wonosobonews.com - Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) turut melakukan pantauan langsung terhadap harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Wonosobo. Tujuan dari pantauan ini adalah untuk memastikan ketersediaan barang yang memadai menjelang bulan Ramadan.
"Waktu ini, kita bersama tim ini ingin memastikan sejauh mana ketersediaan barang di pasar. Apakah menjelang bulan puasa ini barang-barang itu tersedia atau langka," ungkap Albar, Rabu (6/3/2024).
Albar didampingi oleh Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo dan Kepala Gudang Bulog Wonosobo, Dodi Herdiansyah. Mereka secara langsung melihat harga-harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan setelah bertemu dengan beberapa pedagang, ketersediaan bahan pokok masih terpenuhi. Harga beberapa komoditas, terutama beras, mulai menurun.
"Untuk harga beras premium sudah mulai ada penurunan. Yang tadinya harga beras (medium) sampai Rp 16.000, sekarang sudah Rp 15.500," jelasnya.
Meskipun begitu, beberapa komoditas lain, seperti gula dan minyak, mengalami kenaikan harga meski tidak signifikan. "Kenaikannya antara Rp 500 sampai Rp 1000. Ya kenaikan yang wajar," tambahnya.
Romadhon, seorang pedagang sembako di Pasar Induk Wonosobo, juga mengkonfirmasi bahwa harga beras dari Bulog stabil di Rp 10.900, namun beras lokal mulai mengalami penurunan harga.
Sekda One Andang Wardoyo menambahkan bahwa hasil pantauan ini akan digunakan untuk melakukan pemetaan bersama TPID guna mencari solusi jika terjadi kelangkaan kebutuhan pokok di pasar.
"Kita lihat ketersediaannya seperti apa, harganya tinggi atau tidak. Karena yang paling penting itu ada ketersediaan, dan masyarakat masih bisa membeli dengan harga cukup terjangkau," tutupnya