Wonosobonews.com - Desa Kumejing di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, telah membentuk Forum Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana. Kegiatan ini berlangsung dari 29 hingga 31 Oktober 2024, dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Wonosobo.
Forum Destana bertujuan untuk membangun kemampuan masyarakat agar lebih mandiri dalam beradaptasi dengan potensi bencana. Kepala BPBD Jawa Tengah, Noki, menjelaskan bahwa Desa Tangguh Bencana adalah konsep desa yang bisa beradaptasi dan pulih dari dampak bencana secara mandiri. “Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi, menghadapi, dan memulihkan diri dari dampak bencana,” ujarnya.
Program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Wonosobo. Kepala Desa Kumejing, Nicam Bastian, menekankan bahwa setiap desa memiliki pendekatan dan kearifan lokal yang unik dalam menghadapi potensi bencana. “Relawan Destana dibentuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana dan menjadi contoh bagi desa sekitar,” jelas Nicam.
Selain pembentukan relawan, perbaikan akses jalan menuju Desa Kumejing juga dianggap mendukung kesiapsiagaan warga. “Akses jalan kini lebih baik, sehingga mempercepat respons darurat dan mempermudah keterhubungan desa dengan wilayah luar,” tambahnya.
Pelatihan Destana berlangsung selama tiga hari dengan melibatkan berbagai aspek kesiapsiagaan. BPBD Jawa Tengah memilih Desa Kumejing sebagai lokasi pelatihan karena desa ini merupakan desa wisata yang menawarkan keindahan Waduk Wadaslintang, dan juga mengalami kesulitan pasokan air selama musim kemarau panjang.
“Harapannya kegiatan destana ini nantinya, dapat meningkatkan ketahanan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan,” pungkas Nicam.