Bupati Wonosobo memberikan apresiasi kepada para Guru ngaji

Share this Post:
Standard Post with Image

wonosobonews.com - Peran seorang Guru Ngaji di Wonosobo dalam membentuk pondasi moral dan agama bagi generasi muda menjadi landasan yang kuat dan tak tergantikan. Memandang pentingnya kontribusi mereka dalam melestarikan nilai-nilai keagamaan dan sosial.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang dengan penuh komitmen dipimpin oleh Bupati Afif Nurhidayat, S.Ag, mengambil langkah terpuji dengan memberikan apresiasi yang layak kepada para Guru ngaji.

Pada sebuah sore yang bersejarah, 4 Desember 2023, di Gedung Sasana Adipura Kencana, suara merdu ayat suci menambah khidmat acara yang diadakan secara khusus untuk memberikan penghargaan dan insentif kepada para Guru Ngaji yang telah dengan sabar dan ikhlas mendidik hati dan pikiran anak-anak Wonosobo.

Pada Tahun Anggaran 2023, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menunjukkan komitmen tersebut dengan alokasi dana insentif yang sangat berarti bagi para pembina rohani di daerah tersebut sebanyak Rp744.000.000 telah disiapkan untuk mendorong dan menghargai dedikasi dari 620 Guru Ngaji, dengan Setiap guru menerima insentif sebesar Rp1.200.000 sudah termasuk potongan pajak Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Penetapan penerima insentif didasarkan pada usulan Kantor Kementerian Agama Wonosobo yang telah berkoordinasi dengan FKPP, Badko LPQ, FKDT, dan pihak-pihak terkait.

Afif Nurhidayat, menganggap bahwa dukungan kepada para guru ngaji bukan hanya tanggung jawab moral tetapi juga investasi untuk keberlanjutan nilai-nilai luhur dalam masyarakat.

"Karena kontribusi mereka membentuk karakter anak-anak sebagai generasi penerus yang memiliki bekal agama dan sosial yang cukup dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

Ia menekankan peran guru ngaji tak sekadar mengajarkan bacaan suci dan pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga sebagai benteng pertahanan terhadap degradasi etika di lingkungan teknologi informatika bagi orang tua dan pembimbing, ada urgensi yang tidak boleh diabaikan bagaimana cara mendidik anak agar tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki batasan yang jelas dalam beragama dan bersosialisasi.

"Saya menitipkan kepada rekan-rekan Guru Ngaji, Ustadz, dan Ustadzah untuk terus membimbing anak-anak generasi muda kita agar menjadi pribadi yang unggul dan berguna untuk nusa dan bangsa," imbuhnya.

"Saya mengawali karir seperti sekarang bermula dari pengabdian saya yang pernah menjadi Guru Wiyata Bakti oleh karenanya bersama Pemerintah Daerah Saya terus mengupayakan langkah-langkah terbaik untuk memberikan apresiasi yang layak bagi para Guru Wiyata Bakti dan khususnya Guru Ngaji," pungkas Afif.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dari Sekretariat Daerah, Muhammad Said, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam lanskap pendidikan nusantara yang luas, para mentor ini tanpa pamrih memberikan pengetahuan yang sangat berharga meskipun menghadapi kendala keuangan yang signifikan.

Di tengah kenyataan mendesak mengenai terbatasnya dana pemerintah, Said dengan jujur ​​menjawab tantangan yang ada pada semua guru ngaji tercover oleh anggaran Pemerintah, seperti Guru Ngaji Pondok Pesantren, Masjid/Musholla dan sebagainya karena keterbatasan anggaran yang ada sekarang ini.

"Namun, kedepan kami akan terus berupaya untuk memberikan langkah yang terbaik dan berharap Pemerintah Daerah dapat terus memberikan apresiasi yang lebih besar, baik dari segi jumlah maupun nominalnya," tutup Said.

 

Share this Post: