Wonosobonews.com - Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Sains Alquran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi internasional di Malaysia. Program ini berlangsung selama satu bulan, mulai Minggu 17 November hingga Sabtu 14 November 2024.
Selain mahasiswa Unsiq, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa dari Universitas Maarif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Ungaran, dan Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban, Jawa Timur.
Rektor Unsiq, Dr. H. Z. Sukawi, MA, menjelaskan bahwa KKN internasional ini merupakan bagian dari upaya Unsiq untuk memperkenalkan nilai-nilai Alquran di kancah global. “Kami bercita-cita membawa Unsiq mendunia, terutama melalui nilai-nilai Alquran,” katanya.
Mahasiswa peserta KKN akan ditempatkan di sembilan Sanggar Belajar (SB) yang tersebar di berbagai wilayah Malaysia, seperti SB Permai Kulim, SB Permai Penang, SB Gombak Utara, SB Kampung Melayu Sungai Buloh, SB Jalan Kebun, ICC Pahang, SB Rawang, dan SB Ami Penang. Di tempat-tempat ini, mahasiswa akan mengajar dan belajar bersama anak-anak pekerja migran Indonesia.
Rektor menambahkan bahwa program ini berfokus pada internasionalisasi literasi pendidikan berbasis kearifan lokal. Anak-anak pekerja migran di Malaysia menjadi sasaran utama untuk mengembangkan pengetahuan, nilai-nilai kebangsaan, dan rasa nasionalisme.
Tema KKN mencakup berbagai aspek, seperti kebersihan lingkungan, toleransi antarbudaya, pengembangan pertanian, dan teknologi tepat guna. Mahasiswa juga akan mengajarkan budaya multietnis dan multireligi, tata krama, serta norma-norma kehidupan yang memperkuat wawasan nusantara.
Kepala LP3M Unsiq, Dr. Ahmad Khoiri, SPd MPd, menyebutkan bahwa program ini melibatkan 27 mahasiswa dari empat perguruan tinggi. Persiapannya memakan waktu lima bulan, termasuk pembekalan dan perizinan operasional. “Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan reputasi kampus sekaligus memperkuat kerja sama internasional,” ujarnya.
Rektor Unsiq bersama sejumlah pimpinan kampus, termasuk Ketua Umum YPIIQ Jateng Heru Irianto dan Kepala LP3M Unsiq Achmad Khoiri, turut hadir di Malaysia untuk memantau langsung pelaksanaan program ini. Melalui program KKN internasional ini, diharapkan reputasi dan kontribusi perguruan tinggi NU semakin diakui di tingkat global.