Wonosobonews.com - Kepala BPIP Yudian Wahyudi meresmikan Djoglo Soekarno di Desa Talunombo, Wonosobo, Jawa Tengah. Yudian mengatakan bahwa Djoglo Soekarno akan menjadi pusat penelitian bagi masyarakat untuk menjalankan sistem gotong-royong sesuai dengan butir-butir Pancasila.
"Sebagai bangsa yang merdeka, masyarakat Wonosobo dan masyarakat Indonesia pada umumnya, memiliki pedoman hidup yang utuh dan dipegang teguh secara turun-temurun.
BPIP memandang perlu adanya tambahan penjabaran mengenai Sistem Ekonomi Pancasila yang menjamin kegiatan ekonomi masyarakat berlandaskan asas kekeluargaan dan gotong-royong.
"Tentunya, dengan harapan Sistem Ekonomi Pancasila dapat menunjukan keberpihakan yang berimbang bagi masyarakat dan memberikan seluas-luasnya kebebasan berusaha kepada masyarakat" ucapnya.
Pemerintah berharap Sistem Ekonomi Pancasila dapat mendorong kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja melalui UKM dan usaha besar, serta menjaga kemajuan pembangunan ekonomi.
"Kami ingin ekonomi dan budaya memegang peranan penting dalam terwujudnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat," tegasnya.
Ia juga berharap, masyarakat di Talunombo dapat menjalankan literasi Pancasila dengan berjalannya sistem gotong-royong yang ada di lingkungan dengan memanfaatkan alam sehingga bisa menjadikan pendapatan di masyarakat.
"Pengolahan limbah sampah yang dilakukan oleh desa ini sudah sangat brilian dengan memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat. Dan saya juga sudah melihat langsung proses pengolahan limbah sampah bisa dijadikan bahan bakar solar sehingga bisa menjalankan perputaran ekonomi di Desa Talunombo." paparnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Ir. Prakoso M.M., Bupati Wonosobo yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Ahmad Fathoni, serta Kepala Desa Talunombo Badarudin.