Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Kejanggalan di TPS Sambek, Wonosobo: Rencana PSU Dibatalkan Meski Ada Surat Suara Tambahan

wonosobonews.com - Situasi tegang menyelimuti TPS 003 Kelurahan Sambek, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, saat satu surat suara tambahan ditemukan dalam penghitungan suara. Meski begitu, rencana untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) akhirnya dibatalkan.

"Kita sudah duduk bersama PPK, Panwascam, dan KPU untuk masalah ini," ujar Ketua Bawaslu, Sarwanto Priadhi.

Sarwanto menjelaskan bahwa setelah evaluasi, TPS 003 Kelurahan Sambek tidak memenuhi kriteria untuk dilakukan PSU. Meskipun awalnya terdapat laporan adanya satu surat suara tambahan, namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, jumlah surat suara dan daftar absensi ternyata sesuai.

"Awalnya memang ada dugaan lebih 1 surat suara. Tapi setelah ditinjau ulang ternyata tidak. Artinya jumlah surat suara yang ada di dalam kotak sudah sesuai dengan absensi yaitu sebanyak 248," ungkapnya. 

Sementara orang yang membawa pulang surat suara tambahan, ternyata merupakan warga yang berkebutuhan khusus. "Info dari PPK, orang tersebut ini kurang sehat. Dia membawaku pulang surat suara capres, dan kembali ke TPS untuk memasukkan. Jadi dugaan adanya kelebihan tadi itu, ternyata memang salah hitung. Tapi sudah clear, dan tidak jadi PSU," terang Sarwanto.

Meskipun demikian, Bawaslu juga mengidentifikasi dua TPS lainnya yang berpotensi PSU di Kecamatan Wonosobo dan Kecamatan Selomerto. Hal ini menyusul adanya persoalan yang tidak dapat ditolerir di dua lokasi tersebut.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Ketegangan di Wonosobo: Persaingan Ketat 45 Kursi DPRD

wonosobonews.com - Sejumlah calon legislatif partai politik di Kabupaten Wonosobo masih dalam ketegangan menunggu hasil perhitungan suara di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Belum ada kepastian siapa yang akan menduduki 45 kursi DPRD Wonosobo.

Calon anggota legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Suwondo Yudhistiro, menyatakan bahwa informasi terkait perolehan suara di dapil masih belum jelas. "Semua masih dalam proses," ungkapnya Jumat (16/2/2024).

Meskipun demikian, Suwondo menegaskan bahwa beberapa petahana di beberapa dapil kemungkinan besar akan tergeser. "Ada tiga petahana dari PKB yang posisinya sedang terancam," ujarnya.

Menurut Suwondo, ketidakpastian ini muncul karena adanya calon baru yang mendapat dukungan suara lebih besar. "Meskipun selisihnya tidak begitu besar, namun hal ini cukup mengancam," tambahnya.

Pada Pemilu 2019, PKB di Kabupaten Wonosobo berhasil meraih 10 kursi. Tahun ini, kemungkinan jumlah kursi akan tetap sama atau bahkan berkurang satu. Namun, total suara PKB dikatakan mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari kpu.id, hingga Jumat sore kemarin, perolehan suara PKB mencapai 19,84 persen atau 29.024 suara. Rinciannya, dari dapil 1 sebanyak 11.603 suara, dapil 2 sejumlah 7.383 suara, dan dapil 3 sebanyak 9.574 suara.

Sementara itu, PDIP memperoleh 26,93 persen atau 39.397 suara, NasDem 7,88 persen atau 11.523 suara, dan Partai Demokrat 8,09 persen atau 11.843 suara. Sedangkan PPP meraih 5,89 persen atau 8.614 suara.

 

Standard Post with Image
Wisata

Lubang Sewu, Destinasi Wisata Alam Tersembunyi di Wonosobo

wonosobonews.com - Lubang Sewu, sebuah obyek wisata alam yang terletak di tepi Bendungan Wadaslintang, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan yang mencari keindahan alam yang unik. Dengan ribuan lubang yang terbentuk secara alami di tebing batu karang, Lubang Sewu menawarkan panorama yang memukau, terutama saat musim kemarau sekitar bulan Agustus hingga September.

"Saya betul-betul terpesona dengan keindahan alam yang ada di Lubang Sewu. Benar-benar suasana yang menenangkan dan pemandangan yang menakjubkan," ujar salah satu pengunjung, Anisa, saat ditemui.

Lubang Sewu, yang juga dikenal dengan sebutan Lubang Sewu Erorejo karena lokasinya yang berada di Desa Erorejo, memang telah menjadi perbincangan sejak viral pada tahun 2015. Fenomena alam ini merupakan hasil dari proses pengikisan air yang membentuk lubang-lubang unik di bebatuan kapur yang besar. Nama "Sewu" sendiri dalam bahasa Jawa berarti seribu, menggambarkan banyaknya lubang alam yang tersebar di dinding kapur tersebut.

Menurut cerita masyarakat setempat, lubang-lubang ini membentang tinggi di tepian Waduk Wadaslintang dengan kontur yang terjal dan tidak merata. Meskipun di musim hujan lubang-lubang tersebut tidak terlihat, namun pengunjung dapat menikmati keindahan Lubang Sewu dengan optimal saat musim kemarau.

Bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan alam Lubang Sewu, tiket masuknya terjangkau, hanya sebesar Rp 5.000. Sementara untuk tarif parkir sepeda motor sebesar Rp 2.000 dan mobil sebesar Rp 5.000. Fasilitas lainnya seperti mushola, toilet, warung, rumah penginapan, serta gazebo juga tersedia untuk kenyamanan pengunjung.

Lubang Sewu buka selama 24 jam, sehingga pengunjung dapat menikmati keindahannya tanpa batasan waktu. Untuk mencapai destinasi ini dari pusat Kabupaten Wonosobo, pengunjung akan menempuh perjalanan sekitar 46,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam melalui beberapa rute yang telah ditentukan.

Dengan keindahan alam yang menakjubkan dan fasilitas yang memadai, Lubang Sewu di Wonosobo menjadi pilihan destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Ketua DPC Partai Gerindra Wonosobo Dituduh Pukul Warga, Dirinya Bantah Tudingan

wonosobonews.com - Sebuah kejadian memilukan mengguncang Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, setelah seorang warga bernama Muhammad Aqil Mubarok, 22 tahun, mengaku menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra setempat. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (14/2/2024) dini hari dan telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Aku hanya ingin memegang tangannya agar mau keluar dari mobil, tapi dia (Aqil) berontak," kata Sumardiyo, ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Wonosobo, membantah tuduhan tersebut dengan tegas. Sumardiyo mengklaim bahwa kehadirannya pada saat kejadian hanya untuk mengklarifikasi masalah internal partai dengan Aqil.

Aqil, yang saat ini sedang dirawat di RSU Wonosobo, menceritakan bahwa insiden terjadi ketika ia hendak pulang ke rumah. Di Kelurahan Kemiriombo, Kecamatan Kaliwiro, ia dihadang oleh rombongan mobil yang dipimpin oleh Sumardiyo dan beberapa orang lainnya.

"Sekitar 4 mobil menghadang saya. Kemudian saya berhenti. Pak Mardi dan Dwi (caleg Gerindra) turun dari mobil langsung memukul dan menampar saya. Karena dia orang tua, saya menghormati, saya tidak membalas apapun," ujar Aqil.

Namun, Sumardiyo menyangkal tudingan tersebut, menegaskan bahwa tidak ada kontak fisik yang terjadi antara mereka. "Saya ngeplak juga enggak memukuli juga enggak. Saksinya ada banyak dan tahu secara persis yang terjadi itu seperti apa," tegasnya.

Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus ini dan berharap dapat menemukan kebenaran di balik peristiwa ini.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Gerakan Penggunaan Tumbler Sekolah Diluncurkan untuk Kurangi Sampah Plastik

wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah meluncurkan Gerakan Penggunaan Tumbler Sekolah sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik. 

“Saya menyampaikan apresiasi terhadap gerakan penggunaan tumbler di sekolah. Ini sebagai langkah awal yang positif. Sehingga ke depan dapat mengurangi dampak sampah plastik. Serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mengantisipasi fenomena-fenomena alam,” ungkap Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar di SMAN 1 Mojotengah, kemarin (16/2/2024).

Menurutnya, pelajar sangat potensial berpartisipasi melakukan aksi nyata menghadapi polusi sampah plastik, menjaga keberlanjutan atas kepedulian terhadap lingkungan di masa mendatang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih, menambahkan bahwa tahun 2024 menjadi momentum pengarusutamaan penyelesaian sampah plastik. Tujuannya adalah menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah.

“Launching Gerakan Penggunaan Tumbler Sekolah akan ditindaklanjuti dengan deklarasi Penggunaan Tumbler dan Bank Sampah oleh seluruh sekolah di Kabupaten Wonosobo pada 19 Februari 2024. Sehingga saya ingin komitmen ini terus dijaga, seraya terus melakukan aksi-aksi lain guna menahan kencangnya laju pemanasan global dan perubahan iklim,” jelas Endang.

Kepala SMAN 1 Mojotengah, Sri Wuryanti, menekankan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mengajak siswa dan staf sekolah menggunakan tumbler atau botol minum yang dapat diisi ulang sebagai pengganti botol plastik sekali pakai.

“Melalui penggunaan tumbler, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan oleh sekolah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, gerakan ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan, dan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan sejak dini.