Standard Post with Image
wonosobo terkini

Satlantas Polres Wonosobo Intensifkan Edukasi Keselamatan dan Penegakan Hukum Lalu Lintas

Wonosobonews.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonosobo terus meningkatkan upaya edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas dan penegakan hukum terhadap pelanggar aturan berkendara.

Kasatlantas Polres Wonosobo, AKP Edi Nugroho, menggarisbawahi pentingnya kepatuhan terhadap spesifikasi teknis kendaraan yang telah ditetapkan. Menurutnya, penggunaan kendaraan yang tidak sesuai standar dapat membahayakan pengendara serta pengguna jalan lainnya. "Penggunaan ban yang ukurannya lebih kecil dari standar, misalnya, dapat mempengaruhi daya cengkeram ban ke permukaan jalan. Dengan tapakan ban yang lebih sedikit, risiko slip dan kecelakaan pun meningkat," jelas AKP Edi saat dikonfirmasi pada Selasa, 6 Agustus 2024.

AKP Edi juga menjelaskan bahwa perubahan ukuran ban yang lebih kecil dapat menurunkan efektivitas pengereman, mengingat daya cengkeram ban ke aspal saat pengereman menjadi berkurang. Selain itu, penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan juga menjadi fokus perhatian. "Knalpot yang tidak sesuai spek menghasilkan suara bising, mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya," tambah AKP Edi.

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2009 dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tingkat kebisingan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, tidak boleh melebihi 77 dB.

Dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas, Satlantas Polres Wonosobo mengimbau masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan di jalan. "Kelengkapan kendaraan sangat penting untuk keselamatan. Surat-surat kendaraan, perlengkapan keselamatan, dan perlengkapan darurat harus selalu tersedia," kata AKP Edi.

Kelengkapan kendaraan tidak hanya penting sebagai identitas kendaraan dan pengendara, tetapi juga sebagai upaya perlindungan jika terjadi kecelakaan. Pengendara yang tidak mematuhi peraturan mengenai kelengkapan kendaraan dapat dikenakan sanksi, termasuk denda, kurungan, atau pencabutan SIM.

Melalui berbagai kegiatan ini, Satlantas Polres Wonosobo berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya keselamatan berlalu lintas dan mematuhi aturan demi kebaikan bersama.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Tampil di Jazz Atas Awan, Danilla Riyadi Dikonfirmasi Hadir dalam Dieng Culture Festival 2024

Wonosobonews.com - Dieng Culture Festival (DCF) 2024, acara budaya tahunan yang selalu dinantikan, akan segera digelar kurang dari satu bulan lagi. Antusiasme masyarakat terlihat dari cepatnya tiket yang terjual habis dalam hitungan menit setelah penjualan online dibuka. DCF 2024, yang merupakan salah satu acara paling dinanti di daerah Dieng dan sekitarnya, akan menghadirkan berbagai acara menarik, termasuk Jazz Atas Awan.

Dengan tema "Back To The Journey," DCF 2024 akan menyajikan serangkaian acara, di antaranya Jazz Atas Awan, Gebyar Lentera, Kirab Budaya, dan lain-lain. Jazz Atas Awan, salah satu segmen yang paling ditunggu, akan menampilkan musisi-musisi papan atas Indonesia di tengah hawa dingin Dieng yang terkenal. Untuk edisi DCF 2024, panitia belum mengumumkan daftar lengkap penampil. Namun, satu nama yang sudah dipastikan tampil adalah Danilla Riyadi.

Informasi mengenai penampilan Danilla dalam DCF 2024 disampaikan melalui akun Instagram resminya @danillariyadi. Dalam postingannya, Danilla menginformasikan jadwal panggungnya selama Agustus 2024, termasuk penampilan di The Sounds Project di Jakarta pada 11 Agustus 2024 dan Lalala Fest di Jakarta pada 23 Agustus 2024. Danilla juga dijadwalkan tampil di Jazz Atas Awan pada 24 Agustus 2024 di Lapangan Pandawa, Dieng.

Menurut jadwal resmi yang disampaikan panitia DCF 2024, Jazz Atas Awan akan digelar pada Sabtu, 24 Agustus 2024, dalam dua sesi: sesi pertama berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.30 WIB, dan sesi kedua dari pukul 19.00 hingga 23.00 WIB. Berikut adalah rundown resmi DCF 2024 yang telah diumumkan oleh panitia:

Jumat, 23 Agustus 2024

  • Pukul 07.00 WIB: Aksi Dieng Bersih di Kawasan Dieng
  • Pukul 08.00 – 17.00 WIB: Pentas Seni Tradisi di Venue Arjuna
  • Pukul 08.00 WIB: Bazaar UMKM di Venue Arjuna & Pandawa
  • Pukul 09.00 WIB: Festival Domba Batur di Venue Pandawa
  • Pukul 09.00 WIB: Penukaran Paket Partisipan di Tentative
  • Pukul 09.00 WIB: Sajian Tradisional Purwaceng di Arjuna Venue
  • Pukul 10.00 – 11.00 WIB: Opening Ceremony DCF 2024 di Arjuna & Pandawa Venue
  • Pukul 19.00 – 22.00 WIB: Sendra Tari di Arjuna Venue

Sabtu, 24 Agustus 2024

  • Pukul 07.00 WIB: Aksi Dieng Bersih di Kawasan Dieng
  • Pukul 08.00 – 09.30 WIB: Kirab Budaya start Rumah Pemangku Adat – Candi Arjuna (finish)
  • Pukul 09.30 – 10.30 WIB: Prosesi Ritual Jamasan & Pencukuran Rambut Gimbal Sesi 1 di Candi Arjuna Venue
  • Pukul 10.30 – 11.30 WIB: Prosesi Ritual Jamasan & Pencukuran Rambut Gimbal Sesi 2 di Candi Arjuna Venue
  • Pukul 11.30 – 12.00 WIB: Ngalab Berkah di Candi Arjuna Venue
  • Pukul 12.00 – 13.00 WIB: Prosesi Pelarungan Rambut Gimbal di Telaga Balekembang
  • Pukul 13.00 – 17.00 WIB: Pentas Seni Tradisional di Venue Arjuna
  • Pukul 15.00 – 17.30 WIB: Jazz Atas Awan Sesi 1 di Pandawa Venue
  • Pukul 19.00 – 23.00 WIB: Jazz Atas Awan Sesi 2 di Pandawa Venue
  • Pukul 21.00 – 21.10 WIB: Pemutaran Film Dokumenter di Pandawa Venue
  • Pukul 22.30 – 22.45 WIB: Penerbangan Lampion di Pandawa Venue

Minggu, 25 Agustus 2024

  • Pukul 07.00 WIB: Aksi Dieng Bersih di Kawasan Dieng
  • Pukul 08.00 WIB: Pentas Seni Tradisi di Venue Arjuna
  • Pukul 10.00 – 12.45 WIB: Kongkow Budaya di Pandawa Venue
  • Pukul 12.45 – 13.00 WIB: Closing Ceremony DCF 2024 di Pandawa Venue

Hingga saat ini, Danilla Riyadi adalah satu-satunya musisi yang telah terkonfirmasi akan tampil di Jazz Atas Awan pada rangkaian Dieng Culture Festival 2024.

Standard Post with Image
Olah Raga

Prestasi Tim Taekwondo Garbha Presisi Polri di Kejuaraan Internasional Malaysia 2024

Wonosobonews.com - Tim Taekwondo Garbha Presisi Polri mencatatkan prestasi luar biasa dalam Kejuaraan Taekwondo Malaysia International Championship 2024 yang berlangsung dari 2 hingga 5 Agustus 2024 di Sports Center, University Tenaga Nasional, Kuala Lumpur, Malaysia. Ajang ini diikuti oleh 2.164 atlet dari berbagai negara, termasuk Australia, China, India, Nepal, Malaysia, Thailand, Jepang, Singapura, Korea, Pakistan, Taiwan, dan Kamboja.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Shandi Nugroho, mengungkapkan bahwa tim Polri berhasil meraih Juara Umum 1 dalam kategori Poomsae dan Juara Umum 2 dalam kategori Kyorugi. Dalam kategori Kyorugi, Polri mengirimkan 18 atlet, sementara kategori Poomsae diwakili oleh dua tim beregu dan dua atlet individu.

Secara keseluruhan, Tim Taekwondo Garbha Presisi Polri sukses membawa pulang 14 medali emas, 5 medali perak, dan 5 medali perunggu. Irjen Pol Shandi Nugroho menyampaikan apresiasi tinggi kepada para atlet yang telah berjuang keras untuk meraih prestasi ini. 

"Semoga pencapaian ini dapat memotivasi anggota lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama institusi serta bangsa," ujar Shandi.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Rehab Rumah Tidak Layak Huni di Desa Tempurejo oleh Satgas TMMD Memasuki Tahap Pemasangan Atap

Wonosobonews.com - Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Sarlan dan Sudarno, warga Desa Tempurejo, Kalibawang, yang dilakukan oleh Satgas TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim 0707/Wonosobo, kini telah memasuki tahap pemasangan atap rumah.

Satgas TMMD bersama warga setempat terlihat bekerja sama dalam memasang atap rumah tersebut. Kerja sama ini menunjukkan hubungan yang erat antara TNI dan masyarakat setempat.

Danramil 15/Kalibawang, Lettu Inf Sugiarto, menyampaikan bahwa hasil pembangunan RTLH yang dilaksanakan Satgas TMMD Kodim 0707/Wonosobo mulai terlihat nyata. Keberhasilan ini, menurutnya, berkat dukungan dan kerja sama antara TNI dan warga yang tak kenal lelah bergotong royong menyelesaikan pembangunan ini.

“Meski cuaca cukup dingin dan sedikit mendung, semangat anggota Satgas TMMD dan warga tetap tinggi dalam memasang usuk. Bahkan, ada anggota Satgas yang harus mengangkat kayu dari bawah. Semangat gotong royong terlihat jelas sejak awal hingga pemasangan usuk selesai. Warga setempat dengan kesadaran tinggi membantu personel TNI setiap hari guna menyelesaikan setiap tahapan rehab RTLH milik Sarlan dan Sudarno,” ujarnya.

Sarlan, pemilik salah satu rumah yang direnovasi, merasa bangga dengan TNI. "Saya sangat bangga terhadap TNI, mereka tidak hanya jago dalam berperang saja akan tetapi mahir juga dalam membuat rumah. Pada awalnya tidak menyangka kalau Babinsa bisa melakukan berbagai macam aktivitas selain ilmu perang. Seperti saat ini bersama masyarakat mengerjakan rehab rumah,” kata Sarlan.

 

Standard Post with Image
ukm

Pedagang Bendera Merah Putih di Wonosobo, Mengais Rezeki di Bulan Kemerdekaan

Wonosobonews.com - Menjelang Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, penjual bendera merah putih musiman mulai bermunculan di Wonosobo. Mereka dapat ditemukan di sekitar pasar induk hingga sepanjang jalan Wonosobo-Banjarnegara.

Ahmad Solihudin, seorang pedagang bendera merah putih di Wonosobo, menceritakan bahwa ia memanfaatkan momentum Hari Kemerdekaan RI ke-79 untuk mencari penghasilan. Solihudin telah berjualan bendera musiman di Wonosobo sejak 15 tahun lalu, tepat setelah lulus SMP.

Dia tidak berjualan sendiri, melainkan datang bersama rombongan dari Garut yang berjumlah 18 orang. Hampir semua penjual bendera di Wonosobo berasal dari Garut, dan Solihudin bertindak sebagai koordinator mereka. "99 persen yang jual bendera di Wonosobo ini dari Garut. Kebetulan saya yang mengkoordinir teman-teman, ada yang berjualan di Sapuran, Garung, hingga Dieng," ujarnya.

Berbagai jenis bendera dijual oleh Solihudin, mulai dari bendera tiang seharga Rp 20.000, umbul-umbul mulai Rp 17.500, bendera aksesoris motor atau mobil seharga Rp 10.000, hingga bendera background dengan harga mulai dari Rp 200.000. Bendera-bendera tersebut diperoleh dari sebuah konveksi rumahan besar di Garut, dan Solihudin mendapatkan komisi dari setiap bendera yang berhasil dijualnya.

Solihudin sudah mulai berjualan bendera di Wonosobo sejak 25 Juli lalu. Ia memilih lokasi strategis yang ramai dilalui orang, seperti di dekat pasar. "Dulu pernah di depan RS Adina, dan alun-alun. Tapi karena tempat itu sudah tidak bisa untuk berjualan jadi saya di sini, berjualan dari pukul 07.00-16.00 WIB. Karena dekat dengan pasar jadi banyak orang yang lewat," katanya.

Setiap hari, jumlah bendera yang terjual bervariasi. Pada hari-hari ramai, seperti akhir pekan, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 1,5 juta per hari. Namun, ia mengakui bahwa omset penjualan bendera di Wonosobo saat bulan Agustus cenderung menurun dibanding beberapa tahun lalu. Banyak orang yang kini lebih memilih membeli bendera secara online. "Biasanya ramai dari tanggal 1-10 Agustus. Kalau kenaikan ada tapi ngga kaya tahun-tahun kemarin. Dulu satu Wonosobo bisa dapat Rp 200 juta per bulan. Sekarang sepi cost baru masuk baru Rp 40 juta," jelasnya.

Solihudin berencana berjualan bendera hingga 16 Agustus, sebelum kembali ke Garut untuk melanjutkan profesinya sebagai petani. Ia berharap tahun ini bisa menjual bendera dalam jumlah yang lebih banyak di Wonosobo.