Wonosobonews.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah baru-baru ini mengumumkan penyesuaian tarif tiket masuk untuk Taman Wisata Alam (TWA) di bawah pengelolaannya. Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @disparbudwonosobo pada Jumat, 1 November 2024.
TWA yang terdampak mencakup destinasi wisata alam populer seperti Grojogan Sewu, Guci, Telogo Warno/Telogo Pengilon, Gunung Selok, dan Sumber Semen. Keputusan ini diambil sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 mengenai Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang efektif berlaku mulai 30 Oktober 2024. Tujuannya adalah untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pelayanan di TWA.
Tarif Hari Biasa (Weekday)
Mulai 30 Oktober 2024, tarif baru untuk kunjungan di hari biasa adalah:
a. Wisatawan Nusantara: dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000.
b. Wisatawan Mancanegara: tetap di Rp 100.000.
c. Rombongan Pelajar: dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000.
Tarif Hari Libur (Weekend)
Sementara itu, untuk kunjungan di hari libur, tarif baru yang berlaku adalah:
a. Wisatawan Nusantara: dari Rp 7.500 menjadi Rp 15.000.
b. Wisatawan Mancanegara: dari Rp 150.000 menjadi Rp 100.000.
c. Rombongan Pelajar: dari Rp 4.000 menjadi Rp 7.500.
Penyesuaian tarif ini diharapkan dapat mendukung pendanaan program konservasi dan pemeliharaan lingkungan, sehingga keindahan alam dan keberlanjutan ekosistem di Jawa Tengah tetap terjaga. Setiap destinasi seperti Grojogan Sewu, dengan air terjun megah yang menyegarkan, dan Guci yang terkenal akan pemandian air panasnya, menawarkan pengalaman unik dan keindahan alam yang memukau.
Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tarif dan fasilitas yang tersedia, dapat menghubungi call center Balai KSDA Jawa Tengah melalui WhatsApp di nomor 081-576-954-94. Melalui penyesuaian ini, diharapkan kunjungan ke TWA di Jawa Tengah dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan, sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam yang kaya.