Standard Post with Image
wonosobo terkini

Puluhan Rumah Warga Wonosobo Rusak Akibat Diterjang Angin Puting Beliung

Wonosobonews.com - Sekitar 74 rumah di Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengalami kerusakan baik ringan maupun berat akibat tersapu puting beliung.

Camat Sapuran, Alfun Haka, menyatakan bahwa masyarakat sekitar yang terdampak mendapatkan bantuan dari personel BPBD Wonosobo, TNI, Polri, dan relawan yang bergotong-royong membersihkan material bangunan yang berserakan dan melakukan perbaikan rumah.

"Khususnya di Desa Pecekelan di Dusun Kliwonan ada 43 rumah dengan berbagai kriteria baik rusak ringan, sedang maupun berat. Kemudian di Simanis dan Kalilusi itu ada 25 rumah juga terdapat kriteria kerusakan baik ringan, sedang maupun berat," kata Alfun di Wonosobo Kamis, 11 Januari 2024.

Dari total 74 rumah yang terkena dampak, delapan diantaranya mengalami kerusakan berat.

Camat Alfun menyatakan bahwa kegiatan saat ini fokus pada perbaikan rumah warga yang rusak dan membersihkan material bangunan serta pohon yang tumbang.

Targetnya adalah menyelesaikan perbaikan rumah pada hari yang sama. Untuk rumah yang mengalami kerusakan parah, pihak berwenang akan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk BPBD dan Dinas Sosial Wonosobo.

Musibah puting beliung tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum seperti Puskesmas Sapuran, yang saat ini sudah dalam proses perbaikan.

Seorang warga Muhammad Kholidin mengungkapkan, kejadian puting beliung tersebut sangat singkat. Akibat musibah tersebut banyak rumah warga rusak.

"Kejadian puting beliung terjadi pada Rabu 10 Januari di Dusun Kliwonan, Sapuran itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB saat hujan lebat disertai dengan petir kemudian diikuti pukul 14.30 WIB puting beliung melanda di Desa Pecekelan ini," jelasnya.

Kerusakan yang terjadi didominasi oleh bagian atap rumah yang hilang terbawa angin atau tertimpa pohon.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Akibat Longsor, Jalan ke Dieng Retak, Lalu Lintas Buka Tutup

Wonosobonews.com - Jalan menuju Dieng mengalami longsor pada Kamis (11/1/2024) sore akibat hujan lebat yang disertai angin di wilayah Pegunungan Dieng.

Longsor terjadi di kilometer 21, Dieng, khususnya di Dusun Wadas Putih, Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar.

Senderan yang longsor memiliki panjang sekitar 20 meter dan tinggi 5 meter, terletak persis di atas tebing yang tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo, menjelaskan bahwa penyebab longsor belum diketahui secara pasti, tetapi kejadian ini terjadi saat hujan deras terus-menerus selama sekitar 3 jam.

Akibat longsor, senderan jalan mengalami ambrol dan menyebabkan retakan panjang. Jalan tersebut merupakan akses utama menuju kawasan wisata Dieng."Penyebab longsor belum diketahui secara pasti. Tapi ini terjadi saat hujan deras terus-menerus selama kurang lebih 3 jam lamanya," jelasnya.

Meskipun kendaraan masih dapat melintas, namun harus melalui satu jalur yang masih aman.

Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo menyatakan bahwa di wilayah tersebut akan diberlakukan sistem buka-tutup jalan sementara sembari menunggu penanganan lebih lanjut.

Warga sekitar dan relawan diminta untuk membantu mengatur arus lalu lintas di sana.

Penting untuk dicatat bahwa senderan dan pelebaran jalan di wilayah tersebut baru selesai pembangunannya pada akhir 2023, namun kurang dari tiga bulan kemudian, senderan tersebut hancur akibat longsor.

Situasi ini menunjukkan kerentanan infrastruktur terhadap bencana alam dan mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut dalam perencanaan dan pembangunan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Wonosobo Dilanda Bencana Tanah Longsor

Wonosobonews.com - Bencana tanah longsor terus melanda wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, saat musim hujan. Pada Kamis, 11 Januari 2024, tanah longsor terjadi di tiga lokasi, yakni di Desa Parikesit dan Campursari wilayah Kecamatan Kejajar, serta di Dusun Gemawang, Desa Marongsari, Kecamatan Sapuran.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyebutkan, di Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, bencana terjadi pukul 14.00 wib di Jalan Raya Dieng Kilometer 21 berupa tanah retak dan longsor, dengan panjang mencapai 20 meter dan tinggi 5 meter. Sebelumnya daerah itu diguyur hujan deras selama tiga jam.

"Langkah-langkah yang diambil secara lintas sektoral bersama Pemerintah Desa dan masyarakat setempat, kami bergotong royong membersihkan jalan dan membuat pengaman jalan. Sementara jalan bisa dilalui kendaraan roda dua empat dengan sistem buka tutup secara bergantian," terang Dudy, Jumat, 12 Januari 2024.

Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar Tanah longsor terjadi di Jalan Raya Dieng Kilometer 21, dengan panjang mencapai 20 meter dan tinggi 5 meter. Langkah-langkah penanggulangan dilakukan secara lintas sektoral bersama Pemerintah Desa dan masyarakat setempat. Meskipun jalan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua empat, diterapkan sistem buka-tutup secara bergantian.

Desa Campursari, Kecamatan Kejajar Tebing yang menyangga rumah warga mengalami longsor dengan ketinggian 5 meter dan panjang 3 meter. Kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta. Masyarakat bersama pihak berwenang telah melakukan pembersihan longsoran dan memberitahu pemilik rumah untuk mengungsi jika diperlukan.

Dusun Gemawang, Desa Marongsari, Kecamatan Sapuran: Tanah longsor terjadi di sekitar pukul 16.45 wib, merusak satu rumah dan akses jalan kampung. Lahan pertanian milik warga juga terdampak. Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp50 juta. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam semua kejadian tersebut.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyampaikan bahwa langkah-langkah penanganan telah dilakukan secara koordinatif dengan partisipasi Pemerintah Desa dan masyarakat setempat. Meskipun kerugian materiil terjadi, beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Perpustakaan Daerah Wonosobo Mengalami Peningkatan pengunjung higga 54,6 Ribu Pada Tahun 2023

 

Wonosobonews.com - Perpustakaan Widyatarunaloka, yang merupakan bagian dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Wonosobo, mengalami peningkatan jumlah pengunjung pada tahun 2023. Jumlah pengunjung mencapai 54.668 orang, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang sekitar 49.000 pengunjung.

Menurut Yulianto, Pustakawan Ahli Muda Dinas Arpusda Kabupaten Wonosobo, kategori pengunjung terbanyak adalah mahasiswa. Data Perpustakaan Widyatarunaloka tahun 2023 menunjukkan bahwa kunjungan kategori TK mencapai 4.920 pengunjung, SD sebanyak 6.560 pengunjung, SMP 6.013 pengunjung, SLTA 10.387 pengunjung, mahasiswa 15.854 pengunjung, pegawai 4.373 pengunjung, dan umum 6.560 pengunjung.

"Adapun koleksi buku di Perpustakaan Widyatarunaloka ada sebanyak 44.412 judul, dan 85.268 eksemplar. Sementara jumlah anggota perpustakaan sebanyak 39.436 anggota," jelasnya, Rabu (10/1/2024). 

Yulianto menyatakan bahwa minat baca masyarakat Wonosobo masuk dalam kategori sedang. Ia mengakui bahwa dengan adanya teknologi informasi dan media sosial, minat baca masyarakat cenderung menurun.
"Itu jadi tantangan kita sendiri untuk meningkatkan minat baca untuk semua orang. Beberapa upaya telah kita lakukan seperti mengadakan lomba-lomba untuk meningkatkan minat baca," ungkapnya. 

Perpustakaan Widyatarunaloka juga berupaya memaksimalkan pelayanan dengan menyediakan layanan melalui website atau digital, perpustakaan keliling untuk siswa, dan membuka pelayanan perpustakaan setiap hari, termasuk hari libur.

Upaya ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan aksesibilitas perpustakaan bagi masyarakat.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tak Laporkan Dana Kampanye, Dua Parpol di Wonosobo di blacklist oleh Bawaslu

Wonosobonews.com - Dua partai politik di Kabupaten Wonosobo, yang merupakan peserta Pemilu 2024, tidak melaporkan dana kampanye mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hingga saat ini, baru dua partai, yaitu Partai Ummat dan Partai Nasdem, yang telah melaporkan dana kampanye mereka dan laporan tersebut sudah diterima oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonosobo.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo, Sarwanto Prihadi, mengawasi proses penyerahan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) hingga tanggal 7 Januari 2024. Dari 16 partai politik peserta pemilu, hanya dua partai yang laporannya dianggap lengkap dan memenuhi persyaratan. Sisanya, termasuk Partai Garuda dan Partai Buruh, perlu melakukan perbaikan dan pelengkapan terhadap LADK mereka.

Sarwanto menjelaskan bahwa KPU Kabupaten Wonosobo memberikan kesempatan kepada partai-partai politik yang belum lengkap untuk memperbaiki dan melengkapi LADK mereka. Batas waktu perbaikan diberikan hingga Jumat, 12 Januari 2024.

"Tercatat hanya Partai Ummat dan Nasdem yang laporannya telah diterima KPU Kabupaten Wonosobo, sedangkan 14 partai lainnya dikembalikan untuk perbaikan.  Adapun waktu untuk penyampaian LADK hasil perbaikan hingga Jumat (12/1)," kata Sarwanto saat dikonfirmasi, Rabu (10/1).

Sementara dua partai lain, yakni Partai Garuda dan Partai Buruh tidak menyerahkan berkas ke KPU. "Hingga batas penyerahan berkas terakhir pada pukul 23.59 itu dua partai tak datang. Yakni Partai Buruh karena tidak mempunyai kepengurusan dan tidak mengajukan calon anggota legislatif. Sedangkan Partai Garuda tidak mengajukan calon anggota legislatif," katanya.

Ketentuan pelaporan dana kampanye ditujukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas partai politik.

Bawaslu berencana untuk mengimbau KPU Kabupaten Wonosobo untuk menerbitkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Partai Buruh dan Partai Garuda tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2024.

Jika pada saat pemungutan suara pada 14 Februari mereka mendapatkan suara, suara tersebut akan dianggap tidak sah.