Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo memproyeksikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) pada tahun depan. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam rapat internal yang digelar pada Selasa, 10 September 2024, menyatakan optimisme bahwa pendapatan dari kedua sektor ini akan mengalami kenaikan signifikan di tahun 2025.
Saat ini, PAD dari sektor PKB dan BBNKB telah mencapai Rp 59 miliar. Namun, Bupati Afif mengungkapkan bahwa di tahun mendatang, dengan adanya mekanisme transfer langsung sebesar 66 persen, potensi pendapatan bisa melebihi Rp 50 miliar per tahun. "Tapi di 2025, pendapatan kita diproyeksikan naik. Karena kita akan menerima transfer langsung 66 persen. Potensinya bisa lebih dari Rp 50 miliar per tahun," ujarnya. Meski demikian, ia juga menyoroti bahwa pada tahun 2023 masih terdapat Rp 15 miliar yang belum terealisasi. Hal ini, menurutnya, perlu segera diperbaiki agar masyarakat lebih nyaman dan termotivasi untuk membayar pajak tepat waktu. “Ini yang harus kita perbaiki. Kami ingin memastikan masyarakat merasa lebih nyaman dan termotivasi membayar pajak tepat waktu," tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya optimalisasi layanan pajak, Pemkab Wonosobo menghibahkan satu unit mobil kepada kantor Samsat Wonosobo. Mobil tersebut akan berfungsi sebagai layanan keliling yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pajak kendaraan bermotor. "Dengan penambahan mobil layanan, masyarakat bisa lebih mudah mengakses pelayanan pajak tanpa harus datang ke Samsat. Terutama mereka yang tidak terbiasa menggunakan teknologi digital," jelas Bupati Afif.
Dalam pengoperasian mobil layanan ini, jadwal keliling akan diatur dengan lebih terstruktur untuk memastikan efektivitas layanan. Afif mencontohkan bahwa mobil tersebut akan mengunjungi satu kecamatan pada hari Senin, lalu berpindah ke kecamatan lain pada hari Selasa, dan seterusnya. "Misalnya, setiap hari Senin mobil layanan ada di satu kecamatan ini, Selasa di kecamatan lain, dan seterusnya. Jadi, masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama," tambahnya.
Mobil layanan keliling ini dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap untuk menunjang kenyamanan masyarakat. Di dalamnya terdapat meja dan kursi layanan, komputer, printer, serta sistem online yang memungkinkan pemrosesan data pajak secara real-time. Bahkan, petugas dari kepolisian juga akan hadir di mobil ini, menjadikannya benar-benar pelayanan satu atap. “Bahkan ada petugas dari kepolisian, jadi benar-benar satu atap," jelas Afif.
Dengan langkah ini, Pemkab Wonosobo berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu, sehingga target pendapatan Rp 50 miliar per tahun bisa tercapai, sekaligus memperbaiki layanan publik secara lebih luas.