Inovasi Pertanian Berkelanjutan, Temuan Varietas Padi Sri Begaluh di Wonosobo

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Sabar Ismanto, seorang petani dari Desa Mungkung, Kecamatan Kalikajar, baru-baru ini menemukan varietas padi baru bernama Sri Begaluh melalui percobaan sederhana di depan rumahnya. Varietas ini tidak hanya unggul dalam produktivitas, tetapi juga menunjukkan bahwa pertanian berkelanjutan bisa berjalan bersama inovasi.

Beberapa tahun lalu, Sabar mulai mencoba mengawinkan beberapa varietas padi, seperti Ciherang dan Barito. Ia tidak menyangka bahwa hasil persilangan tersebut menghasilkan padi dengan batang yang lebih kokoh, bulir yang rapat, dan sedikit memanjang.

“Awalnya cuma eksperimen kecil-kecilan. Tapi waktu saya tanam, ternyata hasilnya beda. Setelah banyak yang cocok, saya beri nama sri begaluh, dari nama sungai di dekat sawah,” kata Sabar.

Tak ingin berhenti di situ, Sabar memperbanyak benih dan membagikannya kepada tetangga dan saudara. Kini, setiap musim tanam, ia mampu memproduksi satu ton benih yang disalurkan ke petani di sekitar desanya.

Saat ini, varietas Sri Begaluh telah diteliti oleh Dinas Pertanian Wonosobo dan terbukti memiliki produktivitas yang lebih unggul dibandingkan dengan Ciherang dan Barito. Dalam lahan seluas 25 meter persegi, Sri Begaluh menghasilkan 20,16 kilogram gabah, setara dengan 8,04 ton per hektare. Sementara itu, Ciherang hanya menghasilkan 4,5 ton per hektare dan Barito 6,96 ton per hektare.

Selain dikenal karena inovasinya, Sabar juga aktif mengampanyekan pertanian berkelanjutan. Meskipun tidak menolak penggunaan pupuk kimia, ia lebih memilih menggunakan pupuk organik dan pestisida alami.

 

Share this Post: