Wonosobonews.com - Di tengah memanasnya suasana politik menjelang Pemilu 2024, sebagai langkah proaktif terhadap potensi gangguan yang ditimbulkan oleh hoaks digital dan politik identitas, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo telah meresmikan satuan tugas khusus yaitu Unit Pengawasan Konten Internet.
Dipimpin oleh Sarwanto Priadhi, Bawaslu Wonosobo menyerukan koalisi multi-stakeholder dan anggota masyarakat untuk maju dan berperan sebagai relawan siber. Kolaborasi yang sungguh-sungguh ini bertujuan untuk menjelajahi internet, melakukan patroli siber yang rajin untuk menjaga integritas media sosial dari penyebaran hoaks dan eksploitasi sentimen sosial keagamaan.
Saat mengungkap strategi tersebut, Sarwanto mengartikulasikan visi di mana kewaspadaan kolektif menyatu dengan teknologi untuk memastikan wacana pemilu yang adil dan faktual.
"Karena penyebaran hoax dan ujaran kebencian serta politisasi SARA masih menjadi titik rawan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, terutama saat Pilpres,” jelas Sarwantho disela-sela Rakor Gugus Tugas Pengawasan Konten Internet, di kantor Bawaslu setempat, Selasa, 12 Desember 2023.
Sarwanto juga menyebut Indeks Kerawanan Pemilu di Kabupaten Wonosobo masuk kategori tinggi, untuk itu masyarakat juga waspada akan kehadiran hoaks dan propaganda yang umumnya beredar di media sosial.
"Indeks kerawanan pemilu Wonosobo diangka 53, tetapi disisi sosial politiknya masuk kategori kabupaten 15 tertinggi di Indonesia," bebernya. Untuk itu, kolaborasi dengan relawan patroli siber adalah suatu keniscayaan. Hal ini menurutnya akan lebih efektif dalam mengedukasi masyarakat melalui informasi-informasi kepemiluan yang akurat dan terpercaya.
Senada Kanit Idik II Sat Reskrim Polres Wonosobo, Iptu Sudigdo, dengan tegas menyatakan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) siap memperluas kewaspadaannya terhadap cyber frontier, khususnya platform media sosial.
Memahami besarnya pengaruh saluran komunikasi digital dalam membentuk opini dan wacana publik, Iptu Sudigdo menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan terselenggaranya pemilu yang harmonis.
Dalam upaya untuk menumbuhkan pemilih yang berpengetahuan luas, ia menggarisbawahi perlunya masyarakat mengembangkan keterampilan literasi media yang cerdas, khususnya dalam memahami konten terkait pemilu.
“Adanya patroli cyber diharapkan dunia maya jadi lebih tertib dan tidak ada kericuhan, jelang maupun ketika Pemilu 2024,” tandasnya.