Festival Creative Preneur 2024 Percepat Pengembangan Ekonomi Kreatif di Wonosobo

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Festival Creative Preneur 2024 yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 7-8 Desember 2024, di Gerbang Wisata Mendolo, menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo dalam mempercepat pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Acara ini tidak hanya menampilkan kreativitas lokal, tetapi juga menggali potensi sosial, budaya, dan ekonomi yang ada di Wonosobo.   

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa festival ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan komunitas ekonomi kreatif Wonosobo.  "Festival ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan ekonomi kreatif di Wonosobo melalui pemanfaatan potensi sosial, ekonomi, budaya, dan alam," kata Agus.

Mengusung tema "Nyawang, Nyandang, Nyam Nyam," festival ini menghadirkan tiga kategori utama yang menggambarkan kekayaan budaya dan kreativitas daerah.  Nyawang menghadirkan atraksi seni pertunjukan, musik, fotografi, film, dan seni rupa; Nyandang menyajikan workshop fashion dan kerajinan; sementara Nyam Nyam menawarkan beragam sajian kuliner khas Wonosobo yang memanjakan lidah pengunjung.

Sebanyak 22 komunitas kreatif yang menaungi hampir 300 pelaku ekonomi kreatif terlibat dalam acara ini, mewakili sepuluh subsektor, seperti kuliner, seni pertunjukan, fotografi, desain produk, dan animasi.   

Festival ini tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga diharapkan menjadi ruang ekspresi, promosi, dan interaksi bagi para pelaku ekonomi kreatif.   Agus Wibowo menambahkan,"Semangat ini kami harap bisa menciptakan lebih banyak wirausaha baru, sejalan dengan potensi bonus demografi Indonesia."

Festival Creative Preneur 2024 merupakan bagian dari tahapan pengembangan ekonomi kreatif yang lebih besar. Setelah tahap kreasi yang melibatkan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif, serta tahap produksi dengan berbagai fasilitas hak kekayaan intelektual (HKI) gratis, festival in i menjadi bagian dari tahapan ketiga, yaitu eksibisi dan promosi produk kreatif.  

Dalam upaya untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif, Pemkab Wonosobo juga memberikan pelatihan seperti inovasi kuliner, digital branding, desain fashion, dan workshop film dan manajemen event. Program inkubasi bisnis juga telah diberikan kepada 30 kelompok seni pertunjukan untuk mengasah kompetensi mereka menjadi pelaku usaha yang siap bersaing di pasar."Kami ingin mendorong mereka naik kelas, menjadi pelaku usaha baru yang siap bersaing secara bisnis," ujar Agus.

Pada tahun 2021, Wonosobo telah resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kini, Pemkab Wonosobo tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Kabupaten Kreatif tingkat dunia oleh UNESCO, yang diperkirakan akan berlangsung selama dua tahun. "Kami terus melibatkan pelaku ekonomi kreatif untuk menambah indikator penilaian sesuai standar UNESCO," ujar Agus.

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, yang turut membuka acara, menyatakan bahwa Festival Creative Preneur 2024 diyakini akan menjadi pemantik tumbuhnya ekonomi kreatif di Wonosobo. "Karena ini namanya festival, maka begitu banyak kita lihat berbagai macam produk yang dihasilkan oleh pengusaha lokal kita. Bahkan bukan hanya kuliner saja, ada teknologi juga fashion yang saya kira ini bagus untuk pertumbuhan UMKM di Wonosobo," ujar Albar setelah meninjau stan-stan pameran.

Dengan semangat yang semakin berkembang, festival ini diharapkan tidak hanya menginspirasi wirausaha baru tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang sudah ada, sehingga Wonosobo dapat terus maju dalam bidang ekonomi dan kreativitas.

 

Share this Post: