Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bantuan Modal Usaha dari BAZNAS Jateng untuk Mustahik di Banjarnegara dan Wonosobo

Wonosobonews.com - BAZNAS Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan modal usaha kepada 145 mustahik produktif di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Bantuan tahap pertama sebesar Rp 456.750.000 diserahkan oleh Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, didampingi Ketua BAZNAS Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, dalam acara di Aula Hotel Fox Haris Banjarnegara.

Pj Bupati Masrofi menyampaikan apresiasinya kepada BAZNAS atas bantuan ini yang dinilai sebagai langkah bersama untuk memerangi kemiskinan. "Kami mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, yang hari ini menyerahkan bantuan berbentuk modal usaha kepada masyarakat Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Semoga yang kita lakukan hari ini dapat memberikan manfaat secara jangka panjang, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang muaranya untuk mengentaskan kemiskinan," ujar Masrofi.

Masrofi juga mengingatkan penerima bantuan untuk memanfaatkan dana tersebut dengan baik agar dapat mengembangkan usahanya. Ia berharap ke depan, para penerima bantuan tidak hanya menjadi mustahik, tetapi juga bisa menjadi muzakki (pemberi zakat).

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara fokus mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Berbagai upaya dilakukan, termasuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapabilitas serta kompetensi masyarakat, serta penguatan ekonomi rakyat.

Ketua BAZNAS Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan dalam bentuk barang dan disertai pendampingan oleh penyuluh agama yang berada dekat dengan para penerima untuk memudahkan monitoring. "Setiap empat atau tiga bulan kita akan mengevaluasi untuk menyampaikan laporannya, sekarang monitoringnya semakin mudah karena menggunakan digital." kata Darodji, ia juga mengatakan dengan pendampingan, tingkat keberhasilannya mencapai 90 hingga 95 persen, seraya berharap agar para mustahik kelak bisa menjadi muzakki.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Penyuluhan Kewaspadaan Bencana di Desa Tempurejo

Wonosobonews.com - Dalam kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III di Desa Tempurejo, Kecamatan Kalibawang, Suroso dari BPBD Wonosobo memberikan penyuluhan tentang pentingnya waspada terhadap bencana.

Desa Tempurejo sering mengalami kebakaran saat musim kemarau dan tanah longsor saat musim hujan. Mengingat kondisi ini, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan siap menghadapi bencana.

"Warga Tempurejo harus meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim kemarau seperti sekarang. Potensi kebakaran sangat tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi. Seperti kalau dirumah saat meninggalkan atau mau tidur periksa kompor. Untuk yang di ladang tidak membuang puntung rokok atau membakar sampah," kata Suroso.

Suroso juga memberikan tips untuk mengurangi risiko bencana, seperti membersihkan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan membuat jalur evakuasi. Masyarakat juga diminta untuk selalu mengikuti informasi cuaca dan bencana dari pihak berwenang.

Serma Sunarna yang mendampingi acara tersebut menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan agar warga siap menghadapi bencana karena bencana bisa datang kapan saja.

"Bencana tidak bisa kita hindari akan tetapi kita harus waspada dan meminimalisir hal tersebut sehingga kerugian bisa kita tekan. Yang terpenting adalah ilmu yang sudah didapat ini diajarkan kepada masyarakat yang lain sehingga semua tahu saat terjadi bencana bisa bertindak dengan cepat," ujar Serma Sunarna.

Warga Desa Tempurejo menyambut baik penyuluhan ini dan berharap pengetahuan yang didapat dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan mereka menghadapi bencana.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Warga Desa Bansari Rayakan Hari Kemerdekaan dengan Kirab Obor di Lereng Gunung Sumbing

Wonosobonews.com - Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, ribuan warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan kirab obor bambu dan gunungan agung hasil pertanian.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah kreativitas dan mempererat hubungan sosial, tetapi juga sebagai perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Ribuan warga berkumpul di lapangan Desa Bansari, Kecamatan Bulu, Temanggung, dengan membawa obor dan tujuh gunungan agung yang dipenuhi hasil bumi, serta ratusan nasi tumpeng. Terangnya cahaya obor membuat lereng Gunung Sumbing bersinar gemerlap.

Kepala Desa Bansari, Samino, menyampaikan bahwa tradisi rekso bumi ini telah dilaksanakan sejak lama, terutama pada musim panen, dan diadakan secara rutin setiap tahun. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 dan disambut dengan antusias oleh masyarakat.

Samino menambahkan pada tanggal 7 Agustus 2024 bahwa meskipun rencana awalnya hanya ada 1.000 obor, antusiasme masyarakat melampaui jumlah tersebut. Ia menjelaskan bahwa obor melambangkan semangat dan harapan, gunungan agung melambangkan kemakmuran dan keberkahan, serta nasi tumpeng melambangkan kesuburan, kerukunan, dan keberagaman.

Setelah menerima doa dari sesepuh desa, warga dengan antusias memperebutkan gunungan agung berisi sayur, buah-buahan, dan nasi tumpeng. Dalam waktu singkat, semua hasil bumi dan nasi tumpeng tersebut habis terjual.

Pj Bupati Temanggung, Hari Agung Prabowo, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa acara tersebut tidak hanya melestarikan tradisi menjelang musim panen, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan semangat patriotisme di masyarakat. Acara diakhiri dengan pentas seni yang menampilkan para seniman dari Kecamatan Bulu.

Acara tahunan ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, yang turut meriahkan perayaan.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Rayakan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Prau dengan Upacara dan Lomba Panjat Pinang

Wonosobonews.com - Gunung Prau, terletak di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, menawarkan kesempatan istimewa untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Tahun ini, perayaan tersebut akan berlangsung dalam bentuk Festival Gunung Prau #6.

Acara ini diselenggarakan oleh Basecamp Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng, Kabupaten Wonosobo. Pengumuman mengenai acara ini telah dipublikasikan melalui akun Instagram @basecampprau_patakbanteng pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Rangkaian acara yang direncanakan pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024, di Sunrise Camp Gunung Prau meliputi:

  1. Pengibaran Bendera Merah-putih dari pukul 07.00 hingga 07.30 WIB
  2. Pelepasan burung dari pukul 08.00 hingga 08.30 WIB
  3. Pembentangan bendera raksasa dari pukul 07.30 hingga 08.00 WIB
  4. Lomba kemerdekaan dari pukul 08.30 hingga 11.00 WIB
  5. Bersih gunung mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai

Selain itu, panitia juga menyelenggarakan berbagai lomba yang dapat diikuti oleh pendaki Gunung Prau via Patak Banteng. Lomba-lomba tersebut meliputi:

  1. Panjat pinang (beregu 3 orang)
  2. Bongkar pasang tenda (beregu 3 orang)
  3. Memasukkan paku ke botol (beregu 3 orang)
  4. Cukurukuk atau mencantolkan penutup kepala (individu)
  5. Tahan tawa (individu)
  6. Tiup gelas (individu)
  7. Bersih gunung (individu)

Pendaki yang ingin berpartisipasi dalam lomba diharuskan melakukan pendakian melalui Basecamp Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng dan menunjukkan tiket pendakian mereka.

Fauzi, salah satu panitia acara, menyatakan bahwa “semua pendaki dapat mengikuti lomba ini tanpa batasan kuota.” Ia juga menambahkan bahwa “pendaftaran lomba dapat dilakukan saat registrasi pendakian.”

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tantangan dan Harapan untuk Profesi Dokter di Wonosobo

Wonosobonews.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyatakan bahwa profesi dokter memiliki posisi yang sangat penting di tengah masyarakat. Dokter berperan mendasar dalam menjaga dan memulihkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Namun, saat ini dokter menghadapi tantangan besar, terutama dengan adanya transformasi kesehatan di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Andang saat menghadiri Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Wonosobo Periode 2024-2027 dan Pembukaan Sosialisasi Plataran Sehat dan SKP pada Rabu, 7 Agustus 2024, di Hotel Eagle Wonosobo. 

Andang menambahkan bahwa IDI, sebagai organisasi yang menaungi profesi dokter, memiliki tanggung jawab moral untuk membentuk karakter dokter yang baik sesuai dengan kode etik kedokteran. Ia berharap bahwa dengan dilantiknya pengurus baru, IDI Cabang Wonosobo akan semakin solid dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat serta mengedukasi mereka tentang pola hidup sehat.

"Kami harap IDI Cabang Wonosobo dapat semakin solid di internal organisasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat maupun dalam mengedukasi penerapan pola hidup sehat," ujar One Andang Wardoyo.

Ketua IDI Jawa Tengah, dr. Tlogo Wismo Agung Durmanto, menyoroti tantangan yang dihadapi IDI, terutama dengan diberlakukannya UU Nomor 17 Tahun 2023 yang meningkatkan tuntutan terhadap pelayanan kesehatan. Menurutnya, undang-undang ini merupakan tonggak penting yang mencerminkan komitmen pemerintah dalam menghadapi berbagai dinamika di sektor kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai implikasi dan strategi implementasinya menjadi sangat penting.

“IDI yang hanya menjadi bagian dari salah satu organisasi profesi di bidang kesehatan tetap memerlukan kerja sama dan kolaborasi antar berbagai organisasi profesi," jelasnya. Ia juga berharap agar IDI bisa lebih agresif dalam menegakkan kode etik kedokteran di Indonesia.

Ketua IDI Cabang Wonosobo yang baru terpilih, dr. Irwan Ronal Simamora, menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi kode etik dan etika profesi kedokteran. Ia berharap para pengurus yang baru dilantik dapat membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Karena masalah kesehatan semakin hari semakin kompleks. Banyak penyakit atau problem kesehatan yang sifatnya degeneratif akibat pola hidup yang berubah, modernisasi, dan lainnya. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun organisasi lainnya dalam mendukung kemajuan kesehatan di Wonosobo." tandas dr. Irwan Ronal Simamora.