WonosoboNews.com - Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Wonosobo, bekerja sama dengan Bea Cukai, menggelar pelatihan teknis pelintingan tembakau. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menentukan kualitas tembakau, sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam aspek ekonomi.
Pelatihan Blending Tembakau ini diadakan di Industri Rokok Kebun Kidul Kretek, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kalikajar, pada Kamis (21/3/2024). Menurut Kepala Disnakertrans Kabupaten Wonosobo, Prayitno, pemerintah berupaya memfasilitasi pelaku tembakau untuk mengembangkan keterampilan yang dapat meningkatkan nilai tambah produk tembakau.
"Dalam dukungan fasilitasi melalui pelatihan dan pendampingan yang kami berikan, sejauh ini sudah berdiri dua industri rokok di Wonosobo. Tentunya sudah bercukai tinggal uji lab tar dan nikotinnya sehingga dapat diperjualbelikan dengan aman," ujarnya.
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menyoroti pentingnya pengembangan produk tembakau mengingat kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Dia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting yang patut didukung bersama.
"Serta mampu mendorong peningkatan kontribusi cukai hasil tembakau bagi daerah," katanya.
Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga diberikan sosialisasi mengenai ciri-ciri rokok ilegal dan sanksi atas pelanggaran di bidang cukai. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dan merupakan bagian dari alokasi anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau tahun 2024.
Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi buruh pabrik rokok, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan kinerja perusahaan, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah.