Akhir Sebuah Ikon Jembatan Peninggalan Belanda di Wonosobo

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Jembatan bekas rel kereta api SDS peninggalan Belanda di Wonosobo akhirnya dibongkar. Jembatan yang telah menjadi ikon ruas jalan di Selomerto ini sekarang hanya tinggal kenangan. 

 

Ruas Jalan Nasional Banjarnegara-Wonosobo, tepatnya di Dusun Banaran, Desa Kalierang, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, atau di depan GOR Watu Gong, sempat ditutup untuk sementara waktu saat pembongkaran jembatan bekas rel kereta api yang sudah tidak aktif tersebut. Pengumuman mengenai pembongkaran ini telah diposting di akun Instagram resmi @disperkimhub_wsb, sehingga masyarakat sudah mendapat informasi sebelumnya.

 

Kepala Disperkimhub Kabupaten Wonosobo, Agus Susanto, menjelaskan bahwa keputusan untuk membongkar jembatan ini diambil karena adanya kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan di bawahnya. Jembatan yang melintasi Jalan Nasional Banjarnegara-Wonosobo dengan ketinggian sekitar 4,8 meter ini sudah berusia sangat tua, bahkan disebut-sebut dibangun sejak zaman Belanda.

 

"Ini bisa membahayakan keselamatan karena dudukannya sudah berubah dari dudukan aslinya. Dudukan itu sudah miring-miring, kemudian sudah diganjal dan itu riskan banget. Jadi khawatir kalau tiba-tiba itu membahayakan bagi pengguna jalan yang ada di bawahnya," ucap Agus Susanto.

 

Proses pembongkaran jembatan ini tidak dilakukan sembarangan. Menurut Agus, rencana pembongkaran sudah melalui berbagai tahap panjang hingga mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Setelah melalui berbagai kajian dan pertimbangan, pembongkaran jembatan bekas rel kereta api nonaktif ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 23 Juli 2024.

 

Pembongkaran jembatan ini menandai akhir dari sebuah era dan menjadi bagian penting dari sejarah Wonosobo. Meskipun kini hanya tinggal kenangan, jembatan ini akan selalu menjadi bagian dari cerita panjang perjalanan daerah ini.

 

Share this Post: