Standard Post with Image
Wisata

Menteri PUPR akan Renovasi Kawasan Wisata Dieng, Simak Apa Saja yang Diperbaiki

Wonosobonews.com - Demi mengembangkan pariwisata di Jawa Tengah, Kementerian PUPR akan merenovasi kawasan Dataran Tinggi Dieng. Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR menjelaskan dengan adanya renovasi tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke kawasan Dieng, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat. 

"Penataan kawasan wisata juga untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang," ungkap Basuki dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).

Saat ini penataan kawasan wisata Dieng dalam tahap pematangan proses lelang dan pekerjaan penataan akan dimulai pada tahun ini. Luas area yang ditata mencapai 5,7 hektare dari luas total kawasan wisata Dieng 4.600 hektare.

Lokasi penanganan meliputi kompleks Candi Arjuna dan kawasan Sikidang di Banjarnegara, serta kawasan Telaga Warna, Bukit Sikunir, dan kawasan Sikidang di Wonosobo.

Lingkup pekerjaan setiap kawasan wisata rata-rata meliputi renovasi bangunan utama; pembangunan kantor pengelola, musala, gudang, dan ruang tiket/informasi; penataan area amfiteater/camping ground, kios pedagang, dan area parkir; serta lanskap.

Kementerian PUPR membangun infrastruktur kawasan Dieng secara teliti dan detail yang mengedepankan artistik dengan memaksimalkan potensi lokal dan segala kekayaan alamnya.

Misalnya penataan kawasan Bukit Sikunir yang dilengkapi amphitheater diharapkan akan mendukung kegiatan seni dan budaya lokal dengan harapan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah, sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Standard Post with Image
Wisata

Dieng Diselimuti Embun Es Selama Dua Minggu yang Suhunya Capai Nol Derajat Celcius

Wonosobonews.com - Dataran tinggi Dieng kembali membeku Minggu (20/8) pagi ini. Sudah dua minggu lamanya, Dieng diselimuti embun es. Fenomena itu pun memecahkan rekor.

Selama 14 hari berturut-turut kompleks Candi Arjuna ditutupi embun es setiap paginya, yang diketahui hingga 0 derajat Celcius. Turunnya suhu udara di dataran tinggi Dieng ini mencetak rekor baru.

Pembuat aplikasi suhu udara Dieng sekaligus pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Aryadi Darwanto mengatakan, meski suhu udara di kompleks candi tidak sampai minus, namun embun tetap membeku pagi ini.

"Suhu terendah pagi ini 0 derajat. Tetapi meski tidak sampai minus embun pagi ini tetap membeku," terangnya saat dihubungi, Minggu (20/8/2023).

Ia menyampaikan membekunya embun es pagi ini memecahkan rekor baru. Selama 14 hari terakhir, embun terus membeku setiap pagi di kompleks Candi Arjuna.

 

"Ini rekor baru 14 hari berturut-turut setiap pagi di kompleks Candi Arjuna Dieng embun terus membeku. Untuk musim kemarau memang embun di kompleks Candi Arjuna dan Candi Setyaki sering membeku. Tetapi ini terus terjadi setiap hari," ungkapnya.

Namun, suhu udara di dataran tinggi Dieng setiap pagi tidak sama. Berdasarkan alat pengukur suhu udara yang berada di lapangan kompleks Candi Arjuna, suhu udara sempat turun hingga minus 3 derajat pada, Senin (14/8) lalu.

"Suhu udara setiap pagi di dataran tinggi Dieng tidak sama. Pagi ini 0 derajat, pernah minus 3 derajat," sebutnya.

Aryadi menambahkan, ada kemungkinan rekor munculnya embun es di kompleks Candi Arjuna masih berlanjut, mempertimbangkan prediksi BMKG bahwa embun es akan terjadi hingga Bulan September

"Kalau prediksi besok masih berlanjut (embun beku). Karena sesuai prediksi BMKG fenomena alam embun es ini akan terjadi hingga Bulan September," tambahnya.

Standard Post with Image
ekonomi

Program BPBL gratis telah diterima oleh 86 rumah tangga di Kecamatan Watumalang, Wonosobo

Wonosobonews.com - Sejumlah 86 rumah tangga di Kecamatan Watumalang, Wonosobo, telah menerima manfaat dari Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Inisiatif ini merupakan bagian dari program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan mendapat dukungan dari Komisi VII DPR RI.

Peresmian dan penyalaan pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) berlangsung di Desa Wonoroto, Watumalang, Kamis (9/11/2023).

Hari Purnomo, Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik, menegaskan bahwa program ini diselenggarakan secara gratis bagi masyarakat. Provinsi Jawa Tengah dijadwalkan akan menerima alokasi sebanyak 15.000 rumah tangga penerima Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) pada tahun 2023.

"Dapat kami sampaikan bahwa rencana penerima BPBL di Wonosobo pada tahun ini sebanyak 607 rumah tangga yang tersebar di 12 kecamatan," tuturnya.

Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding menyampaikan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) menjadi bukti negara hadir.

"Program ini bukti kehadiran negara jangan sampai ada satupun masyarakat yang tidak dialiri listrik," ujarnya.

Melalui program bantuan ini diharapkan turut berdampak serta meningkatnya berbagai hal di masyarakat. 

"Harapannya mudah-mudahan proses belajar anak-anak lebih bagus. Mudah-mudahan meningkatkan harkat martabat ekonomi masyarakat," tambahnya.

Penerima manfaat Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) mencakup pemasangan instalasi listrik rumah, termasuk 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan, pengujian instalasi, penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO), dan penyambungan ke PLN beserta pemberian token listrik.

Salah satu penerima manfaat BPBL, Wardoyo (60) mengaku senang bisa memiliki listrik sendiri di rumahnya.

Sebelum mendapat bantuan, ia mengaku menyalur listrik dari tetangga selama kurang lebih 20 tahun lamanya. Pekerjaannya sebagai petani hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Saya bangga mendapatkan bantuan pasang listrik gratis, bungah (senang-red)," ungkapnya.

Staf Ahli Direktur Niaga dan Retail PT PLN (Persero) Chairuddin mengatakan PLN berkomitmen mendukung Program BPBL.

"Kita bersinergi untuk melaksanakan BPBL. Program ini jadi bukti PLN berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu. PLN siap kerja sama dan berkolaborasi dengan stakeholder untuk mendukung Rasio Elektrifikasi 100 persen," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Yusuf Hariyanto, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Wonosobo, mewakili Bupati yang berhalangan hadir, menyampaikan apresiasinya terhadap program BPBL.

"Terima kasih karena dapat bantuan pasang listrik gratis ini wujud perhatian dan kepedulian pemerintah pada masyarakat. Program ini diharapkan bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," tuturnya. (ima)

Standard Post with Image
ekonomi

Pemkab Wonosobo Gunakan Program Sobo Hebat Sedulur Selawase, Sebagai Upaya Penurunan Stunting

Wonosobonews.com - Pemkab Wonosobo menggelar Rembug Stunting jilid II periode III. Kegiatan ini berguna untuk memastikan penguatan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Wonosobo. 

Penglibatan camat, kepala desa, lurah dan bidan desa dalam Rembug Stunting kali ini, merupakan langkah penggabungan dalam membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan.

Jaelan selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menjelaskan bahwa, kegiatan Rembug Stunting merupakan upaya yang harus dilakukan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan rencana kegiatan, upaya pencegahan, dan partisipasi perangkat daerah dan penanggung jawab layanan dalam penurunan stunting.

“Penurunan angka stunting di Wonosobo memang cukup konsisten. Saya mengharapkan komitmen, dukungan dan kerjasama seluruh lintas sektor serta komitmen dalam mendukung program aksi percepatan penurunan stunting terutama para Kades dan Bidan Desa yang langsung berperan penting," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Rembug Stunting jilid II berguna untuk mewujudkan upaya dalam menangani stunting. Efektivitas dan evaluasi pelaksanaan kegiatan oleh desa, kecamatan, perangkat daerah dan partisipan lainnya, diharapkan dapat menghasilkan solusi dari penanganan dan pencegahan stunting.

“Rembug Stunting kali ini lebih mengerucut lagi, dengan mengundang para pemangku kebijakan di bawah seperti Kades, Lurah, Bidan dan kepala Puskesmas. Periode ketiga dilaksanakan bersama 4 kecamatan yaitu Kecamatan Kalibawang, Kepil, Kalikajar dan Sapuran dibarengkan dengan launching program Sobo Hebat Sedulur Selawase,” jelasnya.

Menurut Jaelan, Program Sobo Hebat Sedulur Selawase adalah program penanganan stunting pada balita, dengan cara pemberian nutrisi protein hewani melalui telur terhadap balita.

“Program ini diwujudkan melalui pemberian dua butir telur setiap hari kepada balita stunting di Kabupaten Wonosobo selama 90 (sembilan puluh) hari, yang menyasar 7.774 balita. Harapannya mampu mengurangi prevalensi stunting secara signifikan,” ujarnya.

Jaelan pun menjelaskan, bahwa tantangan yang dihadapi bukanlah pengadaan telur untuk dikonsumsi, melainkan bagaimana balita dapat mengkonsumsi telur secara berkelanjutan selama 90 hari.

Afif Nurhidayat selaku Bupati Wonosobo mengajak agar pihak yang terlibat dalam TPPS untuk bekerja lebih keras, saling berkoordinasiberkoorinasi, berkolaborasi, dan memiliki komitmen yang kuat. 

“Saya harap upaya konvergensi bersama ini mampu mencegah munculnya lebih banyak permasalahan stunting, jangan sampai ada kasus stunting baru di kabupaten kita, untuk mewujudkan zero new stunting,” katanya.

Kinerja penurunan stunting di Wonosobo terlihat di tingkat nasional, karena telah menurunkan hingga 5,4 persen lebih tinggi dibanding capaian tingkat nasional sebesar 2,8 persen, Ungkap Bupati Afif. Atas kinerja tersebut, Kabupaten Wonosobo mendapat penghargaan dari pemerintah pusat dalam menurunkan stunting dan mengatasi kemiskinan. Selain itu juga mendapatkan Dana Insentif Daerah sebesar 13 miliar rupiah bersama dengan 54 kabupaten/kota se-Indonesia.

Bupati Afif meminta, meskipun angka stunting terus turun, upaya ini tidak boleh terhenti. Semua pihak harus meningkatkan komitmen dalam menanggulangi permasalahan stunting, serta program yang telah dirancang mampu direalisasikan dengan baik.

“Melalui Program Sobo Hebat Sedulur Selawase, atau Wonosobo Hebat Atasi Stunting Sehari Dua Telur Selalu Pantau tumbuh Kembang, Awasi dan Jaga Kesehatannya, Semangati Pola Asuhnya, menjadi sebuah peluang yang sangat strategis, sebagai implementasi riil konvergensi intervensi penanganan stunting, yang kita harapkan bersama dapat berhasil signifikan menurunkan angka stunting di Wonosobo,” jelasnya. 

Standard Post with Image
ekonomi

Pemkab Wonosobo Lantik dan Mutasi 34 orang PNS

 

Wonosobonews.com - Bupati Wonosobo lantik dan mutasi 34 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Pemerintahan Kabupaten Wonosobo.

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrasi, dan Pengerahan Surat Keputusan Bupati tentang Penugasan Kepala Puskesmas Pada Pemerintahan Kabupaten Wonosobo, Jumat 3 November 2023 di Pendopo Bupati.

Tri Antoro selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonosobo mengungkapkan bahwa, Pelantikan ini bertujuan sebagai upaya pembaruan, serta menyusun generasi penerus kepemimpinan.

“Total ada 34 PNS terdiri dari jabatan tinggi pratama eselon II B, administrator eselon III A & B, pengawas eselon IV A & B dan jabatan fungsional yang di rotasi maupun promosi," katanya.

Peningkatan kompetensi dan kapasitas Pegawai ASN diharapkan dapat mewujudkan ASN BerAKHLAK. Pandangan terhadap pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis loyal, adaptif dan kolaboratif, yang dapat mengembangkan Wonosobo menjadi daerah kompetitif, berkembang, dan makmur.

"Saya harap pelantikan ini dapat menjadi kontribusi berharga bagi kemajuan tata kelola Pemkab Wonosobo,” imbuhnya.

Afif Nurhidayat selaku Bupati Wonosobo, menyampaikan bahwa rotasi jabatan dalam instansi pemerintah merupakan bagian dari sebuah organisasi. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk meningkatkan suatu kelembagaan, dan sebagai sebagian upaya dalam pembinaan dan pengembangan karier pegawai

Hal tersebut, tidak dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi pegawai, melainkan lebih diutamakan untuk melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi, dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas serta pelayanan publik.

“Pelantikan ini bebas dari intervensi politik dan praktik KKN, sehingga ASN harus menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan penuh tanggung jawab, tanpa konflik kepentingan, dan tanpa tekanan,” jelasnya.

Bupati minta agar para administrator, pejabat pengawas, dan kepala puskesmas, dapat menjalankan tugas dan jabatan yang diberikan  secara optimal, sehingga mampu meningkatkan best practice dalam membenahi jalannya organisasi.

“Saya minta para pejabat yang baru dilantik untuk meningkatkan komitmen pengabdian terhadap masyarakat dan bangsa, dibuktikan dengan tercapainya output maupun outcome program-program pemerintah secara tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat guna,” tambahnya.