Pelatihan dan Sosialisasi Koperasi Produsen Purna Migran Sejahtera di Wonosobo

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Selama dua hari, 13-14 Agustus 2024, Social Analysis and Research Institute (SARI) bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Migrant CARE, yang didukung oleh program Inklusi, mengadakan pelatihan dan sosialisasi terkait Koperasi Produsen Purna Migran Sejahtera (KPMS) Wonosobo. 

Tri Widiyanto, perwakilan dari SARI, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengurus koperasi yang anggotanya tersebar di 10 desa di empat kecamatan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan manajemen koperasi sehingga para pengurus lebih mumpuni dalam mengelola usaha, baik milik pribadi maupun di bawah naungan koperasi.

KPMS, yang sudah memiliki badan hukum sejak 2022 dan telah mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sekali, berfokus pada penyediaan barang-barang kebutuhan produksi bagi anggotanya, seperti beras dan sembako, yang kebanyakan digunakan oleh pelaku UMKM. Selain itu, koperasi ini juga memiliki unit simpan pinjam dengan nominal pinjaman antara Rp 500.000 hingga Rp1 juta per anggota, dengan total dana yang dikelola mencapai sekitar Rp 80 juta.

Harapannya, melalui sosialisasi ini, para pengurus, anggota, dan pendukung koperasi dapat menerima dukungan yang lebih luas dari tingkat desa hingga kabupaten. "Siapa tahu ada program khusus dari desa yang mampu mendukung berkembangnya koperasi lewat para pelaku atau anggotanya," ujar Tri.

Saat ini, KPMS memiliki 217 anggota yang tersebar di 10 desa di Wonosobo. Dengan materi yang diberikan selama pelatihan dan sosialisasi ini, diharapkan pola pikir dan jejaring mereka dapat semakin berkembang. "Dengan adanya pendidikan dan bertemunya para pengurus ini mereka bias lebih semangat bagaimana mengelola keuangan dan manajemen koperasi yang bisa membantu anggota lainnya yang baru memulai usaha baik secara moral maupun dukungan secara material," tambahnya.

Pengembangan kapasitas pengurus dan anggota juga didorong melalui partisipasi aktif dalam expo atau pameran, serta pengadaan bahan baku untuk kebutuhan anggota. Namun, pengurus masih perlu belajar lebih banyak terkait manajemen usaha dan keuangan koperasi berbasis digital, termasuk pembuatan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. 

Untuk itu, SARI bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Migrant CARE mengadakan Pelatihan Manajerial Usaha dan Keuangan Koperasi Purna Migran Sejahtera berbasis Digital. Pelatihan ini juga melibatkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Wonosobo, yang membahas dasar-dasar perkoperasian, serta Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Unsiq, Romadhon, S.E. M.M, yang menyampaikan materi terkait manajerial usaha dan keuangan koperasi.

Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan sosialisasi yang bertujuan untuk membangun kolaborasi dengan masyarakat demi kemajuan dan perkembangan KPMS, serta mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk kemajuan koperasi dan meningkatkan pengenalannya di masyarakat.

 

Share this Post: