Wonosobonews.com - Komunitas Balon Udara Wonosobo telah menjadi platform bagi masyarakat setempat untuk mempertahankan tradisi menerbangkan balon udara yang kaya nilai budaya. Festival balon udara yang diadakan setiap tahun sukses menarik perhatian wisatawan, menjadikan Wonosobo sebagai tujuan wisata unik di Jawa Tengah.
Komunitas ini lahir dari gagasan Agam Setyobudi bersama rekan-rekannya pada 21 Juni 2017. Mereka mendirikan komunitas ini untuk memberikan ruang bagi para pegiat balon udara di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo yang sebelumnya menghadapi sejumlah tantangan. Larangan menerbangkan balon udara diberlakukan karena dianggap berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan dan berisiko bagi masyarakat umum.
"Aturan itu merugikan para pegiat balon udara. Apalagi bagi masyarakat Wonosobo, menerbangkan balon udara saat hari raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi," ungkap Agam Setyobudi.
Sebagai tanggapan, komunitas ini berupaya menjaga tradisi khas masyarakat Wonosobo dengan melakukan pendekatan ke AirNav Indonesia, otoritas bandara, dan Kementerian Perhubungan. Tujuan mereka adalah untuk menemukan solusi agar penerbangan balon udara tetap dapat dilakukan tanpa mengancam keselamatan penerbangan maupun masyarakat sekitar. Hasilnya, regulasi penerbangan balon udara diterbitkan, dan komunitas ini turut menyusun Peraturan Menteri Perhubungan No. 40 Tahun 2018 yang mengatur tata cara penerbangan balon udara yang aman.
Pada Juni 2018, festival pertama komunitas ini digelar dengan nama Java Balloon Festival 2018, bekerja sama dengan AirNav Indonesia. Sejak itu, festival balon udara menjadi agenda tahunan, biasanya berlangsung seminggu setelah Idul Fitri. Selain Java Balloon Attraction, komunitas ini juga menyelenggarakan Festival Mudik, dengan pameran balon udara yang tersebar di berbagai kecamatan di Wonosobo dan puncaknya diadakan di Alun-alun Kabupaten.
"Antusias masyarakat tinggi, bahkan banyak wisatawan yang datang khusus untuk menikmati festival balon udara," tambah Agam Setyobudi.
Komunitas ini juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti meramaikan Festival Balon Gorontalo dan akan turut hadir dalam Fauz Islamic Fest di Gresik, Jawa Timur pada Minggu (27/10/2024). Di samping itu, mereka terlibat dalam aksi kemanusiaan, termasuk penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu pada tahun 2018 serta pembagian takjil gratis bagi pengguna jalan di Kabupaten Wonosobo selama Ramadan.
Dengan lebih dari 150 desa di Kabupaten Wonosobo yang tergabung, komunitas ini semakin mengukuhkan diri sebagai penjaga budaya lokal, sembari memberikan pengalaman wisata unik bagi pengunjung yang datang ke Wonosobo. "Anggotanya tersebar dari seluruh desa di Kabupaten Wonosobo. Setidaknya ada 150 desa yang sudah terdaftar sebagai anggota komunitas," tambah Agam.