Pemkab Wonosobo Tingkatkan Kesiapsiagaan Siber Lewat Pelatihan Tim Tanggap Insiden

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan keamanan siber dengan melaksanakan Workshop Penanganan Insiden Siber yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pada Kamis, 31 Oktober 2024, di Ruang Mangunkusumo Setda Wonosobo. Dalam acara ini, Asisten Administrasi Umum, dr. Mohammad Riyanto, menjelaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber bertujuan untuk mendukung respon cepat terhadap serangan dan ancaman keamanan siber. "Kegiatan ini akan meningkatkan awareness Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber di seluruh Perangkat Daerah, tentang kesiapsiagaan dalam keamanan siber, sekaligus mampu memberikan bekal keterampilan dan keahlian dalam pengelolaan insidensiber sektor pemerintahan," ungkapnya.

Di tengah perkembangan teknologi, Pemkab Wonosobo kini mengelola 135 aplikasi dan 356 website, menjadikan urgensi penanggulangan insiden siber semakin tinggi. "Saya minta seluruh Perangkat Daerah selaku penyelenggara dan pengguna SPBE, untuk peduli dan sadar akan kebutuhan pengamanan informasi, dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia TIK di satuan kerja masing-masing. Selain itu, berkoordinasilah secara proaktif dalam penanganan keamanan siber, dengan Tim Tanggap Insiden Siber Kabupaten Wonosobo," tambahnya. Riyanto menekankan pentingnya koordinasi proaktif antara Perangkat Daerah dan Tim Tanggap Insiden Siber dalam menangani keamanan siber, serta perlunya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Marcelina Tri Nasiti Widayatmi dari Sandiman Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN menjelaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber merupakan langkah awal yang positif untuk mengurangi risiko insiden siber di Wonosobo. Ia juga menekankan perlunya perlindungan terhadap perangkat dan sistem guna mendukung transformasi digital dalam pelayanan publik. "Pemerintah memang menjadi target serangan Siber, sebab di pemerintah masih banyak terjadi insiden dan banyak celah seperti password, tidak updatenya sistem operasi, software bajakan maupun perangkatnya. CSIRT yang ada di daerah bisa berbagi informasi dan berkolaborasi dalam menghadapi penanaman insiden Siber. Sehingga akan mempermudah dalam penanganan insiden tersebut," tegasnya.

Kepala Diskominfo Wonosobo, Fahmi Hidayat, menambahkan bahwa keamanan siber adalah bidang yang sangat dinamis, sehingga workshop ini penting untuk mengantisipasi berbagai ancaman siber. "Layanan digital di pemerintah pusat menjadi standar yang juga harus diadaptasi pemerintah daerah. Hadirnya mereka yang jelas adalah sebagai agen jika ada masalah atau menemukan indikasi untuk melapor sesuai alur. Kemudian aktif melakukan pemantauan setiap intitas digital di instansi masing-masing," jelasnya.

Fahmi menegaskan bahwa langkah awal ini akan diikuti dengan peningkatan kapasitas, terutama bagi peserta dengan latar belakang non-teknis. Selanjutnya, konsolidasi akan dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan uji coba kemampuan tim dalam merespon serangan siber juga direncanakan untuk masa depan.

Dengan inisiatif ini, Pemkab Wonosobo berkomitmen untuk memperkuat pertahanan siber demi menjaga keamanan data dan informasi, serta memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

Share this Post: