SEJAK NOVEMBER 2023, SEBANYAK 1.107 UNIT RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) DI WONOSOBO TELAH DITANGANI

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Jumlah bantuan bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Wonosobo meningkat dalam tiga tahun belakang ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Wonosobo, Agus Susanto usai acara Penyerahan Bantuan Sosial RTLH dan LP2B dan Public Hearing Perbup RP2KPKP Kabupaten Wonosobo, Senin (6/11/2023) di Pendopo Bupati.

"Kita pakai data tahun 2021 itu RTLH yang bisa ditangani 502 unit, tahun 2022 sebanyak 956 unit, dan tahun 2023 hingga awal November 1.107 unit," ungkapnya.

Bantuan yang disediakan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berasal dari berbagai sumber. Beberapa di antaranya termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD), Bank Pembangunan Daerah (Bankeu Pemdes), Program Bantuan Sosial Pasca Bencana (BSPS), Program Bantuan Pemulihan Pasca Bencana Provinsi (PB Pasca Bencana Provinsi), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Baznas), dan lain-lain.

Total bantuan yang diterima penerima berbeda-beda tergantung program yang diberikan.

"Target menyelesaikan RTLH di Wonosobo jauh dengan anggaran terbatas. Tapi dengan melihat grafiknya ini sudah cukup bagus dan meningkat," ujarnya. 

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan ke depannya bantuan RTLH secara bertahap akan terus ditambah.

Menurutnya untuk mengatasi masalah RTLH di Wonosobo, jumlahnya adalah cukup besar tetapi anggaran yang tersedia adalah terbatas. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama menyelesaikan masalah kemiskinan di Wonosobo.

 

"Ini kita gotong royong dengan biaya pemerintah, BUMN, BUMD, Swasta, kita keroyok bareng-bareng. Walaupun biaya besar tetap kita realisasikan hingga akan tuntas pada waktunya," tuturnya.

Kepedulian masyarakat juga sudah mulai muncul melalui program RTLH berbasis anggaran dari masyarakat dengan membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di salah satu desa di Wonosobo. 

"Kalau kita nilai ini bagus, hal yang bisa dikembangkan dan ditiru desa-desa lain. Yang kaya bisa membantu yang lemah wujudkan gotong royong di masyarakat," tandasnya.

 

Share this Post: