Standard Post with Image
ukm

Gus Yasin Dorong Pengolahan Limbah Tahu Menjadi Biogas di Wonosobo

Wonosobonews.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dalam rangkaian kunjungannya ke berbagai daerah, sering singgah ke rumah-rumah warga untuk berbincang dan mendengar aspirasi. Salah satu kunjungannya adalah di kampung penghasil tahu di daerah Balekambang, Sumbersari, Selo Merto, Wonosobo, pada Minggu, 6 Oktober 2024.

Saat melintas di kampung tersebut, Gus Yasin tiba-tiba menghentikan timnya setelah melihat deretan keranjang tahu di depan salah satu rumah yang ternyata adalah pabrik tahu rumahan milik Emi. Gus Yasin, tertarik menggali informasi lebih dalam, menanyakan jumlah pabrik tahu di kampung tersebut. Emi menjelaskan bahwa ada sekitar 12 rumah tangga di kampung itu yang telah memproduksi tahu selama puluhan tahun.

Gus Yasin kemudian menanyakan tentang pengelolaan limbah tahu. Emi menjawab bahwa limbah tahu selama ini digunakan untuk pakan ternak dan ikan. Menurut Gus Yasin, meskipun penggunaan limbah sebagai pakan ternak bermanfaat, ada potensi lebih besar jika limbah tersebut diolah menjadi biogas. Dia menjelaskan bahwa di Purworejo, limbah tahu bisa diubah menjadi biogas yang dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan gas rumah tangga. Dengan hanya membayar sekitar Rp 10 ribu per bulan, warga di sana tidak perlu lagi membeli gas pabrik yang lebih mahal.

Gus Yasin menambahkan bahwa di Purworejo, hanya dengan memanfaatkan limbah dari tiga pabrik tahu, biogas yang dihasilkan sudah mampu mengaliri sekitar 200 rumah. Jika di kampung Wonosobo ini, dengan 12 pabrik tahu, potensi biogasnya bisa mencukupi kebutuhan gas sekitar 800 rumah.

Teknologi pengolahan biogas dari limbah tahu ini juga cukup sederhana, mirip dengan teknologi biogas dari kotoran sapi atau manusia. Limbah tahu dimasukkan ke dalam bunker khusus yang kemudian menghasilkan gas untuk disalurkan ke rumah-rumah warga. Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan dengan tabung gas 3 Kg yang kini dijual seharga Rp 22 ribu.

Emi dan warga sekitar menyambut baik ide ini. Mereka siap jika limbah tahu di kampung mereka diolah menjadi biogas, karena tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga bisa menghemat biaya. "Monggo kita manut yang di atas mawon. Kami siap, apalagi harga gas makin mahal, sementara kalau untuk pakan ikan hasilnya hanya untuk konsumsi sendiri," ungkap Emi.

Gus Yasin yang berpasangan dengan calon gubernur Ahmad Luthfi dalam pemilihan gubernur Jateng 2024, mendapat dukungan dari 16 partai besar dengan 70 persen kursi DPRD Jateng. Berdasarkan survei, pasangan Luthfi-Yasin unggul dengan perolehan 54 persen dibandingkan pesaingnya Andika-Hendi yang mendapat 32 persen dukungan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bencana Angin Kencang Merusak Rumah Warga dan Pohon Tumbang di Desa Tambi

Wonosobonews.com - Pada Senin, 7 Oktober 2024, bencana angin kencang melanda Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Angin kencang yang menerjang di pagi hari mengakibatkan sejumlah kerusakan, termasuk atap rumah warga yang beterbangan dan beberapa pohon tumbang. Meski kerusakan cukup signifikan, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Dudy Wardoyo, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Hanya saja memang ada pohon yang tumbang dan atap rumah warga rusak," ungkap Dudy saat memberikan keterangan terkait bencana tersebut.

Kejadian angin kencang ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, saat warga mulai menyadari bahwa angin yang sangat kuat menyapu desa mereka. Atap-atap rumah beterbangan dan pohon-pohon besar di sekitar desa mulai tumbang, menciptakan kekhawatiran di tengah masyarakat. Meski demikian, warga segera melakukan upaya perlindungan, dan beruntung tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Menindaklanjuti kejadian ini, BPBD Wonosobo bergerak cepat untuk melakukan penilaian kerusakan. Sekitar pukul 11.30 WIB, tim BPBD melakukan assessment di lokasi terdampak untuk mengevaluasi kondisi kerusakan serta kebutuhan darurat yang diperlukan warga. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, diketahui bahwa kebutuhan mendesak untuk penanganan bencana meliputi bahan-bahan bangunan seperti semen dan seng untuk memperbaiki atap rumah yang rusak.

Dudy juga menambahkan bahwa dalam penanganan bencana ini, BPBD bekerja sama dengan warga setempat melalui kegiatan gotong royong untuk memperbaiki kerusakan. "Kami bersama masyarakat langsung turun tangan untuk memperbaiki kerusakan yang ada. Gotong royong ini sangat membantu dalam mempercepat proses pemulihan setelah bencana," jelasnya.

Kejadian ini mengingatkan kembali akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di daerah rawan seperti Wonosobo yang sering mengalami perubahan cuaca ekstrem. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan cukup besar, dan warga desa Tambi diharapkan bisa segera bangkit dari dampak bencana ini dengan bantuan dari pemerintah dan masyarakat sekitar.

 

Standard Post with Image
ekonomi

Kepemimpinan Adaptif di Era Ekonomi Digital, Bank Wonosobo Hadapi Tantangan Global

Wonosobonews.com - Kondisi ekonomi global yang tidak stabil memberikan dampak signifikan hingga tingkat daerah, termasuk sektor perbankan. Bank Wonosobo dihadapkan pada tantangan besar untuk segera mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh dan strategi bisnis yang adaptif guna bertahan di era digital ini.

Komisaris Bank Wonosobo, One Andang Wardoyo, menekankan pentingnya kepemimpinan yang cepat dan tepat dalam menghadapi situasi ini. Dalam acara "Pendidikan Strategi dan Motivasi Kepemimpinan di Era Digital" yang diadakan di Eagel Hotel, Andang menyampaikan bahwa tantangan ekonomi global memerlukan pemimpin yang mampu membuat keputusan strategis dengan risiko minimal dan dampak maksimal. "Perekonomian global sedang tidak dalam kondisi yang baik. SDM kita siap menghadapi situasi ini dengan kompetensi dan kepemimpinan yang kuat," jelasnya.

Menurut Andang, inovasi dalam pengambilan keputusan menjadi kunci keberhasilan, terutama dalam kondisi ekonomi yang penuh risiko. Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan perkembangan ekonomi di berbagai tingkat, baik global, nasional, maupun daerah. "Tidak semua keputusan pimpinan akan disukai, tapi harus memilih keputusan dengan risiko terkecil yang memberikan dampak terbesar," tegasnya.

Andang juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pemberian kredit. Bank Wonosobo, menurutnya, tidak boleh hanya fokus pada target bisnis, tetapi juga harus selektif dalam memilih nasabah kredit yang berkomitmen. "Jangan sampai salah mengambil langkah. Kredit harus diberikan kepada pihak yang berkomitmen, bukan sekadar mengejar target," tambahnya.

Direktur Umum dan Kepatuhan Bank Wonosobo, Galih Pambajeng, turut memberikan pandangan tentang dampak deflasi yang belakangan ini mulai memengaruhi sektor usaha, terutama UMKM. "Pertumbuhan kredit di sektor konsumtif memang masih ada, tetapi untuk UMKM menurun drastis. Orang cenderung menahan diri dalam mengambil kredit karena kondisi usaha yang lesu," ungkapnya.

Menurut Galih, ketidakpastian ekonomi di tingkat global, nasional, dan regional menjadi salah satu penyebab utama menurunnya permintaan kredit. Masyarakat cenderung beralih ke aset yang lebih aman, seperti emas, daripada melakukan investasi melalui kredit.

"Ini adalah fenomena yang kita hadapi saat deflasi, tetapi kami di Bank Wonosobo tetap optimistis. Kami akan terus menghadapi tantangan ini dengan mempersiapkan SDM yang unggul," tegasnya. Galih menambahkan bahwa Bank Wonosobo berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengelolaan risiko yang bijak dan pengembangan SDM yang kompeten.

Dengan komitmen terhadap SDM unggul dan kepemimpinan adaptif, Bank Wonosobo berharap dapat bertahan dan bahkan berkembang di tengah tantangan ekonomi digital yang terus berubah.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kodim 0707/Wonosobo Rayakan HUT TNI ke 79 dengan Anjangsana kepada Purnawirawan TNI

 

Wonosobonews.com - Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodim 0707/Wonosobo melaksanakan kegiatan anjangsana dengan mengunjungi para purnawirawan TNI di wilayah Wonosobo. Kegiatan ini merupakan wujud penghargaan dan kepedulian atas pengabdian yang telah mereka berikan selama bertugas di TNI.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Helmy, bersama Ketua Persit Cabang XXVII, Sovy Helmy. Mereka mengunjungi rumah-rumah Warakawuri, yaitu janda-janda para purnawirawan, untuk menyampaikan ucapan terima kasih serta memberikan bingkisan sebagai tanda kasih. Kegiatan ini menunjukkan bahwa TNI tidak pernah melupakan jasa-jasa para purnawirawan yang telah berjuang untuk negara. "Anjangsana ini merupakan wujud silaturahmi dan penghormatan dari kami kepada para purnawirawan. TNI selalu mengingat jasa-jasa mereka, meskipun sudah pensiun, kontribusi mereka bagi negara tetap abadi," jelas Letkol Inf Helmy dalam kunjungan tersebut.

Selain menjadi bentuk apresiasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan semangat kepada para purnawirawan. Sovy Helmy menekankan harapan bahwa anjangsana ini dapat memberikan dukungan moril kepada para mantan prajurit TNI agar tidak merasa dilupakan atau kesepian. "Kami ingin menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi bagian dari keluarga besar TNI," tambahnya.

Respon positif datang dari para purnawirawan yang dikunjungi, yang merasa terharu dan sangat berterima kasih atas perhatian dari Kodim 0707/Wonosobo. Salah satu purnawirawan mengungkapkan rasa syukur atas perhatian ini. "Kunjungan ini sangat berarti bagi kami, menunjukkan bahwa kami masih diingat dan dihargai," ungkapnya.

Kegiatan anjangsana semacam ini diharapkan dapat mempererat hubungan kekeluar gaan antara TNI aktif dan para purnawirawan. Selain itu, diharapkan aksi ini menjadi contoh bagi generasi muda TNI tentang pentingnya menghargai jasa para senior yang telah berjuang sebelumnya. Dengan peringatan HUT ke-79 TNI, Kodim 0707/Wonosobo menunjukkan komitmen kuat untuk terus menjaga hubungan baik dengan para pendahulu dan berperan aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Happy English School, Tingkatkan Keberanian Berbahasa Inggris di Wonosobo

Wonosobonews.com - Happy English School (HES) terus memperlihatkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kemampuan berbahasa Inggris di Wonosobo. Pada Kamis, 5 Oktober 2024, sekolah ini menyelenggarakan kelas “Expressive Conversation” dalam acara malam keakraban Wonosobozone di Singgasana Villa.

Sebagai destinasi wisata utama di Jawa Tengah, Wonosobo menghadapi kebutuhan mendesak akan kemampuan berbahasa Inggris, terutama untuk berkomunikasi dengan wisatawan asing. Namun, kendala bahasa masih sering terjadi. Untuk menjawab tantangan ini, HES menghadirkan program-program inovatif yang bertujuan membangun keberanian berbahasa Inggris sejak dini.

Direktur HES, Mrs. Mutiara Lailia, menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik usia siswa. “Kami menggunakan play-based learning untuk anak-anak. Mereka belajar sambil bermain, tanpa merasa tertekan harus menggunakan bahasa Inggris. Harapannya, mereka bisa terbiasa dan berani berbicara tanpa ragu,” ujarnya. Metode ini bertujuan agar anak-anak dapat menerima input bahasa Inggris secara rutin hingga mereka berani mencobanya.

HES menawarkan program pendidikan untuk semua jenjang, mulai dari SD, SMP, hingga SMA, dengan materi yang disesuaikan. Untuk jenjang SD hingga SMA, sekolah ini menerapkan kurikulum Edexcel dari Inggris yang diharapkan mampu mendorong siswa agar tidak takut berbicara dalam bahasa Inggris.

Bagi peserta dewasa, program unggulan yang ditawarkan adalah "Expressive Conversation," yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi ekspresif, baik dalam konteks profesional maupun kehidupan sehari-hari. "Kami selalu melihat kemampuan awal peserta, kemudian materi dikembangkan sesuai dengan kebutuhan mereka," tambah Mrs. Lia.

Dari sisi biaya, HES menyediakan berbagai tarif berdasarkan kebutuhan dan jenjang pendidikan. Kelas untuk anak-anak berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per bulan, sementara untuk SD, SMP, dan SMA biaya sekitar Rp400.000. Program khusus seperti IELTS memerlukan biaya yang lebih tinggi karena fokusnya pada persiapan ujian.

Selain itu, HES juga menawarkan seminar atau pelatihan bahasa Inggris bagi komunitas atau perusahaan yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris anggotanya. "Kami bisa diundang ke berbagai tempat dengan harga khusus. Seminar ini bisa menjadi sarana berbagi ilmu," jelas Mrs. Lia.

Mrs. Lia berharap kehadiran HES di Wonosobo dapat membantu masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing. "Keresahan saya adalah melihat Wonosobo sebagai kota wisata yang sering dikunjungi turis mancanegara, tetapi masih banyak masyarakat yang takut atau tidak berani berbicara bahasa Inggris, harapannya hadirnya kami dapat berbagi ilmu yang lebih bermanfaat dan lebih banyak lagi di Wonosobo" tutupnya dengan penuh semangat.

Dengan adanya Happy English School, diharapkan masyarakat Wonosobo semakin percaya diri dalam menghadapi dunia yang semakin global.