Desa Serang Wonosobo: Kaya Sejarah dan Diselimuti Misteri

Share this Post:
Standard Post with Image

wonosobonews.com - Desa Serang, yang terletak di Kabupaten Wonosobo, kini menjadi sorotan karena sejarahnya yang kaya. Desa ini terletak di Kecamatan Kejajar, hanya sekitar 17,6 KM dari Kota Wonosobo, dengan waktu tempuh sekitar 33 menit saja. Data statistik mencatat bahwa pada tahun 2020, Desa Serang memiliki populasi sebanyak 2.251 penduduk.

Seperti kebanyakan desa lainnya, Desa Serang juga memiliki sejarah yang menarik. Berdirinya desa ini memiliki dua versi, namun belum ada bukti pasti untuk kedua versi tersebut. Menurut versi pertama yang dilansir dari laman resmi Pemdes Serang, desa ini digunakan sebagai tempat persembunyian bagi tentara selama Perang Dunia II. Keberadaannya sangat tersembunyi karena pepohonan yang rimbun, menjadikannya satu-satunya desa di Kecamatan Kejajar yang tidak terlihat dari udara.

Desa Serang juga diketahui digunakan sebagai pijakan Serangan Bala tentara, terutama jika terjadi serangan dari Belanda di Daerah Kejajar dan Tambi. Pendiri Desa Serang konon adalah anak pertama dari Sunan "Geseng" yang bernama "Singojoyo", seorang bangsawan yang juga menyebarkan agama Islam di daerah tersebut.

Versi kedua mengambil nama dari ratu Nyi Ageng Serang atau Raden Ayu Serang, yang kabarnya adalah salah satu istri Pangeran Diponegoro. Pada tahun 1825, ratu tersebut diketahui singgah dan menetap di Desa Serang. Namun, hingga kini belum ada bukti yang menegaskan keberadaannya.

Di Desa Serang, terdapat makam yang disebut "Makam Ny Ageng Serang", yang masih dianggap kramat oleh masyarakat setempat dan sering dikunjungi oleh warga dari luar daerah. Karena kekeramatannya, makam tersebut menjadi ikon desa, sehingga desa ini dikenal sebagai Desa Serang.

 

Share this Post: