Wonosobonews.com - Peristiwa ini lebih dari sekedar pertanian; ini adalah festival yang penuh dengan warna, persahabatan, dan hubungan dengan alam dan komunitas.
Dalam semarak festival Momongi Tampah yang baru-baru ini berlangsung di Desa Warangan, Kecamatan Kepil, Wonosobo. Semarak penanaman bambu dan pesta bersama yang dirayakan pada tanggal 7 Oktober 2023 ini merupakan bukti semangat syukur dan pelestarian budaya masyarakat.
Perayaan diawali dengan prosesi dari Balai Desa Warangan menuju kawasan hutan sekitar satu kilometer dari pemukiman. Dengan mengenakan pakaian
Kepala Desa Warangan, Mustofa mengatakan tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur warga. Mengingat 90 persen warga di daerahnya bergantung dengan bambu.
"90 persen warga di Warangan ini adalah perajin tampah yang terbuat dari bambu. Jadi bambu di sini tidak bisa dipisahkan dari warga Warangan," kata dia usai acara di area lahan perhutani Desa Warangan, Sabtu (7/10/2023).
Tradisi, penduduk desa dengan riang membawa bibit bambu untuk ditanam—sebuah isyarat simbolis yang tidak hanya menggarisbawahi penghormatan ekologis namun juga mendasari signifikansi sosio-ekonomi bambu di wilayah ini.
"Jadi tidak hanya menebang pohon bambu untuk dimanfaatkan membuat tampah namun warga harus kembali menanamnya. Saat ini hasil tampah dari Desa Warangan sudah terjual ke mana-mana. Ke berbagai daerah di Indonesia," terangnya.
Acara ini diselingi dengan makan bersama, menampilkan serangkaian 'tumpeng' (hidangan tradisional Indonesia) yang dibagikan di antara para peserta, memancarkan rasa persatuan yang hangat. Mari selami dunia tradisi Momongi Tampah yang luar biasa.