Wonosobonews.com - Opor entok merupakan kuliner legendaris masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah, yang kerap dijumpai saat Hari Raya Idulfitri. Namun, Anda tidak perlu menunggu Lebaran untuk menikmati hidangan ini. Di warung opor entok Pak Zen, yang terletak di Jalan Dieng No. 11-13, Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, hidangan opor entok bisa dinikmati setiap hari.
Warung ini berada di jalur utama menuju kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, tepat sebelum Hotel Horison Dieng. Opor entok Pak Zen dikenal dengan rasanya yang gurih dan dagingnya yang empuk. Hal ini berkat pemilihan entok jenis jengger yang ukurannya besar dan memiliki daging yang tidak terlalu keras.
"Keunggulan kami, tekstur yang empuk, ukuran yang besar, dan cita rasa yang bisa masuk di lidah masyarakat Wonosobo.," jelas Zen, pemilik warung. Menurut Zen, ia menggunakan resep warisan keluarga yang kaya akan bumbu-bumbu khas Dieng, seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan lada. Rahasia lainnya adalah bumbu khusus untuk menghilangkan bau amis pada daging entok, yang juga merupakan resep turun-temurun.
Karena kelezatannya, warung ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan dari luar kota. "Satu hari kami bisa menghabiskan 20-25 ekor entok," ungkap Zen. Selain opor, warung ini juga menawarkan menu entok goreng, rica-rica ayam, kenci rebus, kenci kress, dan sambal ijo gosrek yang sangat diminati.
Deni, salah satu pengunjung, memuji sambal ijo di warung Pak Zen. "Sambal di sini luar biasa mantap, pedas, khususnya yang sambal ijo. Sangat istimewa, nasi, lalapan, dan sambal, bisa ambil sendiri," katanya. Opor entok di warung ini cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan setelah berburu sunrise di Dieng, makan siang, atau makan malam.
Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000 per porsi, warung entok Pak Zen buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.