Pedagang Bendera Merah Putih di Wonosobo, Mengais Rezeki di Bulan Kemerdekaan

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Menjelang Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, penjual bendera merah putih musiman mulai bermunculan di Wonosobo. Mereka dapat ditemukan di sekitar pasar induk hingga sepanjang jalan Wonosobo-Banjarnegara.

Ahmad Solihudin, seorang pedagang bendera merah putih di Wonosobo, menceritakan bahwa ia memanfaatkan momentum Hari Kemerdekaan RI ke-79 untuk mencari penghasilan. Solihudin telah berjualan bendera musiman di Wonosobo sejak 15 tahun lalu, tepat setelah lulus SMP.

Dia tidak berjualan sendiri, melainkan datang bersama rombongan dari Garut yang berjumlah 18 orang. Hampir semua penjual bendera di Wonosobo berasal dari Garut, dan Solihudin bertindak sebagai koordinator mereka. "99 persen yang jual bendera di Wonosobo ini dari Garut. Kebetulan saya yang mengkoordinir teman-teman, ada yang berjualan di Sapuran, Garung, hingga Dieng," ujarnya.

Berbagai jenis bendera dijual oleh Solihudin, mulai dari bendera tiang seharga Rp 20.000, umbul-umbul mulai Rp 17.500, bendera aksesoris motor atau mobil seharga Rp 10.000, hingga bendera background dengan harga mulai dari Rp 200.000. Bendera-bendera tersebut diperoleh dari sebuah konveksi rumahan besar di Garut, dan Solihudin mendapatkan komisi dari setiap bendera yang berhasil dijualnya.

Solihudin sudah mulai berjualan bendera di Wonosobo sejak 25 Juli lalu. Ia memilih lokasi strategis yang ramai dilalui orang, seperti di dekat pasar. "Dulu pernah di depan RS Adina, dan alun-alun. Tapi karena tempat itu sudah tidak bisa untuk berjualan jadi saya di sini, berjualan dari pukul 07.00-16.00 WIB. Karena dekat dengan pasar jadi banyak orang yang lewat," katanya.

Setiap hari, jumlah bendera yang terjual bervariasi. Pada hari-hari ramai, seperti akhir pekan, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 1,5 juta per hari. Namun, ia mengakui bahwa omset penjualan bendera di Wonosobo saat bulan Agustus cenderung menurun dibanding beberapa tahun lalu. Banyak orang yang kini lebih memilih membeli bendera secara online. "Biasanya ramai dari tanggal 1-10 Agustus. Kalau kenaikan ada tapi ngga kaya tahun-tahun kemarin. Dulu satu Wonosobo bisa dapat Rp 200 juta per bulan. Sekarang sepi cost baru masuk baru Rp 40 juta," jelasnya.

Solihudin berencana berjualan bendera hingga 16 Agustus, sebelum kembali ke Garut untuk melanjutkan profesinya sebagai petani. Ia berharap tahun ini bisa menjual bendera dalam jumlah yang lebih banyak di Wonosobo.

 

Share this Post: