Wonosobonews.com - Dusun Lebak, Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo, menjadi pusat pengembangan usaha budidaya lele yang telah menggerakkan ekonomi warga sejak 2015. Usaha produktif ini awalnya hanya dirintis oleh segelintir warga, namun kini telah melibatkan banyak peternak.
Andi Setiawan, salah satu peternak lele yang turut memulai usaha ini, mengenang bagaimana bisnis tersebut berkembang pesat.
“Awal tahun 2015, baru 1-2 orang yang memulai. Belum berjalan satu tahun, banyak warga sekitar ikut usaha budidaya ikan lele, sampai sekarang jumlahnya mencapai 21 orang,” ungkapnya.
Pada 2016, usaha ini semakin berkembang dengan para peternak rutin melayani pembeli dari berbagai daerah, termasuk Bogor, Banjarnegara, Temanggung, dan Magelang. Bahkan, setiap minggu, pembeli datang untuk mendapatkan bibit lele dari dusun ini.
“Hampir setiap minggu ada bakul dari Bogor dan daerah lain datang,” kata Andi.
Produksi bibit lele di Lebak sempat mencapai angka fantastis, yaitu rata-rata 1,5 juta ekor per bulan. Namun, tantangan besar muncul saat pandemi Covid-19 melanda. Jumlah peternak menurun drastis, dan musim kemarau memperburuk situasi dengan terbatasnya pasokan air.
“Kalau musim kemarau, kami kesulitan air. Dari 50 kolam yang saya kelola, ada beberapa yang terpaksa tidak produksi,” jelas Andi.
Meski demikian, enam peternak yang masih aktif tetap mampu memproduksi sekitar 600 ribu ekor per bulan. Pemasaran bibit lele tetap berjalan dengan baik, meliputi wilayah Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, dan Magelang.
Bibit lele dihargai Rp 200 per ekor, dengan pengiriman minimal 30 ribu ekor sekali kirim. Kontribusi ekonomi dari usaha ini mendapat apresiasi tinggi dari Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar.
“Virus-virus positif seperti ini harus disebarluaskan supaya masyarakat memiliki kemandirian ekonomi,” ujarnya saat mengunjungi lokasi budidaya.
Andi dan para peternak berharap usaha mereka mendapat dukungan lebih dari pemerintah, termasuk menjadikan lele sebagai bagian dari program makan bergizi.
“Harapan kami, lele bisa diserap oleh program makan bergizi pemerintah, sehingga hasil panen bisa terserap di kabupaten sendiri,” tutur Andi.
Usaha budidaya lele di Dusun Lebak menjadi bukti nyata bagaimana usaha lokal dapat membangkitkan ekonomi dan kemandirian masyarakat, meskipun penuh tantangan.