Smart City Wonosobo, Tingkatkan Daya Saing Ekonomi dan Atasi Kemiskinan

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Wonosobo terus menggerakkan program Smart CityProgram kegiatan ini menjadi implementasi dari Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 78 Tahun 2020 tentang Masterplan Smart City.

Smart City merupakan program pengembangan kota layak huni, nyaman, mudah, sehat, aman, dan berkelanjutan melalui inovasi serta kolaborasi lintas sektor, upaya ini berinovatif dalam mendukung visi 'Wonosobo yang berdaya Saing, Maju dan Sejahtera' melalui kolaborasi lintas sektor.

Ada enam domain smart dalam program ini antara lain Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Environment, dan Smart Living

Kepala Diskominfo Wonosobo Fahmi Hidayat menyampaikan berdasarkan assessment Tim Evaluator Smart City pemerintah bersama kabupaten/kota peserta program pada semester 1 tahun 2023 beberapa waktu lalu, Kabupaten Wonosobo mendapat rekomendasi fokus pada domain Smart Economy.

Fokus pada domain Smart Economy tidak lain untuk peningkatan daya saing ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.

"Rekomendasi dari tim evaluator dari 6 domain Smart Government Wonosobo sudah bagus yang perlu diperkuat adalah Smart Economy yakni menggunakan cara-cara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan visi misi pak bupati yang terkait ekonomi," ujarnya.

Dengan ini diskusi awal konsep platform digital Smart Economy untuk promosi berbagai jenis usaha perekonomian rakyat berlangsung hari ini di Pendopo Bupati, Selasa (22/8).

Dalam diskusi ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Wonosobo One Andhang Wardoyo, Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo, Supriyadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonosobo, Junaedi, dan Para Dewan Smart City,

Kabupaten Wonosobo dinilai banyak memiliki potensi sektor ekonomi namun belum ada sistem sinergi baik platform ataupun regulasi untuk menyatukan semuanya. 

Program Smart City salah satu di dalamnya Smart Economy membutuhkan kolaborasi bersama lintas sektor untuk mewujudkannya. 

"Kita tidak ingin mematikan inisiasi atau prakarsa platform ekonomi digital yang sudah ada. Tapi kita ingin melengkapi," ungkapnya.

Salah satu inovasi Smart Economy yang sudah ada ialah inovasi Markaz yang diinisiasi Kadin Wonosobo.

Inovasi ini perlu digaungkan agar lebih dikenal masyarakat dan menjangkau pasar yang lebih luas. 

"Platform ini luar biasa itu sudah bisa menjadi etalase jualan. Dan itu sudah terbukti meningkatkan omset," imbuhnya.

Fahmi menjelaskan, ada beberapa persoalan pemerintah daerah tentang perkembangan ekonomi di daerahnya salah satunya ialah terkait data base pelaku usaha yang belum pasti.

Selain itu, distribusi bantuan pelatihan dan insentif stimulus kepada pelaku usaha yang masih kurang jelas.

"Makanya sering kita lihat pelaku usaha dapat pelatihan dan bantuan berkali-kali. Sehingga banyak pelaku usaha lain yang belum mendapatkannya," ungkapnya.

Dengan ini platform “AyoPromo” sedang dikembangkan yang akan memberikan sumbangsih perekonomian di Kabupaten Wonosobo.

Platform ini akan mempromosikan berbagai jenis pelaku usaha perekonomian rakyat dalam satu platform dengan tata kelola terpadu dan kolaborasi antar stakeholder dan lintas sektor.

"Mudah-mudahan itu bisa memberikan sumbangsih pembangunan ekonomi dalam arti luas dari pertanian, peternakan, industri Ekraf, UMKM, wisata bisa berkembang dengan baik," harapnya. 

Share this Post: