Sukirno, Petani Kreatif Wonosobo Sukses Kembangkan Tembakau Lembutan dan Ternak Dombos

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Seorang petani dari Dusun Garunglor, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, bernama Sukirno, telah membuktikan bahwa desa memiliki potensi besar sebagai sumber penghasilan. Berasal dari keluarga petani tembakau, pria berusia 37 tahun ini kini mengelola berbagai usaha, mulai dari produksi tembakau lembutan, grading kopi arabika, hingga peternakan kambing dombos.

Pada awal 2022, ketika harga tembakau rajangan anjlok akibat banyaknya penolakan dari pabrik, Sukirno mengambil langkah inovatif dengan memproduksi tembakau lembutan. Produk ini lebih mudah dalam proses pembuatannya dan memiliki pasar yang lebih luas. Kini, tembakau lembutan Garunglor dikenal karena kualitasnya yang unggul dan mulai merambah pasar di luar daerah.

Selain tembakau, Sukirno juga mengembangkan kopi arabika khas Gunung Sumbing, yang memiliki cita rasa unik. Kopi ini menarik perhatian pemerintah daerah karena potensinya dalam meningkatkan perekonomian lokal. Melalui kelompok tani, Sukirno turut memperkenalkan program tumpangsari yang membantu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produksi pertanian.

Tidak hanya sukses di pertanian, Sukirno juga mencetuskan program peternakan kambing dombos dengan inisiatif "Satu Rumah Satu Dombos." Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi warga melalui ternak kambing bernilai tinggi. Kini, lebih dari 1.000 kambing dombos telah dibudidayakan di Garunglor, menjadikan dusun ini sebagai pusat pengembangan kambing berkualitas di Wonosobo.

Dusun Garunglor juga memiliki potensi besar dalam bidang wisata, sebagai basecamp pendakian Gunung Sumbing, yang sering menjadi titik awal bagi pendaki dari berbagai daerah.

Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, saat mengunjungi rumah Sukirno, menyampaikan kekagumannya. “Pemuda seperti Sukirno menjadi inspirasi bagi kita semua. Di usianya yang relatif muda, dia tidak hanya membangun ekonomi keluarganya, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Inisiatifnya dalam memproduksi tembakau lembutan, membudidayakan kopi arabika, dan mengembangkan peternakan kambing dombos hingga 20 ekor, menunjukkan bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang berani berusaha,” ujarnya. Albar berharap lebih banyak pemuda Wonosobo mengikuti jejak Sukirno dalam membangun ekonomi lokal.

“Dengan semangat yang sama, saya yakin kita bisa bersama-sama membangun ekonomi yang lebih kuat,” tutup Albar.

Share this Post: