Wonosobonews.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyambut kedatangan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dalam rangka peresmian Balai Ternak BAZNAS RI di Desa Bomerto, Kabupaten Wonosobo, pada Selasa, 20 Agustus 2024. Andang menyampaikan bahwa sektor peternakan merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan di Wonosobo. Selain berperan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat, sektor ini juga dapat membuka peluang kerja serta berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat. "Saya menyampaikan apresiasi serta menyambut positif peluncuran Balai Ternak BAZNAS di Kabupaten Wonosobo, semoga dapat diikuti dengan meningkatnya perekonomian lokal. Tentu ini akan menjadi pendukung kegiatan ekonomi para mustahiq dan tentu mendukung potensi peternakan di Kabupaten Wonosobo," ujar Andang.
Andang juga menambahkan bahwa kehadiran Balai Ternak BAZNAS di Kabupaten Wonosobo diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui pendampingan dan pemberdayaan ekonomi peternak mustahik.
PDRB Kabupaten Wonosobo menunjukkan bahwa sebanyak 28,76% didominasi oleh sektor pertanian, yang meliputi pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Andang mencontohkan Peternakan Domba Wonosobo (Dombos) sebagai salah satu komoditas yang memiliki potensi ekonomi besar, yang sudah merata di seluruh kecamatan di kabupaten tersebut. Selain domba, warga juga mengelola ternak sapi, kerbau, kuda, kambing, serta berbagai jenis unggas.
Andang berharap, dengan adanya sinergi yang baik, komoditas ternak unggulan di Kabupaten Wonosobo akan semakin berkembang, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung program pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Noor Achmad, menjelaskan bahwa Balai Ternak BAZNAS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan. Noor menekankan bahwa tujuan dari Balai Ternak di Wonosobo ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi ternak, tetapi juga untuk memberdayakan peternak lokal agar mampu meningkatkan taraf hidup mereka.
"Dengan adanya balai ternak ini, kami berharap dapat memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan kepada para peternak, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha ternak secara lebih profesional dan berkelanjutan," jelasnya. Noor juga menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, BAZNAS, peternak, dan semua pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Wonosobo. Program Balai Ternak BAZNAS di Wonosobo ini merupakan bagian dari total 39 program yang telah berjalan di seluruh Indonesia pada tahun 2024. Wonosobo terpilih sebagai lokasi pelaksanaan setelah melalui proses pendataan dan asesmen ketat dari BAZNAS RI dan BAZNAS Provinsi Jawa Tengah.
Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Darodji, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BAZNAS RI atas pemilihan wilayah Jawa Tengah, termasuk Wonosobo, sebagai titik berdirinya Balai Ternak BAZNAS. Menurutnya, keberadaan Balai Ternak BAZNAS adalah langkah strategis dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor peternakan. "Alhamdulillah, kami ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BAZNAS RI yang telah membangun Balai Ternak di Kabupaten Wonosobo. Tempat peternakan di Wonosobo juga kami lihat sangat baik dari yang lainnya. Kami melihat jelas komitmen BAZNAS dalam membantu program pemerintah. Kita doakan para muzaki semakin banyak rezekinya, sehingga semakin banyak mustahik yang mendapatkan bantuan," ungkapnya.