Penghasilan Para Empu Sentra Pandai Besi Krasak Wonosobo

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Memperkenalkan pengrajin besi di desa Krasak, Kecamatan Mojotengah dimana tradisi pengerjaan logam masih bertahan kuat meski jumlahnya semakin berkurang. Rofiqul Huda, pengelola Sentra Besi Krasak mengungkapkan, saat ini hanya ada 60 warga desa yang terletak di Kecamatan Mojotengah yang masih menekuni kerajinan kuno yang dikenal dengan nama 'Epmu' tersebut. 

"Sekarang 60 orang Desa Krasak jadi pandai besi. Merosot 30 persen dibandingkan tahun 2010 lalu," ungkapnya.

Banyak anak muda yang tidak tertarik dengan profesi pandai besi, padahal profesi pandai besi terbilang cukup menjanjikan bila ditekuni dengan sungguh-sungguh, dengan penghasilan kisaran 300-500 ribu rupiah per hari.

Satu Empu dalam sehari dapat membuat hingga 10 buah alat pertanian jenis sabit, seperti cangkul, sabit, pisau, keris dan lain sebagainya.

"Setiap empu biasanya memiliki karyawan yang membantu pekerjaannya jumlahnya berbeda-beda yang nanti mempengaruhi jumlah produksinya," ucapnya.

Bahan baku yang digunakan berasal dari rongsok atau barang bekas yang diperoleh dari berbagai wilayah.

Harga yang dijual pun bervariasi mulai dari harga termurah seperti pisau 6 ribu rupiah hingga keris mencapai harga 35 juta rupiah.

Kualitas alat yang dibuat biasanya ditentukan oleh petani sendiri setelah memakainya. Setelah tahu kualitasnya baik, petani akan memesan kembali kepada Empunya. 

"Setiap Empu memiliki stempel sendiri di alat yang dibuatnya. Tapi kalau yang sudah masuk sentra menggunakan stempel sentra ini," terangnya.

Produksi alat pertanian ini cenderung menurun saat-saat musim kemarau tiba dan meningkat saat musim penghujan.

"Saat ini harusnya sabit keluar banyak. Tapi karena kemarau panjang yang turut berdampak pada pertanian," terangnya. 

Share this Post: