wonosobonews.com - Sebuah video yang merekam suasana kantor PPK di Kecamatan Kejajar, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di grup WhatsApp. Video berdurasi 2 menit 47 detik tersebut merekam puluhan warga yang mendatangi kantor tersebut untuk memprotes hasil perhitungan suara Pemilu yang dianggap tidak sesuai.
Minggu (18/2/2024) lalu, warga ramai-ramai memprotes hasil perhitungan suara yang mereka anggap tidak sesuai. Mereka meminta kejelasan terkait hasil perhitungan pemilu bagi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten.
Salah satu caleg dari partai Golkar, Anto, menjelaskan bahwa protes warga terkait perbedaan hasil perhitungan dari dokumen Plano C. "Tulisan hasilnya berbeda di setiap partai," ujarnya.
Anto mencontohkan kasus di mana suatu partai seharusnya hanya mendapat dua suara di salah satu TPS, tetapi dalam Plano C1 hasilnya mencapai 56 suara. Hal ini menimbulkan kegelisahan bagi beberapa warga, khususnya para saksi dari partai lainnya.
Untuk menghindari konsekuensi yang lebih panjang, PPS dan KPPS setempat akhirnya melakukan perhitungan ulang. Hasilnya, PPS mengakui adanya kesalahan dalam penginputan data.
Salah satu Komisioner KPU Wonosobo, Oky Haryanto, membenarkan kejadian tersebut. Dia menyatakan bahwa kejadian itu terjadi di salah satu TPS di Kecamatan Kejajar. Namun, pihaknya tidak memberikan jawaban lebih lanjut ketika dikonfirmasi secara mendetail mengenai peristiwa tersebut.
Dengan pengakuan kesalahan dan perhitungan ulang yang dilakukan, sejumlah warga akhirnya menerima keputusan tersebut. Proses tersebut menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan Pemilu untuk memastikan integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokratis.