Wonsobonews.com - Silsilah Kehormatan Ki Ageng Wonosobo resmi diserahkan oleh Pangeran Ratu Jayakarta IX, RB Abi Munawir Al Madani Mertakusuma, kepada Juru Kunci Makam Ki Ageng Wonosobo pada Jumat, 6 Desember 2024. Acara ini berlangsung di sela-sela 'Juguran Budaya Wonosobo 2024' di Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Pangeran Ratu Jayakarta IX menjelaskan bahwa silsilah ini merupakan hasil penelitian keluarga yang dilakukan sejak 2020. Penelitian ini berdasarkan salah satu pusaka Jayakarta, Kitab Al Fatawi Jayakarta, yang mencatat Ki Ageng Wonosobo sebagai sosok bernama lain Raden Dukuh atau Pangeran Wanasabah.
“Saya berharap silsilah ini dapat memperkuat pemahaman tentang sejarah beliau, yang selama ini sudah tercatat dalam Babad Tanah Jawi. Kami juga telah memasang informasi ini di Ruang Tamu Ki Ageng Wonosobo sebagai bagian dari pelestarian budaya,” ujar Pangeran Ratu Jayakarta IX.
Ia juga berharap acara Juguran Budaya Wonosobo tahun berikutnya dapat lebih besar dengan melibatkan raja dan sultan dari seluruh Nusantara, bahkan negara tetangga.
Sesepuh Pinisepuh Makam Ki Ageng Wonosobo, Hadi, menekankan pentingnya melestarikan sejarah besar Ki Ageng Wonosobo. “Berdasarkan silsilah, beliau memiliki gelar kerajaan masa lalu, yaitu Raden Dukuh atau Pangeran Wanasabah. Melestarikan tradisi adalah tanggung jawab kita bersama,” jelasnya.
Juru Kunci Makam Ki Ageng Wonosobo, Supono, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. Ia menyoroti bahwa ini adalah momen bersejarah karena Raja dan Sultan Nusantara bersama-sama berziarah ke Makam Ki Ageng Wonosobo untuk pertama kalinya.
Supono juga menceritakan pengalaman Raja Aceh yang terakhir kali berziarah ke makam sekitar 40 tahun lalu. “Beliau sangat terkesan karena makam ini kini jauh lebih terawat dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
'Juguran Budaya Wonosobo 2024' menjadi momentum penting untuk mengenalkan dan melestarikan nilai-nilai sejarah serta budaya Wonosobo. Penyerahan Silsilah Kehormatan Ki Ageng Wonosobo tidak hanya menjadi simbol penghormatan, tetapi juga pengingat pentingnya menjaga identitas sejarah di tengah modernisasi.
Ke depan, panitia diharapkan dapat terus menghadirkan acara serupa untuk memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap warisan leluhur mereka.