkau

Wonosobonews.com - Dalam upaya menjaga ketersediaan beras murah dipasaran, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah melakukan pasokan sebanyak 200 ton beras ke sejumlah pasar setiap bulan. Distribusi ini dilakukan dengan menyuplai 2 ton beras setiap minggu ke 32 kios di beberapa pasar.

Kepala Gudang Bulog Sawangan Wonosobo, Dodo Herdiansyah, menjelaskan bahwa distribusi beras Bulog masih berlanjut di berbagai lokasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan harga beras di pasaran tetap terjangkau, terutama menjelang bulan Ramadhan.

"Pendistribusian beras dari Bulog dilakukan bekerja sama dengan 32 kios di pasar. Kami kerja sama dengan 14 kios di Pasar Kertek, 10 kios di Pasar Induk, 6 kios di Pasar Garung, 1 kios di Pasar Welahan Watumalang, dan 1 kios di Pasar Ngalian Wadaslintang," jelasnya.

Setiap minggu, masing-masing kios akan menerima suplai sebanyak 2 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.900 per kilogram. Harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan harga beras lokal yang mencapai Rp 16.000 per kilogram.

Dodo menegaskan bahwa harga beras Bulog di setiap kios disamakan, dan pihaknya akan memberikan sanksi kepada penjual yang menjual beras di atas harga tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyebutkan bahwa beras subsidi yang didistribusikan oleh Bulog ke kios atau toko-toko di Pasar Induk berdasarkan program SPHP, yang merupakan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Beras SPHP merupakan beras premium yang dijual dengan harga maksimum Rp 10.900 per kilogram. Masing-masing orang hanya boleh membeli 1 kantong beras dengan berat 5 kilogram," jelasnya.

 

Standard Post with Image
Wisata

Pendakian Gunung Bismo via Sikunang dan Silandak Ditutup Sementara Selama Ramadhan 2024

wonosobonews.com - Jalur pendakian Gunung Bismo di Wonosobo melalui rute Sikunang dan Silandak akan ditutup sementara selama bulan Ramadhan 2024. Meskipun beberapa pendaki mungkin masih akan melakukan pendakian selama bulan puasa, penutupan ini diharapkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki yang berpuasa.

Gunung Bismo, dengan ketinggian 2.365 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan salah satu gunung yang cukup populer di Jawa Tengah. Terdapat dua jalur pendakian utama, yaitu melalui Silandak dan Sikunang.

Pendakian melalui jalur Sikunang terkenal karena kemudahan akses, bahkan pendaki dapat naik ojek hingga ke Pos 2 dan melanjutkan perjalanan menuju puncak dalam waktu kurang dari 1 jam.

Namun, selama bulan Ramadhan tahun 2024, para pendaki harus mencari alternatif lain karena kedua jalur pendakian Gunung Bismo akan ditutup sementara.

"Pendakian Gunung Bismo via Sikunang akan ditutup mulai tanggal 11 Maret 2024," ujar Ibnu, seorang pengelola Basecamp Bismo melalui jalur Sikunang. "Penutupan akan berlangsung selama satu bulan dan diperkirakan akan dibuka kembali pada tanggal 12 April 2024."

Informasi serupa juga disampaikan oleh Subekhi, pengelola Basecamp Pendakian Gunung Bismo via Silandak. "Selama bulan Ramadhan, pendakian via Silandak akan ditutup," katanya. "Penutupan ini akan berlangsung selama satu bulan dan biasanya akan dibuka kembali satu hari setelah Lebaran."

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Tim Gabungan Berhasil Tangkap Pelaku Penipuan dan Penggelapan Modus Modal Usaha di Wonosobo

wonosobonews.com - Unit Reskrim Polsek Wonosobo Polres Tanggamus dibackup Tim Tekab 308 Presisi Sat Reskrim Polres Tanggamus telah berhasil menangkap seorang pelaku tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan modus modal usaha. Tersangka yang berhasil ditangkap adalah Atep Alhafid (40), seorang warga Pekon Sinar Saudara, Kecamatan Wonosobo.

Kapolsek Wonosobo AKP Juniko, S.H., menyampaikan bahwa penangkapan tersangka dilakukan setelah tim melakukan serangkaian tindakan penyelidikan dan mendapatkan informasi bahwa tersangka hendak pulang kampung ke Pekon Sinar Saudara untuk berziarah ke makam salah satu anaknya yang telah meninggal. Setelah melakukan penyisiran terhadap kapal yang bersandar di Pelabuhan Bakauheni, tim berhasil mengidentifikasi dan menangkap tersangka pada Minggu, 10 Maret 2024, sekitar pukul 05.30 WIB.

Dalam penangkapan tersebut, tim berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa foto copy struk bukti transfer akun dana dari pelapor, dan screenshot perbincangan antara pelapor dan tersangka ketika tersangka menjanjikan usaha air mineral.

Kronologi kejadian berawal pada Sabtu, 17 Juni 2023, ketika pelaku datang ke rumah korban untuk mengajak usaha isi ulang air mineral. Korban kemudian mentransfer sejumlah uang ke akun dompet digital milik tersangka. Namun, setelah beberapa waktu, korban tidak mendapatkan perkembangan usaha yang dijanjikan dan uangnya tidak dikembalikan.

"Pelapor mengalami kerugian sebesar Rp. 12.600.000,- dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wonosobo untuk ditindaklanjuti," jelas AKP Juniko.

Tersangka telah mengakui perbuatannya dan mengakui bahwa uang yang diperolehnya dari hasil penipuan telah digunakan untuk berjudi online jenis slot. Saat ini, tersangka dan barang bukti telah diamankan di Mapolsek Wonosobo dan akan dijerat dengan pasal 372, 378 KUHPidana, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Tersangka Atep sendiri mengakui bahwa setelah uangnya habis, ia pergi ke Cilegon, Banten, dengan niat awal untuk pulang ziarah ke makam anaknya sebelum akhirnya ditangkap.

 

Standard Post with Image
kuliner

Warung Lotek Legendaris di Wonosobo Tetap Laris dengan Bumbu Khas Mbah Jami

wonosobonews.com - Di Kabupaten Wonosobo, warung lotek legendaris telah menjadi langganan pejabat-pejabat hingga orang dari luar kota. Terletak tidak jauh dari pusat kota Wonosobo, tepatnya sekitar 100 meter ke arah barat dari Kantor Kejaksaan Negeri Wonosobo lama, warung sederhana ini telah menjadi ikon kuliner di daerah tersebut. Dikenal sebagai Lotek Brukmenceng, warung ini sudah berdiri sejak tahun 1965 dan menjadi warisan dari Mbah Jami.

"Bu Jami sudah di rumah terus karena sudah tua, usianya 85 tahun," ungkap Eni, anak Mbah Jami yang sekarang mengelola warung tersebut.

Warung ini tetap mempertahankan resep otentik dari Mbah Jami, terutama dalam pembuatan bumbu lotek yang kental dan disiapkan langsung saat ada yang memesan. Berbeda dengan lotek lainnya, bumbu di sini terasa lebih medok dan gurih, tanpa menggunakan bumbu penyedap tambahan.

Pembeli setia warung ini, seperti Dewi, menyatakan kepuasannya atas kualitas dan cita rasa lotek yang unik. "Sering beli di sini, sayurnya segar-segar, cocok untuk yang diet dan suka sayur seperti saya," ujarnya.

Satu porsi lotek di warung ini berisi berbagai sayuran rebus, seperti kubis, kacang panjang, toge, lontong, tahu, timun, dan kerupuk, dengan harga Rp 15.000 per porsi. Warung ini juga menyediakan rujak sebagai alternatif menu.

Meskipun harganya telah meningkat dari Rp 600 sejak didirikan, warung lotek ini tetap ramai dengan penjualan hingga 200 porsi setiap harinya. Terbuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00, Lotek Brukmenceng terus menjadi destinasi kuliner favorit di Wonosobo bagi pecinta lotek yang mencari cita rasa otentik dan khas.