Wonosobonews.com - Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo mencatat bahwa 771 orang terkena penyakit Tuberkulosis (TBC). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Wonosobo, Heriyono, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya tracing dan tracking untuk menemukan kasus TBC di wilayah tersebut.
"TBC memang menjadi program prioritas secara nasional jadi angka di Indonesia itu cukup tinggi termasuk di Wonosobo," ujar Heriyono.
Berdasarkan perkiraan Kementerian Kesehatan, jumlah penderita TBC di Wonosobo dapat mencapai 2.400 orang dalam satu tahun. Oleh karena itu, Dinkes Wonosobo ditargetkan untuk menemukan dan mengobati penderita TBC.
Tracing dan tracking dilakukan secara aktif dan pasif. Di Puskesmas, pasien yang menunjukkan gejala TBC akan didata dan menjalani pemeriksaan lanjutan menggunakan mesin tes cepat molekuler untuk TBC (TCM-TB). Jika hasilnya positif, tim kesehatan akan melacak kontak fisik penderita untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Kami masih terus mencari penderita TBC yang ada di Wonosobo untuk kita obati secara gratis di puskesmas maupun rumah sakit," lanjut Heriyono.
Penyakit TBC dapat menyerang semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, dan penularannya sangat mudah, mirip dengan Covid-19, yaitu melalui percikan batuk atau bersin. TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan selama minimal 6 bulan. Namun, bagi penderita TBC yang sudah resisten, pengobatan bisa memakan waktu hingga 1 tahun.
Pencegahan TBC dapat dilakukan dengan imunisasi BCG pada bayi dan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga. Heriyono juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan rumah, karena kuman TBC bisa mati jika terkena sinar matahari langsung. Ventilasi rumah harus rutin dibuka agar ruangan tidak lembab, yang dapat memperpanjang usia kuman TBC.
"Jadi kalau kondisi Wonosobo yang lembab biasanya banyak rumah yang tidak dibuka jadi beresiko kuman TBC akan hidup lebih lama di ruangan itu. Nah makanya ini perlu hidup bersih dan sehat yang harus kita lakukan." tutup Heriyono.